6

7.5K 330 1
                                    

Sekarang Laurecee dan Zero sedang duduk santai di ruang keluarga dengan menonton salah satu tayangan di televisi.

Saat sedang serius menonton, ponsel Laurecee yang berada di atas meja berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Dengan segera Laurecee mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.

Tertera nama Zach di layar ponsel. Saat sudah melihat nama si penelpon, Laurecee segera mengangkat panggilan itu.

Sedangkan Zero, pria itu hanya melihat setiap gerak-gerik Laurecee.

"Hallo Lau" sapa seorang di seberang sana saat panggilan sudah di angkat.

"Hallo"

"Gue ganggu lo nggak?"

"Nggak, ada apa?"

"Nggak papa sih, cuman kangen aja" sedangkan Laurecee yang mendengar terkekeh kecil. Zero yang melihat itu menggeram tertahan.

"Kemarin juga ketemu kali, masa sekarang udah kangen aja. Sebegitu ngangenin kah diri gue ini?" tanya Laurecee dengan nada menggoda. Pria bernama Zach itu hanya tertawa di seberang sana.

"Iya haha lo emang ngangenin orangnya" ucap Zach masih dengan sisa tawanya.

"Bisa aja lo" ujar Laurecee dengan menggelengkan kepalanya pelan.

"Eh, udah dulu ya. Gue mau mandi nih udah gerah banget, karena seharian ini belum mandi hehe"

"Jorok lo, yaudah sana buruan mandi"

"Bye Lau muach haha" sebelum Laurecee membalas ucapan Zach, pria itu sudah mematikan sambungan telponnya terlebih dulu.

Laurecee tersenyum tipis, lalu menoleh kearah Zero saat sadar pria itu sedang menatapnya.

"Siapa?" tanya Zero dengan nada dingin. Laurecee yang langsung paham langsung menjawab.

"Zach" saat mendengar jawaban Laurecee. Tangan Zero terkepal kuat.

"Siapa Zach?" Laurecee mengangkat satu alisnya, seketika ide jahil muncul di otaknya.

"Boyfriend" jawab Laurecee dengan memandang wajah Zero, ingin melihat seperti apa reaksi pria itu.

"Lie! kemarin aku melihatmu memutuskan pria brengsek yang kamu temui di taman" Zero tersenyum miring saat melihat Laurecee terdiam.

Ingatan Laurecee kembali berputar pada saat pertemuan dia dan Rafael di taman. Tangannya terkepal kuat dadanya tiba-tiba terasa sesak dan bergemuruh nafasnya sedikit memburu. "Jerk" desis Laurecee.

"Sekali lagi aku bertanya, siapa Zach?" Zero mengulangi pertanyaannya, mengabaikan desisan Laurecee.

Laurecee perlahan melonggarkan kepalan tangannya dan menghela nafas pelan.

"Huh, my brother" jawaban Laurecee cukup membuat Zero bernafas lega. Zero langsung memeluk Laurecee erat.

"Maafkan aku yang sudah mencurigaimu" Laurecee hanya menjawab dengan deheman.

"Hm"

Mereka kemudian duduk kembali di sofa dengan Zero yang masih memeluk Laurecee dan gadis itu yang menyandarkan tubuhnya.

"Lo nggak pulang?" pertanyaan itu mengalihkan atensi Zero yang sedang menatap televisi.

"Ngusir?" bukannya menjawab, Zero malah berbalik bertanya.

"Iya" jawab Laurecee dengan menutup matanya. Zero yang mendengar menatap Laurecee kesal.

"Oke, aku pulang!" setelah mengatakan itu Zero bukannya berdiri lalu pergi malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Katanya mau pulang, kok masih disini?" Laurecee membuka matanya dan menatap Zero yang menyembunyikan wajahnya di ceruk leher miliknya.

"Ihh, aku nggak mau pulang" rengek Zero dengan meletakan kepalanya di ceruk leher Laurecee.

"Pulang Zero, ini udah mau petang" tegas Laurecee.

"Tapi Zero masih mau disini Laurecee" lagi-lagi Zero berujar dengan merengek.

"Pulang ya? pasti orang rumah nyariin kamu" ucap Laurecee lembut sambil mengelus lengan kekar Zero.

Tanpa sadar kini Laurecee menggunakan kosa kata kamu, bukan lo lagi.

"Nggak" oke sekarang Laurecee mulai memahami sifat Zero yang terkadang dingin, manja, childish dan keras kepala.

"Kalo Zero sekarang mau pulang, besok sepulang sekolah Laurecee ajak Zero jalan-jalan deh" bujuk Laurecee dengan sabar. Zero yang mendengar langsung mendongakkan kepalanya.

"Promise?" ucap Zero dengan mata berbinar.

"Yes, promise" mendengar jawaban Laurecee dengan gerakan cepat, Zero mencium pipi Laurecee. Hal itu membuat Laurecee terkejut.

"Goodbye baby!" teriak Zero dengan berlari keluar sebelum mendapat amukan dari Laurecee

"ZERO!!" Laurecee berteriak saat dia kembali tersadar dari keterkejutannya.

Dapat dia dengar tawa Zero yang menggelegar dari luar pintu. Laurecee memegang pipi yang tadi dicium oleh Zero dan sedetik kemudian dia tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan.

⚔️LAZERO⚔️

Don't forget to vote and comment.

LAZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang