21

2.7K 135 15
                                    

Laurecee menoleh kearah Zero yang masih terlelap di dekapannya. Dia melirik dimana jam terletak, perlahan Laurecee bangkit. Menyambar jaket lalu memakainya dan berlalu keluar kamar dengan langkah pelan.

Sesampainya di garasi, Laurecee segera mengambil motor nya dan memacu kuda besi itu dengan kecepatan penuh.

Gadis itu memberhentikan motornya di depan gerbang yang menjulang tinggi. Terlihat dari luar bangunan di depannya sangat gelap.

Laurecee melirik sekilas ke sekelilingnya. Tanpa aba-aba Laurecee menembakan pistolnya ke arah pohon yang tidak jauh dari dirinya berada.

"Akh"

Terdengar suara jeritan dari balik pohon tersebut. Tak lama datang segerombol pria berbadan kekar yang langsung menghampiri dan menyeret orang tersebut.

Saat sampai di hadapan Laurecee, dengan tak berperasaan dia menendang dada pria itu hingga memuntahkan darah.

"Bawa pria ini ke ruang eksekusi"

Para pria berbadan kekar menunduk sejenak dan berlalu dengan menyeret sang pria dengan kasar. Laurecee mengikuti di belakangnya dengan langkah angkuh.

Sesampainya di sebuah ruangan yang pencahayaannya minim, pria itu di ikat pada sebuah tiang yang terhubung dengan alat kejut listrik.

Laurecee menatap pria di depannya dingin, "Siapa yang menyuruhmu?"

Pria di depannya masih bungkam, enggan menjawab.

Laurecee menaikan sebelah alisnya tak suka. Tangannya memencet tombol yang berada di dinding belakangnya.

"Akhh, hentikan" teriaknya tak kuasa menahan sakit di sekujur tubuhnya saat alat kejut listrik itu menyengat tubuhnya.

"Sekali lagi, siapa yang menyuruhmu?"

Pria di depannya nampak mulai ketakutan dan menatap Laurecee dengan tatapan memohon.

"Aku di suruh oleh seseorang, di-dia adalah orang ter-akhh" sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya, tubuhnya sudah terjatuh tak bernyawa.

"Sialan, gue terlalu gegabah" rutuk Laurecee pada dirinya sendiri.

Netranya menatap anak buah yang sedari tadi menyaksikan di belakangnya dengan pandangan tajam menghunus.

"Buang pria itu ke kolam piranha belakang" perintahnya datar, kemudian berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

Ting!

Zero
Dimana?

Laurecee sedikit melebarkan matanya, tanpa berlama-lama di tempat itu. Dia berlari ke arah motornya terparkir dan langsung menancap gas meninggalkan bangunan tua itu.

Saat sampai di mansion, Laurecee segera memarkirkan motornya dan berjalan cepat ke kamar.

Pintu terbuka perlahan, di dalam kamar Zero nampak sedang duduk di sofa yang tersedia di pojok ruangan.

"Dari mana?" tanya Zero menatap Laurecee tajam.

Menghela nafas pelan dan duduk di sebelah Zero, "Bukan sekarang waktunya kamu tau"

Zero menoleh dengan cepat, "Why? Apa yang kamu sembunyikan dari aku?"

Laurecee hanya diam sembari bersandar di sandaran sofa dengan mata terpejam.

"Lau"

"Hm"

"Hug me, please" rengeknya dengan suara manja.

Laurecee mendekat dan langsung memeluk Zero erat. Sedangkan Zero, pria itu menyenderkan kepalanya di ceruk leher Laurecee.

"Usap-usap kepalanya" pintanya memejamkan mata.

LAZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang