18

3.5K 173 2
                                    

Laurecee perlahan menyingkirkan lengan Zero yang melingkar di perutnya dengan hati-hati. Zero melenguh pelan, dengan cepat Laurecee mengusap lengan Zero hingga membuat Zero kembali tertidur.

Turun dari ranjang berjalan ke kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka, kemudian ke bawah untuk membuat sarapan.

Perlahan mata Zero mulai terbuka, tangannya meraba kasur di sampingnya. Di rasa tidak ada Laurecee di sampingnya, Zero dengan cepat membuka matanya dengan lebar.

Mengedarkan pandangannya, namun tidak menemukan apa yang di cari.

Dia mulai panik, "LAURECEE DI MANA?!!" teriaknya kemudian bangkit.

Laurecee berlari dengan cepat menaiki tangga, hingga sampainya di kamar terlihat Zero yang terlihat sangat panik.

"Kenapa?" tanya Laurecee sedikit terengah-engah nafasnya.

Zero segera memeluk Laurecee, "Kok aku di tinggal sendirian?" Zero bertanya dengan bibir yang sedikit mengerucut.

Laurecee menghela nafas sebentar, menatap Zero datar.

"Tadi di bawah, mau bikin sarapan"

Melepaskan pelukannya dan menyengir hingga menampakan gigi taringnya, "Maaf tadi kepalang panik jadi nggak sempet nyari kebawah"

Laurecee menatap sedikit aneh kearah Zero, karena biasanya jika di tinggal oleh dirinya pasti akan menangis tapi lihatlah sekarang dia hanya berteriak panik saja.

Dengan alis yang menukik, Zero menatap Laurecee menyelidik.

"Kenapa natapnya gitu?"

"Nggak nangis?"

Zero melebarkan pupil matanya, menepuk pelan dahinya.

"Oh iya lupa!!"

Zero sudah bersiap hendak menangis namun sedetik kemudian tatapannya berubah menjadi seperti sebelumnya.

Laurecee sedikit terperangah melihatnya, "Nggak jadi nangis?"

"Nggak, kan Laurecee udah ada di sini" ucapnya dengan tersenyum hingga matanya sedikit menyipit.

"Aneh"

Berlalu pergi meninggalkan Zero yang menatapnya kesal karena di bilang aneh. Mengangkat bahunya kemudian menyusul Laurecee dengan sesekali bersenandung ria.

Saat sudah berada di belakang Laurecee yang sedang mencuci bahan untuk memasak, Zero bertanya dengan tangan yang memeluk pinggang Laurecee dari samping.

"Mau masak apa?"

"Nasi goreng seafood"

Setelahnya tak ada perbincangan di antara keduanya, Laurecee yang sibuk memasak dan Zero yang setia menatap Laurecee kagum.

"Ck. Cantik banget sih" decak Zero dengan pandangan yang tak pernah lepas dari wajah Laurecee.

"Minggir"

Zero sedikit bergeser membiarkan Laurecee berjalan terlebih dahulu ke meja makan dengan membawa satu piring nasi goreng.

"Cuma satu?"

Laurecee mengangguk, mengambil roti kemudian mengoles dengan selai coklat di atasnya.

Melahapnya tanpa memedulikan Zero yang menatapnya.

"Laurecee nggak makan nasi?"

Menggeleng sebagai jawaban, "Makan" perintahnya dengan mendorong piring berisi nasi goreng ke hadapan Zero.

Zero mulai menyuapkan nasi goreng buatan Laurecee kedalam mulutnya, "Enak"

Laurecee tersenyum tipis mendengarnya.

LAZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang