66. Ares Party ❤

29.8K 1.7K 791
                                    

🌈🌈🌈
"Boleh kecewa, boleh marah, tapi ingat... Jangan lampiaskan amarahmu pada orang tak tidak bersalah".

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Happy Reading!💕
Part panjang guys...

"Woy kakak kebo bangun !".

"Berisik",Ares menarik selimutnya hingga menutupi kepala.

  Bulan berdecak sebal, pasalnya sudah lebih dari lima kali ia memanggil-mangil kakaknya untuk segera bangun, tapi lihatlah..kebo jantan itu masih saja melanjutkan tidurnya.

  Dengan geram Bulan menarik selimut itu hingga terjatuh kelantai, And See..terpampanglah Ares yang tidur dengan bertelanjang dada, "Ck.. benar-benar persis kebo, tidur aja gak pake baju". Gumam gadis itu pelan, tapi siapa sangka Ares masih mendengar ucapan itu.

  "Siapa kakak kebo ?", Tanya Ares dengan suara seraknya, dengan perlahan kelopak mata hazel iku mulai terbuka.

  "Kakak lah", Jawab Bulan tanpa pikir panjang. Sontak hal itu membuat Ares menyeringai lebar.

  "Gue kakak kebo dan Lo adik gue", Ares menggantung ucapannya, "Lah ?, Berarti Lo kebonya anjir ! Hahahaha...".

  Krik krik

Ares menghentikan tawanya kikuk " Tumben gak marah ?", Tanyanya heran, pasalnya ia hanya melihat Bulan menghela nafas sekali.

  "Khusus hari ini aku gak bakalan marah, aku bakal jadi adik yang baik, penurut, gak bikin kakak kesel, pokoknya hari ini itu bakal jadi hari yang membahagiakan untuk kakak". Celetuk Bulan tersenyum manis.

"Kenapa gitu ?".

  Tanpa menjawab, Bulan langsung menubruk tubuh Ares dan membisikkan sesuatu di telinga cowok itu, "Happy Birthday kakakku sayang".

  Ares terkekeh pelan, tangannya terulur mengacak rambut sang adik yang berada di pelukannya, "Thank you my little sister".

   Ares memejamkan mata tanpa menghilangkan senyumnya, ternyata adiknya yang pertama kali mengucapkan selamat untuknya, padahal ia harap... sudahlah.

  "Ikut dong !".

  Itu suara Bima dan Sakti yang tiba-tiba ikut memeluk kakak beradik itu, "Berpelukan !", ucap keduanya kompak.

  Galaxy menggeleng-gelengkan kepalanya, "WOY, NORMAL GAK LO ?!".

  Ares baru tersadar, "Lah ?, Woy..ngapain Lo pada peluk-peluk gue ?", Cowok itu bergidik ngeri, "Najis...".

  Bima dan Sakti masih belum juga melepaskan pelukan itu, Ares memberontak sekuat tenaga "PANJUL...ADEK GUE KEGENCET !".

  Setelah mendengar bentakan Ares, barulah keduanya melepaskan pelukan tersebut seraya menyengir kuda.

  "Hosh..hosh...A-aku gak bisa na-fas", ucap Bulan tersengal-sengal.

  "Eh ?, Maaf Bulan, Bulan gak bisa nafas ya ?, Sini kakak kasih nafas buatan", Bima mendekat kearah Bulan dengan bibir yang di monyongkan, tentu saja hal itu membuat Bulan kaget bukan main.

  Ares melotot tajam kearah sahabatnya itu, tanpa aba-aba, cowok itu bergerak gesit memiting leher Bima lalu menjitaknya beberapa kali, "Main nyosor aja Lo, berani sentuh adik gue, gue patahin leher Lo !"..

  "A-ampun Res, Khilap ! Awww", Jerit Bima kesakitan.

  Galaxy pun ikut menjitak kepala Bima, "Khilap pala Lo kotak, inget pacar lo semprul !".

Ares✔ [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang