Bel pulang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, tetapi Laurecee dkk masih berada di ruang kelas.
"Pulang" titah Laurecee kepada sahabatnya. Lalu berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu.
Nesta, Fresca dan Neira segera menyusul Laurecee.
Saat sudah sampai di parkiran Laurecee memberhentikan langkahnya. Dia membalikan badannya kearah sahabatnya berada.
"Mau bareng?" tawar Laurecee sambil menaikan satu alisnya.
"Nggak usah, kita bawa mobil sendiri-sendiri kok" Laurecee yang mendengar jawaban dari Neira, menganggukan kepalanya pelan.
"Duluan" ucap Laurecee lalu melenggang pergi meninggalkan sahabatnya.
"Hati-hati Lau, jangan sampai nabrak cogan!!" Nesta berteriak dengan kencangnya.
Fresca yang berada di sebelahnya, memukul bibir Nesta kencang. Sedangkan Laurecee yang di teriaki hanya mengangkat bahunya acuh
"Berisik goblok!!"
......
Laurecee kini sedang mengendarai mobilnya dengan kencang.
Saat akan memasuki wilayah mansion, dengan tiba-tiba seorang pria berlari kearah berlawanan, sesekali menghadap kebelakang.
Karena terkejut Laurecee langsung mengerem mendadak, hingga menimbulkan suara decitan yang cukup nyaring.
Citt
Sedangkan pria itu, berdiri mematung di depan mobil Laurecee.
Dengan perasaan campur aduk, Laurcee turun dari mobil dan menghampiri lelaki yang masih berdiri mematung.
Setelah sampai di depan pria itu, Laurecee menepuk bahu pria itu dan berkata, "Hei?"
Pria itu terkejut, lalu dengan gerakan pelan dia memutar tubuhnya menghadap Laurecee.
Sejenak mereka beradu pandang, Laurecee membelakan matanya. Pria yang hampir ditabraknya, ternyata adalah pria yang sama yang tidak sengaja ditabraknya kemarin.
Tanpa di duga pria itu malah memeluk Laurecee erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu. Laurecee yang mendapat pelukan secara tiba-tiba diam membatu, pikirannya blank seketika.
Setelah sadar, Laurecee melepaskan pelukan pria itu secara paksa. Bukannya terlepas, pelukan pria itu malah semakin erat.
"Heh! lo apa-apaan sih!!" marah Laurecee saat merasakan pelukannya semakin erat.
"Jangan dilepas" hanya kata itulah yang keluar dari bibir pria itu.
Laurecee yang mendengar, menggeram tertahan. Siapa pria aneh ini sebenarnya?
"Lepas" ucap Laurecee dengan menyentak tangan pria itu dengan keras. Dan ya, pelukan itu berhasil terlepas.
Saat Laurecee akan pergi, pria itu menahan tangan kirinya, otomatis langkah Laurecee terhenti.
Dengan emosi yang sudah berada diujung tanduk, Laurecee menatap pria itu dengan tajam. Dan menarik tangannya, hingga cekalan pria itu terlepas.
"Mau lo sebenarnya apasih?" tanya Laurecee dengan geram.
Sedangkan yang di tanya hanya menundukkan kepalanya dengan jari tangan yang saling bertautan. Terlihat pundak lelaki itu bergetar. Laurecee yang melihat menaikan alisnya bingung.
"Hiks..Hiks.."
Hingga terdengarlah isakan kecil yang keluar dari bibir pria di hadapannya.
Laurecee diam terbengong, pria dingin yang kemarin tidak sengaja di tabraknya sekarang menangis? Woahh keajaiban apa ini?
Laurecee yang sedikit tidak tega melihatnya, menarik dagu pria itu pelan. Mata mereka kembali beradu. Pria itu menatap Laurecee dengan mata yang berlinang air mata.
"Jangan tinggalin Zero hiks.." ujar pria yang menyebut dirinya Zero dengan isakan kecil.
Laurecee hanya menghela nafas pelan, lalu berucap dengan nada lembut.
"Namanya Zero ya? oke, sekarang ikut gue kemobil ya? nggak mungkin kan kita berdiri di sini terus?" Keajaiban apalagi ini? seorang Laurecee Alceena Eloice Savatrye yang di kenal dingin, berbicara lembut kepada pria asing?
Zero hanya mengangguk lucu. Laurcee yang melihat tersenyum tipis. Dengan segera, Laurecee menarik tangan Zero kearah mobilnya berada. Dan tanpa sepengetahuan Laurecee, Zero tersenyum miring.
Setelah kedua manusia berbeda jenis itu masuk kedalam mobil. Laurecee langsung melajukan mobilnya dengan pelan.
Sedangkan Zero, dia duduk menyamping menghadap kearah Laurecee dan memperhatikan gadis itu yang sedang fokus menyetir.
Tak sampai 5 menit mobil yang berisi dua orang berbeda jenis itu sudah memasuki gerbang yang di dalamnya terdapat sebuah mansion besar.
Laurecee keluar dari mobil di ikuti dengan Zero. Setelah itu Zero berjalan kearah Laurecee dan langsung menggandeng lengan Laurecee erat. Gadis itu hanya menghela nafas pelan.
Kemudian mereka berjalan masuk kedalam mansion. Mansion terlihat sepi, mungkin pembantu di mansion itu sudah pulang. Ya,karena pembantu Laurecee hanya bekerja pada siang hari,dan itupun hanya beberes dan mencuci pakaian Laurecee saja. Pekerjaan lain seperti memasak, akan Laurecee kerjakan oleh dirinya sendiri.
Laurecee membawa Zero ke ruang tamu, dan mendudukkan Zero pada sofa yang berada disitu.
"Lo tunggu sini, gue ganti baju dulu keatas" tanpa menunggu jawaban dari sang empu, Laurecee langsung meninggalkan Zero sendirian di ruang tamu.
Zero menatap kepergian Laurecee dengan tersenyum kecil.
"Akhirnya rencanaku berhasil"
⚔️LAZERO⚔️
Don't forget to vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAZERO
RandomBruk "Akh shit!!" umpatan keluar dari mulut gadis cantik yang tidak sengaja menabrak seseorang, sehingga membuat ponsel yang berada di genggamannya terjatuh. "Jalan liat depan, jangan liat ponsel" ucap dingin seseorang yang tidak sengaja di tabrak o...