1.4

10 2 0
                                    

"Sahabat sejati bukan hanya membantu ketika kita sedang susah, tetapi ia juga pasti menemani kita."
-𝓵𝓸𝓿𝓮𝓵𝓲𝓽𝔂𝔂

◖⚆ᴥ⚆◗

Pengajian berjalan dengan lancar, semua jamaah kembali ke rumahnya masing-masing setelah diberikan bingkisan dari keluarga mendiang.

Kini di rumah Gistni hanya tersisa orang-orang terdekatnya saja. Tentu ada Hexa dan beberapa dari keluarganya juga.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, yang membuat beberapa kerabat gistni dan juga keluarga anak Hexa mulai berpaminat.

"Gistni sayang, yang tabah ya. Doakan terus ibu kamu supaya tenang disana." Ucap Ranti seraya memeluk Gistni. Lalu Gistni membalas pelukan Ranti sambil tersenyum.

"Iya sayang, bener apa kata tante Ranti, kamu harus kuat ya. Supaya Ibu kamu juga disana seneng lihatnya." Timpal Hanifa yang juga ikut menguatkan Gistni.

"Umi sama abi bakal bantuin doa buat Ibu kamu, kamu jangan lama-lama yah sedihnya. Kesian loh temen-temen udah kangen banget liat kamu ceria. Apalagi anak Umi nih katanya kangen ribut sama kamu." Ucap Uminya Nuel sambil menggoda anaknya itu.

Semua yang mendengar ucapan Uminya Nuel tertawa terbahak-bahak. Apa benar Nuel merindukan perang panas nya dengan Gistni?

"Apaan sih Umi, ngaco aja!" Bantah Nuel mentah-mentah. Dan semuanya kembali tertawa.

Lalu tak lama para orang tua pun pamit, sedangkan anak-anaknya memilih untuk menginap menemani Gistni yang hanya berdua saja dengan Ayahnya.

Ayah Gistni memilih untuk tidur duluan dan sisalah Hexa yang sedang berkumpul di ruang tengah rumah Gistni.

Hexa merasa tidak ada kehidupan disni karena mereka hanya diam saja. Yasa yang tidak tau mau melakukan apa, apalagi Reas yang selama ini hanya ikut-ikutan saja. Khaila dan Shireen kehabisan kata-kata untuk mengajak Gistni ngobrol. Sedangkan Nuel ia merasa lapar.

"Guys gimana kalo kita makan-makan? Bakar ayam kek di taman depan rumah lo Gis, boleh kan?" Usul Nuel yang perut karetnya sudah terasa lapar lagi dan lagi.

Gistni yang juga merasa kasian melihat teman-temannya yang terus-terusan ia abaikan akhirnya membolehkan ide Nuel untuk bersantai di depan sembari ia memulihkan suasana hatinya.

Setelah mendapatkan persetujuan, Hexa lalu berpencar sesuai tugas yang telah di bagi oleh Nuel. Shireen dan Reas bertugas belanja bahan makanan yang akan di eksekusi. Nuel memilih Shireen karena ia yang paling mengerti memilih bahan yang bagus dan paling bisa masak.

Lalu Nuel dan Yasa mempersiapkan tempat yang akan mereka pakai. Sedangkan Khaila membawa alat-alat masak yang di perlukan dari dapur ke taman. Sesekali dibantu oleh Gistni.

Setelah bahan dan tempat siap, mereka mulai mengeksekusi bahan-bahan untuk di masak. Mereka akhirnya memasak ayam bakar dan nasi liwet.

Sambil mengolah bahan-bahan untuk dimasak, sesekali mereka mgobrol dan becanda.

"Guys." Ucap Gistni secara tiba-tiba yang otomatis membuat semua pergerakan teman-temannya terhenti.

Fyi, selama ini Gistni tidak pernah ngomong. Ia hanya mengangguk dan menggeleng saja ketika ditanya sama semua orang. Tetapi ia tidak menangis terus-terusan. Gistni hanya syok berat saja tanpa sedih berkelanjutan.

"Santai aja kali, ga usah pada bengong." Ucap Gistni lagi sambil sedikit terkekeh.

Mendengar itu Shireen dan Khaila sontak memeluk Gistni sambil kegirangan, dan Gistni membalasnya dengan sama.

Sedangkan cowo-cowo hanya tersenyum lebar. Kecuali Nuel, ia malah sujud syukur.

"Lu ngapain anjir Nuel?!" Gistni yang melihat Nuel sedang sujud langsung ketrigger. Dikira Gistni kenapa sih Nuel.

"Gua seneng akhirnya mak lampir musuh gua kembali. Gua kira gua bakal gaada lawan lagi. Sedih sih masa gua diem aja tiba-tiba menang." Jawab Nuel absurd sambil bedrama sedih. Jujur aja sih Nuel kalo lo itu kangen ribut sama Gistni!

"Enak aja lo. Gua gak bakal kalah dari lo!" Balas Gistni yang baru saja kembali rasa emosinya terhadap Nuel.

Nuel tidak menjawab. Ia hanya meledek omongan Gistni tadi dengan memperagakan cara Gistni ngomong.

Sedangkan yang lain hanya menyimak dengan perasaan yang sangat senang. Akhirnya sahabat mereka kembali.

◖⚆ᴥ⚆◗

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang