"Trick or treat" ucap Inguk menyodorkan keranjang berbentuk labu ke depan Eunjung.
Sudah satu bulan dirinya di tinggal oleh Sijin. Kesehariannya masih sama seperti biasanya kantor dan apartemen. Sijin dan Eunjung jarang berkomunikasi, kecuali saat Sijin senggang. Eunjung bisa memaklumi itu. Hari ini bertepatan dengan Halloween, Inguk sudah memakai kostum drakula kesayangannya. Anak itu tampak menggemaskan.
"Lucunya, baiklah imo akan memberimu permen" Eunjung memasukkan setumpuk permen ke keranjang Inguk.
"Kamsahamnida, imo"
"Chingudeul, bagaimana kalau kita juga ikut rayakan dan pergi minum di Itaewon, pasti akan seru" ajak Jinjoo.
"Kalian saja aku malas" Eunjung malah membaringkan tubuhnya di atas sofa.
"Perayaan seperti ini hanya setahun sekali Eunjung-a, ayolah" rengek Jinjoo meminta bantuan Hanjoo.
"Aku tidak punya kostum Halloween atau apalah itu"
"Tenang saja Hanjoo punya, kau lupa kalau dia bekerja di bagian perlengkapan dan wardrobe"
"Terserah lah"
Waktu mereka di habiskan untuk memilih kostum. Jinjoo dengan kostum penyihir, Hanjoo dengan kostum cleopatra, Hyobong dengan kostum joker, dan Eunjung dengan pakaian polisi wanita. Eunjung kedapatan kostum sisa karena dirinya yang lamban.
"YA! Kenapa kostum ku minim sekali? Tidak adakah kostum hantu lainnya? Hanjoo-ya ayo bertukar" keluh Eunjung karena pakaiannya yang paling sexy di banding yang lainnya.
"Shiro, badanku tidak akan muat memakai itu"
"Aish aku tidak ingin keluar memakai ini" sebelum Eunjung mengganti pakaiannya, Jinjoo sudah lebih dulu mencegatnya.
"Orang-orang ada yang lebih minim dari ini"
"Eoh, ini Halloween. Tidak akan ada yang memperhatikanmu" timpal Hanjoo
"Cah, sebaiknya kita berfoto dulu" Jinjoo menyiapkan kamera. Jarang-jarang mereka berfoto bersama apalagi dengan kostum konyol seperti saat ini.
Eunjung tampak pasrah mengikuti saran sahabatnya itu. Karena jika kemauan Jinjoo tidak di turuti, dia akan merajuk seharian. Kini Jinjoo dan Hanjoo asik berdandan memperbaiki riasan wajahnya agar lebih cantik. Sedangkan Eunjung hanya memainkan ponselnya berharap mendapat panggilan dari Sijin.
"Eomma, di luar hujan" ucap Inguk menunjuk keluar jendela.
"Andweee, kita sudah siap. Perayaannya akan dibatalkan jika deras seperti ini" tampak kekecewaan di raut wajah Jinjoo. Hanya Eunjung yang tampak lega.
"Kita bisa pergi tengah malam masih ada waktu. Aku yakin Itaewon akan selalu ramai 24jam. Semoga hujannya cepat reda" Hyobong menenangkan Jinjoo.
"Kau pasti yang berdoa agar turun hujan!" Jinjoo menuduh Eunjung
"Kau pikir aku yang mengendalikan cuaca?"
Drrttt drrttt
"Oh, Sijina" Eunjung hampir melempar ponselnya karena tidak menyangka Sijin akan benar-benar menelponnya. Eunjung segera pergi ke kamar.
"YA! Apa-apaan dengan pakaian mu?" teriak pria itu membuat Eunjung secara spontan menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Wae?"
"Kenapa kau memakai kostum seperti itu?"
Eunjung mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan.
"Kau memasang CCTV di apartemenku?"
"Aniyaaa, postingan Jinjoo di SNS"
"Aish wanita itu" umpat Eunjung segera memeriksa sosial media milik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Documentary [END]
RomanceEunjung, wanita malang itu berdiri di tepi tebing menikmati kesendiriannya sampai akhirnya seorang pria dengan seragam militer berbicara dengannya. Yoo Sijin itulah nama yang Eunjung lihat di dada kanan pria tersebut.