"Kau membuat lipstikku berantakan" keluh Eunjung saat memeriksa wajahnya menggunakan kamera depan. Wanita itu pun segera merapikan bajunya yang kusut akibat Sijin.
"Bibirmu jadi tambah sexy saat bengkak. Mau ku buat lebih indah?"
"Aku sudah tidak ada waktu" Eunjung bergegas pergi dari ruangan. Berharap penampilannya tidak mengundang kecurigaan dari yang lain.
"Oya ingat jangan keluar sebelum 10 menit aku keluar" peringatan terakhir yang di berikan Eunjung sebelum dirinya pergi. Sijin yang baru saja akan melangkah, terpaksa mengurungkan niatnya saat melihat kilatan tajam dari wanitanya
"Yes ma'am"
Eunjung mengedarkan pandangannya, menengok kanan dan kiri. Dirinya bisa bernapas lega saat dirasa tidak ada siapa-siapa di koridor.
🌱🌱🌱
"Eunjung-a kau yakin baik-baik saja?" tanya Dae-oh.
"Eoh"
"Syukurlah, aku kira kau sakit setelah berurusan dengan Somin"
"Kau benar mataku sakit setelah melihatnya" mereka berdua tertawa.
Studio sudah kembali ramai. Sesi berikutnya yang di maksud oleh Dae-oh berjalan dengan semestinya. Meski terkadang masih ada perdebatan antara Eunjung dan Somin. Tapi tidak terlalu buruk, karena keduanya sudah berhasil meredam perasaan masing-masing.
"Kerja bagus semuanya" puji Produser Na.
"Eoh, berkat mu PD nim"
"Kalian tonton lah penampilan kalian tiga hari lagi"
"Aku rasa aku tidak sanggup melihat wajahku sendiri di TV" Perkataan Dae-oh mengundang gelak tawa.
"Eunjung-a kau mau langsung pulang?"
"Eoh"
"Ikut lah minum bersama kami" ajak Produser Na
"Ah kalian bersenang-senanglah. Mungkin lain kali aku ikut"
"Kau harusnya ikut Eunjung-a, jangan hanya menutup diri. Untuk ukuran wanita lajang, kau seharusnya membuka diri dan sering-sering lah kumpul. Bagaimana bisa kau bertemu pasangan jika berdiam diri di rumah" sindir Somin.
"Tutup mulutmu, kau sendiri kenapa tidak gabung?"
"Jadwalku padat"
Dae-oh dan Produser Na hanya bisa bertukar pandang berusaha memaklumi pertengkaran bak kucing dan anjing di depan mereka.
"Baiklah, sebaiknya kita pergi" Dae-oh memisahkan kedua temannya itu sebelum terjadi baku hantam.
"Lee Eunjung"
"Sijin-a" Eunjung tidak menyangka akan bertemu Sijin di parkiran. Dia mengira pria itu sudah pulang sejak 2 jam yang lalu. Sijin langsung menggandeng tangan Eunjung. Hal itu jelas menimbulkan pertanyaan di benak Dae-oh.
"Eunjung-a, kau berpacaran?" Dae-oh terlihat antusias.
"Eoh"
"Waaaahhh, annyeonghasaeyo. Namaku Dae-oh" Dae-oh mengulurkan tangan ke depan Sijin
"Yoo Sijin"

KAMU SEDANG MEMBACA
New Documentary [END]
RomantikEunjung, wanita malang itu berdiri di tepi tebing menikmati kesendiriannya sampai akhirnya seorang pria dengan seragam militer berbicara dengannya. Yoo Sijin itulah nama yang Eunjung lihat di dada kanan pria tersebut.