1.0

15 4 0
                                    

Yasa menyimpan motor nya di warung belakang sekolah. Lalu ia memanjat pagar belakang dan mendarat dengan sempurna.

Yasa sering kali lewat sini kalau ia terlambat seperti sekarang, atau kalau tidak ketika ia bolos sekolah.

Anaknya memang sedikit bandel. Di depan Mama dan Adiknya saja Yasa terlihat gagah dan baik hati, di belakangnya, boro-boro.

Yasa tidak pergi ke kelas, ia malah ke kantin terlebih dahulu. Karena tadi ia belum sempat sarapan, padahal di rumah Ranti sudah menyiapkan sayur bayam untuknya.

Yasa pergi ke kantin dengan sembunyi-sembunyi, lalu sampai lah di kursi kantin paling pojok, spot favorite nya bersama anak Hexa lainnya.

Yasa pikir jika ia masuk kelas justru bakal ketahuan kalo ia terlambat. Ia memilih ke kantin dan ikut kelas setelah jam istirahat nanti.

Tak lama bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak SMA PB mulai berhamburan keluar dari kelas. Ada yang langsung ke kantin, toilet, perpus, ruang eskul, lapangan, ada yang pergi ke kelas doi untuk berangkat ke kantin bareng.

Kemudian dari kejauhan terlihat seorang cewek yang sangat Yasa kenali. Lalu ia melambai kearah cewek itu, dan cewek itu juga membalas lambaian tangan Yasa dan menghampiri nya sambil tersenyum sinis.

Tiba di meja Yasa, cewek itu melempar pelan buku yang ia bawa ke depan Yasa.

"Ada tugas dari Bu Lini, sono kerjain!" Ucap cewek itu sedikit ketus. Yang tak lain adalah Khaila.

Yasa melihat ekspresi kesel Khaila sontak terkekeh. Mungkin merasa lucu?

"Iya entar gua kerjain kok, santai aja kali. Mending sekarang makan dulu, mau pesen apa? Biar gua pesenin deh." Balas Yasa sambil mengambil buku yang di lempar Khaila kearahnya.

"Males makan gue. Sebel tau tadi di kelas gak ada lo gue jadi di deketin si samuel!" Ucap Khaila penuh emosi.

Ya seperti itu jika Yasa tidak ada deket Khaila, banyak cowok-cowok ganjen yang deketin dia.

Sebenernya enggak ngedeketin yang gimana-gimana, biasa aja. Cuman Khaila emang tipikal cewe yang gak suka cowok banyak modus seperti Samuel. Apalagi Samuel bukan ngedeketin Khaila aja, semua cewek cantik dia embat men!

"Yaelah si Samuel doang, lo tinju juga dia diem Khai." Jawab Yasa enteng.

"Ck. Tinju pala lo! Kalo gue di tinju balik gimana bege?!" Ucap Khaila emosi setelah mendengar perkataan Yasa tadi.

"Nah kalo gitu, baru deh gua bantu lo buat ninju lagi tuh muka si Samuel." Jawab Yasa sambil sedikit terkekeh dan meledek.

Khaila yang mendengarnya jelas tidak terima. Masa sahabat baru ngebantuin sahabat lainnya setelah dia bonyok sih?!

"Parah lu! Nunggu gue bonyok dulu baru lu bantu. Temen macem apaan!"

Mendengar itu Yasa ketawa. Lucu.

Jelas tidak mungkin seorang Yasa membiarkan teman-temannya di ganggu oleh makhluk apapun itu. Ia jelas pasti akan bantu.

"Hahaha. Becanda kali Khai, serius amat." Ucap Yasa terpotong karena ia ingin minum terlebih dulu.

Setelah minum ia melanjutkan perkataannya.

"Yaudah, lain kali gua bakal temenin kemana pun lo pergi. Supaya gak ada cowok-cowok modus yang gangguin lo."

◖⚆ᴥ⚆◗

The Hexa | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang