Laurecee terkejut saat mendengar teriakan dari ruang keluarga. Dengan segera dia berlari kearah di mana suara itu berasal.
Dapat di lihat Zero yang menangis tersedu-sedu sambil memanggil nama Laurecee.
"Laurecee hiks where are you hiks?" masih dengan sesegukkan Zero kembali berteriak.
"I'm here" jawab Laurecee lalu melangkahkan kakinya mendekati Zero. Zero yang mendengar langsung bangkit dan memeluk Laurecee erat.
"Kenapa kamu hiks ninggalin aku hiks?" tanya Zero sesegukan. Laurecee yang tak tega pun membalas pelukan Zero sambil mengusap punggung tegap pria itu.
"Kan tadi katanya Zero laper, jadi waktu Zero tidur Laurecee masak buat makan Zero" Laurecee berujar dengan nada lembut.
"Kenapa kamu nggak bangunin aku sih" ucap Zero dengan menatap Laurecee kesal. Sedangkan Laurecee hanya menghela nafas pelan.
"Iya maaf, udah ya sekarang lo makan dulu" Zero hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Laurecee melepaskan pelukan itu, lalu menghapus air mata yang masih membekas di pipi Zero.
Keduanya berjalan beriringan dengan tangan Zero yang menggenggam jari lentik Laurecee erat.
Sesampainya di meja makan mereka berdua duduk berhadapan.
"Udah sekarang cepet makan!" perintah Laurecee dengan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
"Ambilin" rengek Zero. Karena tak ingin berdebat, Laurecee menuruti keinginan Zero.
Zero memakan makanan yang di masak Laurecee dengan lahap. Sedangkan Laurecee hanya duduk diam sambil memperhatikan Zero.
Banyak sekali pertanyaan di benaknya, terutama sebenarnya siapa pria di depannya ini?
"Sebenernya lo ini siapa sih?" tanya Laurecee sambil memperhatikan Zero yang sedang memasukan suapan nasi kedalam mulutnya.
"Manusia" jawaban Zero membuat Laurecee berdecak kesal.
"Maksud gue argh gimana sih.Oke-oke sekarang nama lo siapa?"
"Zero" jawaban Zero lagi-lagi membuatnya berdecak kesal.
"Maksud gue nama lengkapnya" ujar Laurecee berusaha sabar. Zero yang mendengar menganggukan kepalanya pelan.
"ELEAZAR KEIZERO ACWEL SETH" kali ini Zero menyebutkan namanya dengan lengkap.
"Wait! Seth?" 'anaknya om Alfred dong?' lanjut Laurecee dalam hati.
"Yes baby" Laurecee yang mendengar hanya memutar bola matanya.
"Umur?" sepertinya pria itu berumur beberapa tahun di atasnya. Terlihat dari badannya yang kekar.
"21" mendengar jawaban Zero, Laurecee memelototkan matanya, "Udah tua anjing!napa masih nangis" gumam Laurecee. Zero yang mash mendengar gumaman Laurecee melotot.
"Aku belum tua baby" rengek Zero dengan menatap Laurecee kesal.
"Tua" ledek Laurecee dengan menjulurkan lidahnya. Kini mata Zero sudah berkaca-kaca, sebentar lagi pasti akan menangis.
Dan benar saja tak sampai lima detik pria itu sudah menangis kencang. Laurecee yang melihat hanya memutar bola matanya malas. Dengan perasaan sedikit iba Laurecee berdiri dan menghampiri Zero, lalu memeluknya.
"Iya-iya, Zero belum tua. Sekarang diem jangan nangis lagi" ucap Laurecee dengan mengelus rambut berantakan Zero. Zero yang mendapat perlakuan itu tersenyum cerah.
"Aa jadi makin sayang" ujar Zero dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Laurecee.
"Tapi gue nggak!" ucap Laurecee menatap Zero. Zero yang mendengar raut wajahnya berubah menjadi dingin.
Lalu dia melepas pelukannya dan menatap manik mata berwarna zamrud dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Kenapa nggak?" tanya Zero masih dengan menatap manik mata Laurecee.
"Kita baru kenal, masa iya gue langsung sayang kan nggak mungkin"
"Mungkin saja, buktinya aku langsung sayang akh bahkan mencintaimu!" Laurecee yang mendengar menatap manik mata Zero mencari kebohongan di dana, tetapi yang dia temukan hanyalah tatapan ketulusan.
"Iyakah lo cinta sama gue?" tanya Laurecee dengan mengangkat sebelah alisnya. Zero menganggukan kepalanya mantap sebagai jawaban.
Laurecee berpikir sejenak lalu berdehem pelan dan berucap, "Lo mau kan gue sayang sama lo?" lagi-lagi Zero menjawab dengan anggukan kepala.
"Kalau gitu ajarin gue biar sayang sama lo" mendengar itu tubuh Zero menegang. Dia tidak menyangka.
"Really?" Laurecee hanya menganggukan kepalanya dengan tersenyum tipis.
Zero langsung memeluk tubuh Laurecee erat dengan senyum yang terus mengembang di wajah rupawannya.
Laurecee berpikir tidak ada salahnya juga kan membuka hati kepada orang yang sudah di kenalnya sejak kecil?
⚔️LAZERO⚔️
Don't forget to vote and comment.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAZERO
RandomBruk "Akh shit!!" umpatan keluar dari mulut gadis cantik yang tidak sengaja menabrak seseorang, sehingga membuat ponsel yang berada di genggamannya terjatuh. "Jalan liat depan, jangan liat ponsel" ucap dingin seseorang yang tidak sengaja di tabrak o...