Setelah kejadian tempo hari Eunjung kembali ke Elgin. Sampai detik ini Eunjung belum melanjutkan pekerjaannya. Dirinya lebih memilih menghabiskan waktu di tempat yang minim orang. Dan satu lagi Eunjung menemukan hobi baru.
Hari ini pun Eunjung memutuskan untuk pergi ke toko barang pecah belah. Setelah hampir setengah jam mencari barang yang dia inginkan akhirnya Eunjung memutuskan untuk membeli tiga buah vas berbahan keramik. Vas bunga berukuran sedang itu berhasil dikantongi Eunjung. Dengan senyum merekah wanita itu akhirnya memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di halaman depan rumahnya. Eunjung berdiri terdiam, memikirkan apakah dia sebaiknya melakukannya sekarang.
Praangg
Satu vas bunga yang dibeli Eunjung jatuh membentur tanah cukup kuat hingga pecah tidak beraturan. Bukan karena terkelincir dari genggaman Eunjung, tapi memang wanita itu sengaja membantingnya.
Praangg
Eunjung lagi-lagi melempar vas kedua hingga hancur berkeping-keping.
"Wanita gila" bisik dua orang wanita yang melintasi tempat tinggal Eunjung
"Aku dengar dia melakukan hal itu tiap hari" bisik wanita lainnya saling bergosip.
Setelah memecahkan semua vas yang dibelinya, Eunjung memungut kepingan vas tersebut satu per satu.
"Aw" benda berpermukaan tajam itu berhasil menyayat jari telunjuk Eunjung.
"YA! Apa yang kau lakukan?"
Sijin berdiri di dekat pagar saat menyaksikan wanita itu yang tidak sengaja menyayat jarinya hingga berdarah. Eunjung yang mulai menyadari kehadiran Sijin terdiam seribu bahasa, pandangannya tidak lepas dari wajah Sijin. Hatinya masih belum yakin kalau pria yang mengusik pikirannya beberapa hari ini ada di depan matanya.
Sijin berjalan mendekati Eunjung, diraihnya jari wanita itu hendak menghisapnya. Tapi tertunda karena Eunjung yang terlanjur melingkarkan kedua tangannya di leher Sijin. Wanita itu memeluk Sijin dengan erat.
"Kau baik-baik saja?" ucap Sijin dengan lembut, disambut anggukan dari Eunjung.
"Kau harus membersihkan lukamu dulu" Sijin hendak mengangkat tubuh Eunjung.
"Mianhae" Kalimat yang selama ini tertahan akhirnya keluar dari mulut Eunjung.
"Iya, tapi kau harus membersihkan lukamu dulu"
Sijin akhirnya menggandeng Eunjung masuk kerumah dan mengobati luka di tangan Eunjung.
"Dari mana kau tau tempatku?" Eunjung masih memfokuskan pandangannya melihat Sijin yang sedang mengobati lukanya.
"Daeyoung"
"Untuk apa kau datang kesini?"
"Petugas pos jaga mengatakan seorang wanita mencariku" Sijin meniup lupa Eunjung.
"Padahal kau juga jelas-jelas melihatku saat itu"
Sijin tersenyum masih fokus mengobati luka Eujung.
"Selesai" Kini keduanya saling pandang
"Kenapa kau mengabaikanku saat itu?" mimik wajah Eunjung berubah menjadi sedih
"Sengaja"
"Mwo?"
"Agar kau merindukanku"
"Aish pria jahat"
Eunjung menundukan kepalanya. Menarik nafas dalam sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya "Mianhae, sudah berkata kasar waktu itu. Dan terimakasih telah menolongku"
KAMU SEDANG MEMBACA
New Documentary [END]
RomanceEunjung, wanita malang itu berdiri di tepi tebing menikmati kesendiriannya sampai akhirnya seorang pria dengan seragam militer berbicara dengannya. Yoo Sijin itulah nama yang Eunjung lihat di dada kanan pria tersebut.