🚨~Warning 18+, yang risih boleh skip kok 🚨
"Yoo Sijin turunkan aku, aku bisa jalan sendiri" keluh Eunjung saat mereka tiba di apartemen.
"Ya, kau minum berapa banyak sampai seperti ini?" Sijin menurunkan Eunjung di sofa. Eunjung menangkup wajah Sijin membuat pria itu terkejut.
"Ternyata benar kau. Aku merindukan mu" ucap Eunjung dengan suara manja sambil mencium pipi Sijin.
"YA! Berhentilah. Sebaiknya kau tidur" Sijin mengalihkan pikirannya.
"Aku tidak boleh mengambil kesempatan dari wanita mabuk" gumam Sijin.
"Kau menolakku?" Eunjung menampakkan wajah sedih melihat Sijin memundurkan wajahnya saat Eunjung berusaha mencium bibirnya.
"Bukan begitu sayang, kau sedang mabuk sekarang. Aku tidak ingin melihat mu menyesalinya jika nanti kau sadar"
"Aku tidak mabuk" Eunjung menyandarkan kepalanya di dada bidang Sijin.
"Kau berhentilah minum-minum apalagi jika tidak bersamaku"
"Shiro" Eunjung mengangkat wajahnya, bibir Eunjung mencari leher Sijin dan mulai menciuminya sambil sesekali memberikan hisapan disana.
"Oh God, apa yang harus ku lakukan?" Sijin menarik nafas panjang tapi jujur Sijin menikmati hal yang sedang dilakukan Eunjung saat ini. Udara di sekitar Sijin memanas.
"Langit musim gugur yang cerah dan luas sangat tinggi dan tak berawan
Bulan yang bersinar terang ibarat jiwa kita utuh dan nyata adanya.
Kembang sepatu dan tiga ribu kilo dipenuhi oleh sungai-sungai dan pegunungan megah
Rakyat Korea Raya, jagalah selalu, demi Korea Raya" Sijin mengalihkan pikirannya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Korea Selatan sambil menggenggam kuat tangannya.Eunjung kembali mengangkat kepalanya lagi, kali ini wanita itu melepas satu persatu kancing bajunya. Hampir saja wanita itu menanggalkan pakaiannya kalau tidak segera di tahan oleh Sijin.
"YA! Apa yang kau lakukan?" Sijin mengancingkan kembali kemeja Eunjung.
"Yaaaaa, aku harus melepas bajuku, panas sekali disini"
"Eunjung-a, kau tidak boleh seperti ini" Sijin membawa Eunjung ke kamar menidurkannya di kasur. Meski awalnya wanita itu berontak tapi lama-kelamaan Eunjung menikmati usapan lembut di rambutnya hingga tertidur.
"Aku harus menjauhkan alkohol darinya" Sijin akhirnya ikut tertidur.
🌱🌱🌱
Eunjung mengerjapkan matanya sambil memegang kepalanya yang sakit. Setelah beberapa saat dia baru sadar kalau dirinya terbangun di ranjang Sijin.
"Apa yang terjadi tadi malam?" Eunjung memutar otaknya yang belum pulih.
"Apa aku merangkak ke apartemennya?" Eunjung mengedarkan pandangannya tidak ada tanda-tanda keberadaan Sijin disana.
Eunjung melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 10.00. Wanita itu kemudian mengacak kasar rambutnya. "Aish, aku terlambat ke kantor"
Eunjung keluar kamar setelah mencuci wajahnya dan mencari keberadaan tasnya. Namun dia teralihkan dengan minuman penghilang mabuk dan sebuah surat di atas meja makan.
"Dia ada di sini?" Eunjung membaca surat di atas meja.
Eunjung-a, mianhae aku harus kembali ke markas pagi-pagi sekali. Kau tampak lelah, maka dari itu aku tidak membangunkanmu. Saat sudah bangun minumlah obat yang ku sediakan dan ada sup tauge untuk menghilang pengar di kompor tinggal kau panaskan. Aku minta maaf sekali lagi karena pergi begitu saja. Tapi jangan khawatir hari sabtu aku senggang jadi aku akan kembali ke Seoul. Ingat jangan minum-minum terlalu banyak lagi, kau membuatku hampir gila!!. Aku sangat merindukan mu lebih dari kau merindukanku. ILY.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Documentary [END]
RomanceEunjung, wanita malang itu berdiri di tepi tebing menikmati kesendiriannya sampai akhirnya seorang pria dengan seragam militer berbicara dengannya. Yoo Sijin itulah nama yang Eunjung lihat di dada kanan pria tersebut.