Laurecee kini sudah berada di gramedia yang lumayan dekat dengan mansion nya. Tentunya ia di sana untuk menemani pria yang tadi merengek untuk di temani.
Sebelumnya dia sudah mengabari Zero agar tak menjemputnya, dan karena pekerjaan yang masih menumpuk Zero pun meng iya kan saja.
Ansel Kevaro Allaskar, pria muda yang umurnya sepantaran dengan Laurecee. Ansel adalah anggota SKLIROS yang beruntung bisa dekat dengan Laurecee.
Dengan riang Ansel berjalan mengelilingi gramedia mencari buku yang ingin di belinya. Sedangkan Laurecee, gadis itu memerhatikan Ansel dari tempat nya duduk.
Setelah beberapa saat, akhirnya Ansel menemukan buku yang di cari. Setelahnya keduanya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing karena hari sudah mulai petang. Awalnya Ansel berniat mengantarkan Laurecee, tetapi Laurecee menolak dengan alasan sudah mengabari anak SKLIROS mengirimkan mobil ke gramedia untuk ia gunakan pulang.
Saat dalam perjalanan pulang mata Laurecee tak sengaja menangkap objek yang tak asing di matanya. Ia memutuskan untuk menepikan mobilnya dan menghampiri objek yang menjadi fokusnya sejak tadi.
Sebelum turun Laurecee menyambar topi dan jaket kulit di jok belakang, lalu memakainya.
Berjalan memasuki sebuah cafe dengan kepala yang sedikit menunduk saat melewati sebuah meja yang berisi dua orang berbeda jenis.
Sekiranya sudah melewati meja tersebut, Laurecee kembali mengangkat pandangannya dan duduk membelakangi sang pria.
Memesan minuman sebagai formalitas, lalu memasang pendengarannya yang tajam untuk mendengarkan perbincangan dua orang di belakangnya.
"Ada apa kamu mengajakku bertemu?" terdengar sang pria bertanya dengan nada datar.
Terlihat wanita di hadapannya tersenyum malu-malu saat sang pria menatapnya, walaupun dengan tatapan dingin.
"Em.. tak ada apa-apa, sebenarnya aku hanya ingin bertemu denganmu saja" ucap sang wanita dengan tak tahu malunya.
Pandangan sang pria menajam, "Waktu berhargaku terbuang sia-sia, sialan!"
Saat hendak berdiri, tangannya di cekal. Tanpa perasaan pria itu menghempaskan cekalannya dengan kasar.
"Tu-tunggu dulu Zero, jangan pergi. Ku mohon"
Dengan terpaksa Zero kembali duduk dan menatap wanita di depannya dengan pandangan bertanya.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" ucapnya dengan menautkan kedua tangannya gugup.
"Katakan"
"A-aku menyukaimu atau bahkan mencintaimu sejak saat pertama kali kita bertemu, aku sudah jatuh hati padamu. Ja-jadi apakah kamu mau menjadi kekasihku?" ungkap sang wanita dengan cepat.
Zero menaikan alisnya, "Aku sudah mempunyai kekasih"
"Ja-jadi kau menolak ku?"
Tanpa ragu Zero mengangguk.
"Tak bisakah kamu bersamaku saja? Apa kurangnya aku?" tanya wanita itu dengan pandangan meredup.
"Cantik? Aku juga cantik, Zero. Atau mungkin kaya? Aku juga kaya, ayahku seorang pengusaha jika kamu lupa" sela sang wanita cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAZERO
AcakBruk "Akh shit!!" umpatan keluar dari mulut gadis cantik yang tidak sengaja menabrak seseorang, sehingga membuat ponsel yang berada di genggamannya terjatuh. "Jalan liat depan, jangan liat ponsel" ucap dingin seseorang yang tidak sengaja di tabrak o...