2

9.1K 300 10
                                    

Hari telah berganti, kini gadis cantik si pemilik bola mata berwarna zamrud itu baru saja selesai melakukan ritual mandinya. Dia adalah Laurecee.

Laurecee berjalan kearah walk in closet yang berada di kamarnya. Dia mengambil seragam sekolah yang akan di pakai, lalu memakainya. Setelah selesai dia keluar dengan menenteng sneakers Ovo Air Jordan XII berwarna putih dengan kombinasi gold ,dan jangan lupakan ransel hitam dari brand terkenal di dunia yang bertengger di bahu kirinya.

Setelah memakai sepatu, menata rambut sepunggungnya dan memoles sedikit pelembab di bibirnya, Laurecee berjalan keluar dari kamarnya menuju lantai bawah menggunakan lift.

Tibanya dia di lantai satu,hanya ada keheningan yang menyapanya. Ya, karena di mansion mewah itu dia hanya tinggal sendiri. Pembantu dirumahnya hanya akan datang untuk membersihkan rumah setelah selesai lalu pulang.

"Huh,Laurecee fighting!" ucap Laurecee menyemangati dirinya sendiri.

Tanpa sarapan terlebih dahulu Laurecee berjalan keluar mansion dengan kunci mobil di jari lentiknya.

Langkahnya berhenti tepat di dalam garasi mobil, dia memilih mobil yang akan dia gunakan kesekolah.

Hingga pilihannya jatuh pada mobil sport Bugatti Chiron berwarna hitam dengan kombinasi merah yang masih terlihat baru.

Setelah keluar dari pekarangan mansion, Laurecee mengendarai mobilnya dengan santai. Dengan mulut yang tak henti mengunyah bubble gum, dan sesekali meniup lalu meletupkan nya.

Sekitar 18 menit kemudian dia telah sampai di Seth Internationales Gymnasium (SIG). Sekolah internasional yang sudah menyebar dipenjuru dunia.

Saat sudah keluar dari mobil dan akan memasuki bangunan sekolah itu, seorang memanggil namanya dengan keras.

"LAURECEE!"

Tanpa melihat si pemanggil, Laurecee tau siapa pelakunya. Dia adalah sahabat karibnya sejak kecil. Aneira Isabella Oswald, panggil saja Neira. Gadis itu berlari kearah Laurecee dengan diikuti dua orang gadis di belakangnya.

"Sumpah ya Ra. Suara lo itu nggak ada bagus-bagusnya, jadi nggak usah teriak deh. Bikin rusak telinga aja!!" sarkas salah satu gadis yang juga berlari kearah Laurecee tadi. Fresca Angela Wileen, atau yang kerap di sapa Fresca.

Sedangkan gadis berambut sebahu yang berada di sebelah kanan Neira hanya mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui ucapan Fresca tadi. Dia Kinantan Anesta Dwyne, orang-orang biasa memanggilnya Nesta.

Neira yang mendengar, melototkan matanya kearah Fresca dan Nesta.

Sedangkan yang di pelototi acuh tak acuh. Laurecee yang melihat hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu meninggalkan ketiga sahabatnya di parkiran.

"Anjing! kita di tinggal Laurecee. Ayo cepet susul dia!!" ucapan Nesta berhasil mengalihkan atensi kedua sahabatnya.

Dengan segera tiga gadis itu berlari menyusul Laurecee yang sudah berjalan menjauh.

Saat mereka berempat melewati koridor kelas, banyak pujian dan kalimat lain yang di lontarkan dari siswa/siswi untuk keempat gadis itu.

'Duhh neng Lau senyum napa'

'Nggak senyum aja cantik,apalagi kalo senyum. Behh hancur ini dunia'

'Nesta manis banget sih'

'Fresca juga napa cantik sih'

'Aww Neira imut banget'

'Bodynya buat gue iri anjing'

'Kalian kenapa cantik-cantik sih, kan gue jadinya insecure'

Namun Laurecee dkk tak menghiraukan ucapan tersebut. Mereka terus berjalan hingga sampai di kelas XII IPS 4.

Saat mereka memasuki kelas, ruangan yang tadinya ramai menjadi senyap.

"Kenapa pada diem? lanjutin aja. Tenang kita nggak makan orang kok" ujar Neira dengan nada bercanda.

Kemudian kelas kembali ramai. Laurecee dkk berjalan kearah bangku pojok tempat mereka duduk.

Setelah duduk, Fresca berbalik menghadap kearah Laurecee yang duduk tepat dibelakangnya.

Dia ingin mempertanyakan hal yang mengganjal dipikirannya. "Tumben Rafael nggak bareng lo Lau?" Nesta yang duduk disebelah Fresca, merasa tertarik dengan topik itu. Karena biasanya setiap pagi, Laurecee dan Rafael akan berangkat bersama ke sekolah.

"Eh iya, baru sadar gue. Kalian ada masalah?" tanya Nesta hati-hati. Laurecee hanya menatap sahabatnya datar.

Kemudian menghela nafas pelan dan menjawab dengan singkat,"We broke up "

Nesta, Fresca dan Neira yang mendengar terkejut.

"Serius Lau?" Neira bertanya dengan nada bahagia. Yang ditanya hanya menganggukan kepalanya singkat.

Ketiganya saling tatap "Akhirnya, mission accomplished" teriak ketiganya.

Laurecee yang melihat kelakuan sahabatnya hanya tersenyum miring.

......

Tiga jam telah terlewati, kini saatnya seluruh murid SIG beristirahat setelah melakukan KBM.

Laurecee dkk sudah berada di bangku kantin paling pojok.

Tidak ada yang berani menempati tempat itu tanpa seizin Laurecee. Karena meja pojok adalah kawasan Laurecee dkk, jika ada yang melanggar siap-siap akan mendapatkan tonjokan dari sang leader.

"Mau pesen apa?" tanya Neira dengan berdiri dari duduknya.

"Samain" jawaban singkat keluar dari mulut Laurecee. Neira hanya mengangguk, kemudian berlalu pergi untuk memesan makanan.

Sekitar lima menit, Neira kembali dengan tangan memegang nampan berisi es teh, dan diikuti satu waiter yang mengantar bakso pesanan Laurecee dkk.

"Selamat makan nyonya" ucap Neira dengan membungkukkan badannya.

Sahabatnya yang melihat menahan tawa, lalu Fresca menjawab, "Terimakasih babu"

Setelah membayar pesanannya dan kepergian waiter yang membantu Neira tadi, kini Laurecee dkk menyantap bakso nya dengan tenang.

Hingga 15 menit kemudian bel berbunyi, menandakan bahwa waktu istirahat telah usai.

Kring.. Kring.. Kring..

"Udah bel nih, ayo balik kekelas" ajak Nesta kepada sahabatnya. Kemudian Laurecee dkk berjalan kearah kelas mereka berada.

⚔️LAZERO⚔️

Don't forget to vote and comment.

LAZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang