1.5

15 2 0
                                    

"Selalu ada masalah lain ketika satu masalah terselesaikan."
-𝓵𝓸𝓿𝓮𝓵𝓲𝓽𝔂𝔂

◖⚆ᴥ⚆◗

Hari ini Hexa kembali melakukan kegiatan mereka masing-masing. Mereka sudah masuk sekolah kembali setelah beberapa hari mereka bolos.

Cukup aneh bagi Reas yang selama hidupnya tidak pernah bolos. Kalo Yasa sih sering. Nuel juga tidak terlalu sering seperti ciwi-ciwi yang bolos ketika ada keperluan saja.

Semakin hari Gistni dan Yasa terlihat sangat dekat. Lebih tepatnya Gistni yang semakin nempel kepada Yasa. Hal ini hanya dirasakan oleh Khaila saja. Entah mengapa ia merasa kalo mereka deket bukan hanya sekedar teman saja.

Khaila merasa, Gistni mendekatinya seperti Yasa dulu mendekati dia. Khaila juga awalnya tidak tahu bahwa perlakuan Yasa terhadapnya sedikit berbeda. Khaila di beri tahu Shireen, dan baru lah ia juga menyadari nya.

Saat ini Khaila sedang berada di kantin sekolah bersama Shireen. Sedangkan yang lainnya tidak tahu dimana. Belum terlihat oleh mereka.

"Khai, lo gak papa gitu si Yasa deket-deket sama Gistni?" Tanya Shireen setelah menceritakan kecurigaannya tadi. Khaila yang tidak tahu bagamana perasaannya pada Yasa merasa bingung. Kadang ia merasa tidak papa, toh mereka deket karena sahabat. Tetapi juga ia merasa khawatir bagaimana jika mereka berpacaran, Yasa pasti selalu bersama Gistni, tidak dengannya. Sedangkan di sekolah ia sangat membutuhkan Yasa.

Ia tidak seperti Gistni yang kalo ada yang mengganggu bisa melawan walau hanya dengan berbicara kencang dan marah saja. Itu juga cukup buat nutup mulut mereka yang ganggu Gistni.

Lalu ia juga tidak seperti Shireen yang tomboy bisa bela diri ketika ada yang mau jahat atau jahil kepadanya.

Khaila selama SMA hanya mengandalkan tampang dan tenaga Yasa saja. Apalagi di kelas. Kalau di sekolah sih kadang ia meminta bantuan Shireen dan Gistni atau Reas dan Nuel juga. Tetapi kalau di kelas kan ia hanya sekelas dengan Yasa saja.

"Khai! Malah bengong lu!" Seru Shireen lagi saat melihat Khaila yang sedari tadi diem saja.

"Lo cemburu ya Khai?" Tanya Shireen lagi yang sontak membuat Khaila memelototi temannya itu. Shireen melihatnya lantas ketawa.

"Abis lo diem aja sih! Eh tu orang nya. Baru juga di omongin udah dateng aja." Ucap Shireen seraya melihat kearah pintu masuk kantin yang ternyata terlihat Gistni dan Yasa yang berjalan bergandengan mendekati Khaila dan Shireen.

Khaila yang posisinya membelakangi pintu masuk kantin, lantas membalik kan badan dan melihatnya. Terlihat mesra bergandeng tangan, seperti yang selalu Yasa lakukan kepadanya.

Gistni melambai kepada Shireen dan Khaila, lalu Shireen dan Khaila pun membalas nya.

"Tenang Khai gua bakal bantuin lo buat menemukan jalan terang nya." Ucap Shireen yang menangkap tatapan sendu di mata Khaila ketika Khaila melihat Yasa dan Gistni terlihat mesra.

"Buset jalan terang kemana tuh Ren? Syurga? Mau dong gua juga jangan lo berdua doang." Celetuk Yasa yang ternyata sempat mendengar omongan Shireen tadi.

"Iya ih. Kalian mau kemana deh? Kok gak ajak gue." Timpal Gistni yang juga penasaran dengan omongan Shireen barusan.

"Apaan deh lo berdua nyambung aja, bukan apa-apa juga. Mending lo berdua pesen makan gih. Gue sih udah tinggal nunggu." Jawab Shireen mengalihkan pembicaraan.

Yasa melirik Khaila yang hanya diam saja.

"Lo udah pesen belum La?" Tanya Yasa.

Khaila yang ditanya merasa deg-deg an, entah kenapa. Padahal biasanya juga Yasa bertanya seperti itu.

"Gue ga nafsu makan. Kalian aja." Ucap Khaila yang memang dari tadi pagi ia sedang tidak nafsu makan apapun.

Yasa terlihat sedikit khawatir karena tadi di kelas pun, Khaila hanya terdiam dan sedikit tidak fokus saat belajar.

"Lo sakit Khai? Mau gue anterin ke UKS ga?" Kini Gistni yang bertanya. Yang juga menghawatirkan sahabatnya itu.

"Boleh deh. Kayaknya gue ke UKS aja. Sory ya ga temenin kalian makan." Ucap Khaila yang akhirnya memilih untuk beristirahat di UKS karena ia sudah merasa lemas di badannya.

"Yaudah gue anterin Khaila dulu ya." Ucap Gistni sambil beranjak dari duduknya dan menghampiri Khaila serta menggandengnya.

"Oh iya, Yas pesenin gue ya. Menu biasa." Timpal Gistni seraya tersenyum kearah Yasa dan itu terlihat oleh Khaila dan Shireen.

Lalu, Yasa hanya menggangguk tanda mengiyakan omongan Gistni.

Gistni dan Khaila pun berjalan meninggalkan Yasa dan Shireen yang sedang menunggu makanan. Mata Yasa terus mengikuti kepergian Khaila dan Gistni sampai akhirnya tak terlihat lagi.

◖⚆ᴥ⚆◗

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang