14

3.9K 196 7
                                    

Setelah selesai makan, kini keduanya sedang duduk santai dan menonton televisi.

"Tadi kamu kemana aja sampai lupa nggak ngabarin?" tanya Zero mendongak menatap Laurecee yang duduk di sofa, sedangkan dirinya duduk di antara kaki Laurecee di lantai yang beralaskan karpet.

Laurecee menunduk, lalu menyugar rambut Zero, "Beneran mau tau?"

Zero mengangguk yakin. Saat hendak menjawab bel mansion Laurecee berbunyi dengan tidak santainya dan di iringi dengan teriakan nyaring.

"Laurecee! Buka pintunya!" dia tau itu suara siapa, Fresca.

Dengan kesal Laurecee berdiri dan berjalan kearah pintu, membukanya dengan kasar hingga menimbulkan bunyi nyaring.

"Apa?!" tanya nya dengan nada nge gass dan datar. Ketiga sahabatnya hanya cengengesan dan langsung masuk ke dalam tanpa di perintah oleh tuan rumah.

"OMG LAURECEE, INI PANGERAN DARI MANA?!!" teriakan nyaring yang berasal dari ruang tamu terdengar.

"GILA GANTENG BANGET HUAA!!"

"Brisik" sentak Zero karena kesal.

Saat dirinya sedang santai menonton televisi tadi, dia di kejutkan dengan teriakan cempreng milik gadis-gadis yang entahlah bahkan dirinya tidak kenal, mungkin sahabat gadisnya. Hal itu membuat dia kesal karena acara berduaan dengan Laurecee berantakan.

Ketiganya yang mendengar langsung diam dan saling senggol. Saat melihat Laurecee duduk, ketiganya juga ikut duduk di samping Laurecee dengan tak sabar.

"Lau, dia siapa sih? Ganteng tapi galak" cicit Neira sesekali melirik Zero takut.

"Gembel" jawab Laurecee ringan. Zero yang mendengar menatap gadisnya tajam. Apa katanya tadi? dia di bilang gembel?sungguh Laurecee adalah orang pertama yang berani menjelekan dirinya tepat di hadapannya langsung.

Jika saja Laurecee bukan gadisnya, mungkin akan dia buat sekarat detik itu juga.

"Mana ada gembel seganteng ini?" tanya Nesta tak yakin. Fresca mengangguk membenarkan.

"Zero" panggil Laurecee membuat sang empu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.

"Kenalin sahabat gue" ucap Laurecee malas lalu menyenggol lengan Nesta yang berada di sampingnya untuk memperkenalkan diri.

Dengan nada takut-takut Nesta memberanikan diri memperkenalkan dirinya, "Ha-hai gue Nesta, Kinantan Anesta Dwyne, sahabatnya Laurecee"

"Gue Aneira Isabella Oswald, Neira"

"Hai kalo gue Fresca Angela Wileen, Fresca"

Zero hanya mengangguk singkat, "Zero, pacar Laurecee".

Sahabatnya yang mendengar memelototkan matanya, lalu dengan serentak menatap Laurecee menuntut penjelasan.

"APA!"

"Serius Lau?" Laurecee hanya mengedingkan bahunya saja.

Tiba-tiba ponsel Zero berbunyi, setelah melihat siapa yang menelepon Zero menggeser icon hijau keatas.

"Lo di mana?" tanya Daniel penasaran.

"Rumah Laurecee"

"Wih gercep nih. Gue juga mau kesana dong" pinta Daniel memohon.

"Ngapain?" tanya Zero dengan datar.

"Main lah sama yang lain juga, bolehkan?"

"Hm, gue tanya Laurecee dulu"

Setelah itu Zero mematikan panggilannya sepihak.

"Sahabat aku mau kesini, boleh kan?"tanya Zero meminta ijin.

Laurecee menoleh lalu mengangguk singkat. Sedangkan sahabatnya hanya menatap interaksi keduanya dengan aneh.

Setelah mendapat ijin dari Laurecee, Zero mengirim pesan singkat kepada Daniel dan mengirim alamat tempat tinggal Laurecee.

"Sejak kapan lo punya pacar, Lau?"tanya Neira penasaran. Pasalnya beberapa hari yang lalu, Laurecee baru saja putus dengan Rafael dan ini? Laurecee sudah mendapat gantinya lagi.

Lagi dan lagi Laurecee hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban. Neira yang melihat berdecak kesal.

Selang beberapa saat, terdengar bunyi deruman mobil dari luar mansion Laurecee dan tak lama bel mansion berbunyi.

"Aku buka dulu"

Zero bangkit, lalu membukakan pintu untuk sahabatnya.

"Ck! Gede juga rumah Laurecee,anaknya orang kaya ini pasti" decak kagum Steve dengan mata yang melihat sekeliling mansion Laurecee.

"Jangan norak deh, lo juga anak orang kaya ya anjing!" kesal Daniel melihat tingkah sahabatnya.

Sesampainya di ruang tamu tatapan mata mereka beradu dengan mata keempat gadis yang sedang duduk santai di sofa.

"Nggak rugi gue" ujar Ersa girang saat melihat wajah cantik sahabat Laurecee.

"Hai Laurecee, ketemu lagi kita" dengan wajah tengilnya Steve berucap tanpa memedulikan delikan mata Zero.

Sahabatnya yang melihat hanya menghela nafas lelah, "Maaf ya Lau, temen kita emang rada gila"

Sahabat Laurecee yang mendengar menahan tawanya.

Sedangkan Steve menghiraukan ucapan sahabatnya, dia asik memandang satu persatu sahabat Laurecee masih dengan wajah tengilnya.

Dia berdehem pelan, "Kenalin gue Steve Roger Timothy, pria paling tampan setelah Zero" ucapnya dengan percaya diri yang tinggi. Sahabatnya hanya memutar bola mata malas.

"Gue Sebastian Earl Sanders, Ersa" dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Daniel Isaac Lewis, Daniel"

Ketiga sahabat Laurecee mengangguk.

"Nesta"

"Neira"

Dengan nada malu-malu Fresca mengenalkan dirinya, "Fresca"

Neira yang berada di sebelah Fresca berdecih. Ada apa dengan sahabatnya yang tak tahu malu ini?

Setelah mengenalkan diri, mereka mulai bercerita tentang hal-hal yang tak penting.
Hingga tanpa di sadari mereka mulai akrab.

⚔️LAZERO⚔️

Don't forget to vote and comment.

LAZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang