2.1

11 2 0
                                    

Yasa tidak merasakan apa-apa saat ini. Belum sempat ia memperjuangkan cintanya terhadap Khaila, kini ia harus memupus dalam-dalam cintanya kepada Khaila.

Seandainya waktu bisa di putar kembali dan seandainya Gistni bukan temannya, mungkin tadi Yasa membantah mentah-mentah perkataan Khaila dan Gistni.

Sayangnya, Yasa tidak bisa melakukan itu. Yasa tak ingin melukai hati temannya, Gistni.

Yasa tak percaya bahwa selama ini perhatian yang ia berikan terhadap Gistni membuat Gistni merasa ia menyukainya. Padahal, Yasa hanya kasihan.

Tak etis jika Yasa berkata seperti itu kepada Gistni, apalagi beberapa pekan lalu Gistni baru saja ditinggalkan oleh ibunya.

Yasa pikir, ia hanya perlu menerima dan mengikuti alurnya saja. Itu akan membuatnya merasa lebih baik dan tidak merasa bersalah kepada Gistni.

"Yas, bengong aja." Seru Gistni sembari menepuk pundak Yasa.

Kini mereka berada di kebun binatang. Yasa memilih untuk mencar dari yang lainnya, dan Yasa memilih untuk melihat hewan kesukaannya. Singa.

Yasa tidak menjawab perkataan dari Gistni, mengapa malah dia yang datang? Yasa ingin sendiri saat ini, atau boleh berdua tetapi dengan Khaila, bukan Gistni.

"Kenapa lo? P-pacar?" Ucap Gistni yang sontak membuat Yasa kaget dan menatapnya dengan malas. Tetapi Gistni justru menganggap tatapan Yasa itu kaget dan salting. Entah apa yang merasuki mu Gist.

"Hahaha biasa aja kali Yas gak usah salting." Seru Gistni. Yasa tetap diam dan hanya menghela nafas. Rasanya ia ingin menghilang saja dipermukaan bumi ini.

"Tapi, bisa dong kalo udah kaya gini?" Tanya Gistni sambil duduk di samping Yasa menghadap kearah Yasa.

Yasa menengok dan memasang muka tanda ia tak mengerti dan bertanya 'apaan?'.

"Hmm, ya itu. Kita pacaran." Ucap Gistni tersipu. Sedangkan Yasa memalingkan wajahnya tanda ia tak mau.

"Kan lo suka gue, terus gue juga suka lo." Ucap Gistni lagi yang membuat Yasa merasa risih.

Yasa bersiap berdiri dan meninggalkan Gistni begitu saja. Ia muak melihat muka Gistni saat ini.

Gistni tak pantang menyerah, ia mengejar Yasa dan terus mengomel kepada Yasa kalo mereka sama-sama suka nunggu apa lagi. Sedangkan Gistni tidak menyadari bahwa Yasa dari tadi diam tuh karena risih mendengar celotehan nya. Gistni malah menganggap diamnya Yasa itu karena malu dan salting.

"Yasa kalo lo diam terus kayak gini, berarti tandanya lo setuju dengan semua yang gue ucapin." Ucap Gistni seraya tersenyum manis kepada Yasa. Tetapi Yasa justru melihat senyuman itu terasa horor.

Yasa hendak protes tetapi Gistni sudah pergi entah kemana.

◖⚆ᴥ⚆◗

Gistni menghampiri teman-teman lainnya yang sedang melihat pertunjukan monyet.

"Guys entar cowok gue mau kesini." Ucap Gistni sambil duduk diantara teman-temannya.

"Bujubuset. Jangan halu deh neng!" Ucap Nuel yang tak percaya sambil menoyor dahi Gistni.

"Iya deh, orang disini kita-kita doang. Mana ada lo punya cowok!" Timpal Shireen yang juga tak percaya.

"Ya, bisa sih. Kalo cowok lo itu satwa yang ada disini." Celetuk Reas yang membuat semua teman-temannya itu tertawa terbahak-bahak.

"Bener tuh, bisa aja kan tadi banget lo jadiannya. Entah sama gajah, singa, atau bahkan monyet itu." Timpal Nuel dan semuanya semakin tertawa terbahak-bahak.

Gistni geram dan berakhir semua temen-temenya kena cubitan maut dari Gistni.

"Gue seriussss!" Tegas Gistni.

"Emang siapa sih orangnya?" Tanya Khaila yang sudah berhenti ketawa dan mulai kepo.

Gistni tersenyum kearah belakang Khaila.

"Tuh!" Ucap Gistni sambil menunjuk arah belakang Khaila menggunakan matanya.

Dan tepat di belakang Khaila, seseorang berjalan mendekat kearah mereka kumpul.

Satu persatu melihat sosok itu dan dibuat kaget. Sedangkan Khaila tidak menengok kearah belakang, ia memilih untuk menunggu cowoknya datang dihadapannya.

Dan tak lama seorang cowok duduk tepat di samping Khaila. Khaila hafal banget itu siapa. Khaila mencoba memahami perkataan Gistni tadi sebelum Yasa duduk disampingnya.

"Gak mungkin Yasa!" Ucap Khaila dalam hatinya.

Gistni mendekat dan duduk disamping Yasa, lalu merangkul tangan Yasa.

"Ini cowok gue." Ucap Gistni kegirangan sambil sesekali menggoyang goyangkan lengan Yasa dan kepalanya sedikit menempel pada pundak Yasa.

◖⚆ᴥ⚆◗

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang