Bab 19

1.2K 113 31
                                    

"Kapten Yoo" sapa Sera sambil melambaikan tangannya. Sijin sampai di salah satu restoran kudapan yang buka 24 jam. Tempat berkumpul para pekerja untuk sekedar minum-minum pelepas penat setelah seharian bekerja. Tak ada hal spesial apapun, kebetulan Sera dan beberapa rekannya sedang di tugaskan ke Seoul.

"Yang lainnya?"

"Mereka akan segera menyusul" Sera tersenyum senang karena akhirnya Kapten Yoo Sijin ikut bergabung.

"Kapten, kau mau pesan sesuatu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapten, kau mau pesan sesuatu?"

"Aniya, aku bisa ambil sendiri" Sijin mengambil beberapa botol Soju dalam lemari es.

"Kapten, cuti mu menyenangkan?"

"Eoh" jawab Sijin singkat, entah kenapa suasana hatinya sangat tidak karuan. Dia ingin pergi sendirian ke bar, namun dengan kebetulan juniornya itu mengajaknya minum. Jadi tidak ada alasan untuknya menolak.

"Apa Daeyoung akan datang?"

"Sersan sedang ada tugas dari komandan, Kapten"

"Begitukah?" Sijin kembali meneguk sojunya. Rasanya ingin melupakan hal yang sejak kemarin mengganggu pikirannya. Apalagi kalau bukan tentang Eunjung. Wanita itu terus mengiriminya pesan, tapi Sijin sengaja mengabaikannya walau sebenarnya hati kecilnya tidak tega. Kali ini Sijin tidak tau harus berbuat apa. Mengapa setiap bersama Eunjung, dia merasa hanya dia yang mencintai wanita itu. Apa mungkin dirinya yang terlalu memaksakan rasa cintanya pada wanita itu. Sijin meremas kuat tangannya sendiri.

"Hormat Kapten" dua orang bawahan Sijin lainnya datang.

"Duduklah pesan yang kalian inginkan" Sijin kembali asik dengan lamunannya sendiri.

"Kapten biar aku yang tuangkan" tawar Sera. Sijin membiarkannya karena pikirannya sudah entah kemana. Dirinya hanya butuh pelampiasan, dan soju adalah jawaban yang tepat.

Sera terus memandangi wajah Sijin, tampak lebih muda dibanding saat dirinya menggunakan pakaian militer. Wajah tampannya semakin tampan saat pipinya memerah. Berbeda dengan dirinya sehari-hari yang selalu tegas. Tidak bisa di pungkiri kalau Sera mengagumi Kaptennya itu.

Drttt drtttt

"Kapten, ponselmu berbunyi"

Sijin menatap layar ponselnya nama Eunjung tertera disana. Sijin membiarkan ponsel itu terus berdering tanpa mengangkatnya. Saat ini Sijin sudah hampir kehilangan kesadarannya. Namun pria itu nampaknya masih enggan menghentikan acara minumnya.

"Kapten sepertinya kau harus berhenti minum" Sera menangkap tubuh Sijin yang hampir jatuh dari kursi.

Lagi-lagi ponsel Sijin berdering. Dengan segala keberaniannya Sera mengangkat panggilan masuk itu. Tidak mungkin mengandalkan kedua rekannya yang lain. Karena nampaknya mereka juga sudah hampir kehilangan kesadaran.

Ternyata kekasih dari kaptennya lah yang menelpon, Sera merasa ada yang mengganggu hatinya setelah mendengar suara kekasih dari kaptennya itu. Belum lagi kapten kesayangannya itu terus menyebutkan nama kekasihnya meski dia dalam keadaan mabuk. Sera menghela napas, ingin rasanya mengelus wajah tampan kaptennya itu tapi apa boleh dikata hal itu sangat tidak sopan.

New Documentary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang