0.1

52 4 0
                                    

"Semesta itu baik, jangan berfikir jika kita sedang apes semesta jahat sama kita. Mungkin memang jalanya aja yang pahit, syukuri saja."
-𝓵𝓸𝓿𝓮𝓵𝓲𝓽𝔂𝔂

(◕ᴥ◕)

Pagi yang cerah semua orang bersemangat untuk memulai aktivitasnya di tahun yang berbeda. Ya, semalam memang baru saja pergantian tahun.

Tetapi tidak dengan seorang cowo yang masih saja tertidur lelap di kasurnya. Padahal, dia sudah ada janji dengan teman-temannya.

Drrrrt.. drrrrrttt.. drrrrrttt..

Tak jauh dari tempat tidur, ponsel cowok itupun berdering sangat kencang.

"Ck. Anj*ng! Siapa sih yang nelpon pagi pagi gini. Gak ada kerjaan lain apa selain ganggu tidur gue?!" Gerutu cowok itu yang merasa terganggu oleh suara ponselnya sendiri.

Tak lama dia meraih ponsel nya dan mengangkat telpon tersebut tanpa melihat siapa nama yang menelpon nya itu.

"Apa sih nelpon-nelpon?! Ganggu tau, gue baru tidur tadi subuh!" To the point, cowok itu langsung memaki orang yang menelpon nya.

"Ck. Bego lu jam segini baru bangun? Jadi ikut ke pameran kaga nying?" Cowok lain di ponsel itupun membalas dengan nada yang sama.

"Santai aja kali Nuel, baru aja jam segini. Pamerannya juga entar jam 10an." Saut cowok itu, yang tak lain adalah Yasa.

"Santai pala lu! Sekarang udah jam 10 kurang 15 menit. Cepet sana mandi, gue udah kumpul sama anak-anak yang lain." Jawab cowo lain di telpon sana, yaitu Reas.

"Oke"

Tutt..

Simple, padat, dan jelas. Begitulah Yasa. Tidak akan pernah merasa bersalah walau dia ngaret, susah diatur, dan semaunya.

◖⚆ᴥ⚆◗

Tak perlu nunggu lama, terlihat Yasa yang sudah siap dan menghampiri teman-temanya.

"Kuy brangkatt" seru Yasa tanpa dosa.

"Bentar dulu Yas, Khaila tadi ke toilet sama Shireen. Mereka hampir ngompol nunggu Lo mandi. Lama banget kaya anak perawan!" Kini Gistni yang angkat bicara.

"Eh Gis, segini tuh ke itungnya cepet tau. Biasanya nih si Yasa kalo mandi setengah jam! Sebenernya gue curiga kali ini dia gak mandi!" Ledek Nuel dengan puasnya.

"Yeu kampret Lo Nuel! Mana ada gua ga mandi! Asal Lo tau ya, gue kalo mandi emang cepet kali." Sahut Yasa tak terima dikatain tidak mandi.

Nuel yang mendengar nya hanya cekikikan saja. Dia sudah cukup puas membuat temannya itu bete.

Tak lama kemudian muncul dua gadis cantik yang baru selesai dari toilet.

"Aduh ini bidadari-bidadari nya pangeran Nuel, udah pada siap cantik?"

Selalu seperti itu sikap Nuel kepada teman-teman ceweknya itu. Terutama kepada Khaila, Nuel tampak sangat sayang sekali.

"Idiwww apaan sih Nuel, alay deh Lo! Jijik binggow" Protes Gistni yang selalu muak mendengar rayuan Nuel yang menurutnya selalu alay.

Sedangkan Khaila hanya tersenyum tipis melihat keduanya, karena memang seperti itu teman-temanya. Terlihat cuek, jijik an, padahal Khaila tau di dalam hatinya mereka saling sayang. Ya, tentu hanya sebagai sahabat.

"Dih kembaran Mimi Peri iri yaa? Gue cuma muji Khaila sama Shireen aja dan Lo iri kan gak gue puji? Ngaku Lo!" Sahut Nuel yang selalu gak mau terkalahkan.

"Iww ogah gue kalo harus di puji sama Lo!"

"Dih, yaudah bagus, gak usah banyak komplain deh Lo. Kalo syirik bilang!"

"Dih najisss, ga guna syirik syirikan sama Lo!"

"Ngaku aja kal- "

"Udah, gak usah ribut. Kaya anak kecil aja."

Dan akhirnya, selalu Reas si paling tegas yang mengakhiri pertengkaran-pertengkaran kecil teman-temannya.

Reas itu gak galak, dia hanya tegas dan yang paling dewasa pemikiran nya diantara yang lain.

Jika sudah keluar suara Reas, maka tidak akan ada yang memulai berbicara lagi selain Reas sendiri yang memulainya.

"Udah jam 10. Kita berangkat sekarang. Karena gak ada yang bawa mobil, jadi kita konvoi aja pake motor" ucap Reas yang selalu jadi Leader di geng nya itu.

"Khaila sama gue, Shireen sama Yasa, dan Lo Nuel" ucap Reas menggantung sambil menunjuk Nuel yang berada tak jauh darinya.

Perasaan Nuel sudah tidak enak, pasti Reas akan menyuruhnya untuk barengan dengan Gistni.

"Arghh.. Re please jangan suruh gue sama Gistni." Gerutu Nuel dalam hati.

Dan maaf Nuel, semesta sepertinya tidak berpihak kepadamu.

"Lo barengan sama Gistni. Ga usah pake berantem." Seruan Reas yang membuat kedua wajah Nuel dan Gistni terlihat pasrah.

"Semoga aja Lo ga nyebelin Nuel!" Harap Gistni dalam hati.

Jujur, sebernya Gistni juga males kalo harus ribut setiap hari dengan Nuel.

Tapi, mau gimana lagi? Memang sudah dari zigot Nuel itu selalu membuat Gistni kesel, bete, dan marah.

(◕ᴥ◕)

Haloooo~
Gimana nih cerita nya?
Kalo suka jangan lupa like & komen yaaaa (ᵔᴥᵔ)
See u (。♡‿♡。)

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang