1.7

10 2 0
                                    

◖⚆ᴥ⚆◗

"Yas gue mau to the point aja nih ya sama lo" ucap Shireen yang membuat Yasa menatap serius kearahnya.

"Sebenernya lo suka gak sih sama gue?" Damn.

"Bego Shireen kenapa lo malah ngomong gitu?" Gerutu Shireen yang heran sama tingkah lakunya sendiri.

Shireen bilang ia tidak mau basa basi, tapi nyatanya Shireen canggung setelah melihat Yasa begitu serius merhatikannya berbicara.

Yasa menderit heran mendengar pertanyaan ga bermutu dari temannya itu. Pertanyaan macam apa itu?

Shireen terlihat cengengesan ketika mendapatkan tatapan heran dari Yasa.

"Enggak Yas, lo jangan salah paham dulu. Ya siapa tau kan lo perhatian ke gue tau nya lo suka sama gue, ya kan?" Shireen disclaimer perkataannya tadi.

Shireen sadar mana mungkin Yasa suka padanya! Ini hanya sebuah rencana Shireen untuk mengetahui bagaimana isi hati temannya itu.

Yasa melempar kotak tisu kearah muka Shireen. Ia tak habis pikir bagaimana bisa Shireen bertanya seperti itu kepadanya. Ia jadi mikir apa selama ini ia terlalu ganjen kepada cewek cewek yang ada di sekitarnya. Tapi, ia merasa apa yang ia lakukan itu masih dibatas wajar.

"Heh krokodil! Mana ada gua suka sama lu!" Jawab Yasa kemudian. Shireen hanya tersenyum kaku sambil meringis akibat lemparan tisu dari Yasa tadi.

"Ya udah sih, gak usah ngegas!" Jawab Shireen yang ternyata malah dirinya yang ngegas.

Shireen melihat Yasa yang sudah kembali santai, sontak melanjutkan rencananya tadi.

"Kalo Gistni, lo suka gak?" Tanya Shireen.

"Kan akhir-akhir ini lo makin deket tuh sama tu anak." Lanjut Shireen. Ia menatap intens mata Yasa dan mencari kejujuran di dalam nya.

Sedangkan Yasa malah menyeruput minumannya, baru kemudian ia menatap Shireen yang sudah terlihat penasaran.

"Lo ngapa dah? Kaga ada gua suka sama temen gua sendiri." Jawab Yasa tegas sembari kembali menyeruput minumannya.

Shireen tampak tertegun, apakah benar yang diucapkan Yasa tadi?

"Berarti lo gak suka Khaila dong?" Celetuk Shireen. Mampus. Seharusnya ia mengatakan itu dalam hati saja. Jangan ditanyakan kepada Yasa.

"Aduh bego. Bisa ketahuan rencana gue kalo gini caranya." Gerutu Shireen yang menyesali perkataannya tadi.

Namun wajah Yasa terlihat seperti nahan berak. Becanda.

Yasa terlihat tidak nyaman setelah mendengar pertanyaan dari Shireen tadi. Ia tidak tahu harus jawab pertanyaan tersebut dengan apa. Yasa sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya kepada seorang temannya itu.

Shireen yang menangkap mimik bimbang dari wajah Yasa merasa senang. Setidaknya ada sedikit harapan bahwa Yasa menyukai sahabatnya.

Yasa masih tetap diam dan mencoba untuk terlihat biasa saja di depan Shireen. Ia tidak ingin teman-temannya tau soal percintaannya. Menurut Yasa jika teman-temannya mengetahui kisah percintaannya, maka mereka bakal mengganggunya. Apalagi jika Nuel tahu duluan.

◖⚆ᴥ⚆◗

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang