Karena berhubung besok hari minggu, sahabat Laurecee dan sahabat Zero berencana akan bermalam di mansion Laurecee.
Kini mereka bersiap untuk tidur di kamar yang sudah di bagi oleh Laurecee. Perempuan di lantai dua sedangkan para pria di lantai satu. Setiap lantai terdapat lima kamar.
Laurecee dkk berjalan menuju kamar masing-masing.
"Night guys"
"Too"
Setelah itu semuanya masuk kedalam kamar.
Laurecee memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di kasur queen size nya. Dia menarik selimut hingga sebatas dada lalu memejamkan matanya.
Baru saja hendak memasuki alam mimpi, suara pintu kamar yang terbuka menggagalkan dirinya tidur.
Dia menoleh kearah pintu, terlihatlah Zero yang berdiri sambil menutup pintu perlahan dan menguncinya. Kemudian menyimpan kuncinya di saku celana.
Zero berjalan kearah Laurecee yang masih menatapnya bingung.
"Ngapain?"
Zero merangkak naik keatas ranjang dan ikut merebahkan dirinya di samping Laurecee. Kemudian menarik selimut hingga dirinya tenggelam di dalam selimut tersebut sembari memeluk Laurecee menyamping.
"Mau tidur sama Laurecee" jawabnya dengan mata yang hampir tertutup.
"Nggak! Sana bangun tidur di kamar bawah" tolak Laurecee berusaha melepas pelukan Zero.
Zero menggeleng dan mengeratkan pelukannya. Laurecee hanya bisa menghela nafas lelah. Kemudian berusaha menutup matanya untuk tidur.
......
Pagi hari tiba, Laurecee terbangun terlebih dahulu dari pada Zero. Dia perlahan menyingkap selimut dan bangkit, lalu berjalan kekamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.
Setelah selesai, Laurecee mengambil kunci cadangan kamarnya. Berjalan keluar dan kelantai bawah.
Di lihatnya suasana mansion masih sepi, menandakan para sahabatnya belum bangun.
Laurecee bergegas ke dapur untuk membuat sarapan.
Belum selesai dia menyiapkan bahan yang akan di gunakan, dia di kejutkan dengan Daniel yang menepuk bahunya, di sebelahnya ada Ersa yang tersenyum menatap kearahnya.
"Pagi Lau"
Laurecee menjawab dengan deheman singkat, kemudian berbalik kembali berkutat dengan alat-alat dapur.
"Kita bantuin ya?" tawar Ersa sembari melihat-lihat bahan yang akan di gunakan untuk memasak.
"Nggak usah, kalian bangunin Zero sama Steve aja"
"Serius nih?" tanya Daniel memastikan. Laurecee mengangguk sebagai jawaban.
Kemudian mereka berdua berlalu pergi meninggalkan Laurecee untuk membangunkan kedua sahabatnya.
Bebarengan dengan Laurecee selesai memasak,sahabatnya tiba di meja makan dengan Daniel, Ersa dan Steve di belakangnya.
"Zero nggak ada di kamarnya Lau" ucap Daniel sembari menarik kursi untuk dia duduki.
"Dia tidur di kamar Laurecee" ceplos Fresca dengan memakan keripik yang tersedia di meja makan. Sahabatnya mengeluarkan ekspresi terkejut.
Tidak lama kemudian, Zero datang masih dengan wajah bantalnya dan rambut yang acak-acakan.
"Kenapa nggak bangunin?" tanya nya saat berada di depan Laurecee yang sedang menata makanan.
"Biar nggak ganggu"
Zero yang mendengar memelototkan matanya lalu mencebikan bibirnya kesal. Sahabatnya yang melihat menatap Zero cengo.
Brak
"Anjing! Gue kira Zero cuma punya ekspresi datar aja!" seru Steve dengan menggebrak meja. Zero langsung menatap Steve tajam.
"Tadi aja sama Laurecee natapnya lembut banget, giliran sama gue tajem. Jahat lo Ro!" kesal Steve dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Najis" sarkas Nesta yang sedari tadi menatap Steve malas.
Steve langsung melempar tatapan penuh permusuhan pada Nesta. Sedangkan yang di tatap acuh tak acuh.
"Makan" perintah Laurecee saat dirinya telah selesai menata makanan dan duduk di kursinya.
Semuanya makan dengan tenang. Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang, kecuali Zero pastinya.
......
Kini Laurecee sedang menonton Zero yang tengah berenang. Dia duduk di tepian kolam renang dengan kaki yang di masukan kedalam air.
Laurecee menggapai ponselnya yang berada di meja sebelah kolam, saat notifikasi pesan terdengar.
Zach
Hari ini kosongkan?
Bisa kemarkas?Me
YaSetelah itu Laurecee bangkit, memakai sandal rumah kembali. Zero menatap Laurecee yang hampir pergi.Lalu bertanya, "Mau kemana?"
Laurecee berbalik menatap Zero, "Keluar sebentar"
"Ikut"
Zero naik keatas lalu menghampiri Laurecee.
"Nggak usah, cuma sebentar"
Zero menatap Laurecee memaksa, "Mau ikut pokoknya!"
Laurecee menghela nafas,lalu mengangguk, "Ganti baju dulu" titahnya.
Setelah berganti pakaian, keduanya pergi menggunakan mobil milik Zero. Dengan Zero yang menyetir dan Laurecee yang mengarahkan jalan.
⚔️LAZERO⚔️
Don't forget to vote and comment.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAZERO
RandomBruk "Akh shit!!" umpatan keluar dari mulut gadis cantik yang tidak sengaja menabrak seseorang, sehingga membuat ponsel yang berada di genggamannya terjatuh. "Jalan liat depan, jangan liat ponsel" ucap dingin seseorang yang tidak sengaja di tabrak o...