59. Prioritas ❤

16.4K 1.1K 83
                                    

•••
"Sahabat atau Cinta ?, Aku tidak bisa memilih, keduanya sama-sama mempunyai tempat masing-masing di ruang hati ini".

•••

Happy Reading!👍

Galaxy
Jangan lupa, nanti kita rayain kemenangan balap Lo kemarin, anak-anak udah antusias banget.

  Ares tersenyum mendapatkan chat dari Galaxy, ya..senyum bangga pada dirinya sendiri, kemarin ia memang ikut lomba balap, eits..bukan balap liar lho ya, lomba itu diselenggarakan dengan legal, disana juga ada polisi yang mengawasi, beruntungnya Ares dapat memenangkan lomba itu dan membanggakan anak-anak Meteor, hal itu bisa mengangkat nama baik Meteor, Ares bosan gengnya selalu di cap buruk, padahal Meteor juga sering melakukan hal baik.

  Sore ini matahari masih begitu terik, tapi hal itu tak menyurutkan Ares untuk lari dari tanggung jawabnya, setelah bernegosiasi dengan Bu Aya, Ares diperbolehkan menjalankannya hukumannya setelah jam pulang sekolah. Ares tak berani melanggar perintah beliau, hal itu ada alasannya..Bu Aya, guru terkiller di Skyward Academy adalah tantenya, istri dari adik kandung papanya. kenyataan itu membuat Ares tak bisa bebas di sekolah miliknya sendiri, lebih tepatnya sekolah yang diwariskan Almarhumah Bunda kepadanya.

  "Panas banget elah..", baru sampai di lapangan itu, Ares sudah mengeluh kepanasan, tapi demi Athena ia tetap menjalankannya hukuman itu.

  Ares mulai berlari mengelilingi lapangan luas itu, baru dua kali putaran, badan Ares sudah dipenuhi keringat, alhasil cowok itu membuka kemeja sekolahnya hingga mempertontonkan tubuh bagian atasnya, hal itu membuat para siswi yang masih belum meninggalkan sekolah memekik tertahan melihat roti sobek Ares, tapi cowok itu sama sekali tak menyadari jika tubuhnya sedang ditatap lapar.

  Tiba-tiba cowok itu menghentikan langkahnya ketika ia merasa ada yang mengikutinya berlari, ketika ia menoleh kebelakang, tubuhnya langsung ditabrak oleh seseorang.

  "Aduh...", Athena mengusap jidatnya yang baru saja menabrak dada bidang Ares.

  "Eh..kamu gak papa Na ?", Ares bertanya khawatir.

  Athena menggeleng, saat ia mendongak, matanya tak bisa lepas dari pemandangan di depannya, ya..perut Ares, saat itu juga pipinya bersemu merah.

  Ares terkekeh pelan, "Bagus ya ?, Mau pegang ?".

  "Mau !", Batin Athena menjerit, tapi setelah sadar apa yang ia pikirkan Athena menggeleng "Ogah..", ucapnya seraya mengalihkan pandangannya pada objek lain, dan saat itu juga ia dapat melihat kejanggalan di tepi lapangan.

  "Ohhh..ternyata mau pamer ya", ujar gadis itu sinis, entah kenapa seluruh badannya menjadi panas melihat tatapan memuja dari gadis-gadis itu untuk Ares.

  "Panas Na, bukan pamer", jelas Ares lembut, tangannya terangkat untuk mengacak rambut gadis itu pelan, "Cemburu ya ?", Ares tersenyum menggoda.

  Athena tak menjawab dan memilih melanjutkan larinya, Ares tak tinggal diam, cowok itu mensejajarkan larinya dengan Athena karena masih ada pertanyaan lain yang harus ia tanyakan, "Kamu ngapain sih, kan yang dapat hukuman aku, kenapa kamu ikut lari ?".

  "Gak usah jadi pahlawan, aku gak tersanjung sama sekali", setelah itu Athena mempercepat larinya, dalam hati ia merutuki perkataannya sendiri, padahal tujuannya kesini adalah untuk menggantikan Ares dan berterima kasih atas niat baik cowok itu, tapi apa yang terjadi..ck, egonya selalu menggagalkan usahanya.

   "Na, aku tulus bantu kamu, aku gak tega ngelihat kamu yang dihukum, gak usah ikut lari ya, nanti kamu kecapean", Ares memohon.

  "Aku yang salah Res, aku yang ceroboh, harusnya kamu gak usah ngelakuin ini", Ujar Athena masih dalam keadaan berlari," Pokoknya aku yang harus dihukum".

Ares✔ [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang