15. Akhirnya... Aku Mencintaimu

4.4K 165 30
                                    

Desiree berhasil menenangkan suamimya yang tiba-tiba pingsan. Tubuh Lyon sangat panas. Desiree sangat khawatir.

Sudah beberapa hari ini tidak melihat  Lyon, keadaan pria itu sangat berantakan. Desiree hampir saja tidak mengenali suaminya sendiri. Rambutnya panjang dan tumbuh brewok di sekitar wajahnya.

Desiree memamggil dokter, dan menyuruh Endro datang membawa bantal dan selimut. Dan untungnya  Rahima pintar, ia juga membuat bubur untuk Lyon.

Desiree juga menyempatkan diri menyukur rambut yang tumbuh di sekitar wajahnya dengan sangat hati-hati. Desireee tidak mau pisau cukur melukai kulit wajah lyon. Desiree mencukurnya hingga wajah Lyon kembali mulus.

Sudah satu Minggu Lyon tidak pulang ke rumah. Desiree sudah menunggunya berhari-hari tapi tidak pernah muncul.
Rupa-rupanya Lyon diam di kantornya menyiksa dirinya sendiri.

"Kenapa kamu melakukan ini sayang?  Kau punya rumah untuk pulang tapi mengapa kamu menyiksa dirimu?"
Desiree membelai wajah Lyon yang sudah mulus setelah di cukur. Betapa Desiree sangat mencintai suaminya ini. Desiree sadar benar bahwa kebahagiaannya ini tidak bersifat permanen. Kebahagiaannya akan berakhir sebentar lagi.

Meskipun Desiree sangat menginginkan Lyon dan sudah memilikinya, tapi rasanya berbagi suami memanglah sangat menyakitkan. Desiree bisa membayangkan perasaan Lydia ketika mengetahui suaminya memiliki istri lain.

Begitu juga perasannya ketika Lyon kembali pada Lydia hatinya seperti robek karena rasa cemburu. Tapi memang itulah konsekuensi yang harus ia terima sebagai istri kedua.
Desiree selalu membayangkan apa yang di lakukan oleh Lyon dan Lydia ketika mereka berdua sedang bersama.

"Aku akan menuruti kemauanmu. Tidak apa-apa jika kau memang tidak bisa memilihku. Kembalilah pada keluargamu."

Desiree menyentuh pipi Lyon,  ia menatapnya penuh harapan. Desiree berharap cintanya terbalas, namum faktanya ia tidak bisa mendapatkannya. Lyon mengaku tidak pernah mencintainya, tapi Lyon mampu menghangatkan rumah dan tubuhnya.

Desiree memcium bibir Lyon dengan pipi basah.

"Aku minta maaf." bisiknya di dekat telinga Lyon. Pria itu belum sadarkan diri dari pingsan, tapi dokter sudah memasang infus. Desiree tertidur di lantai berkarpet dengan kepala berbantal lengannya.

Dua jam kemudian Lyon terbangun, pria itu tersenyum, dia bahagia karena melihat salah satu istrinya. Ia begitu cantik namum sedikit lelah. Lyon melihat lingkaran hitam di sekitar mata Desiree

Desiree mengkhawatirkan suamiya itu. Tapi rupa-rupanya Lyon justru bergairah melihatnya.

Posisi Desiree sekarang berada di atas tubuh Lyon yang kekar. Pria itu membelai wajah Desiree lalu menciumnya dengan hangat. Bibir Desiree sangat lembut dan. Lyon merindukannya.

"Kau cantik sekali Desiree."

Dibelaianya wajah dan bibir istrinya. Desiree diam tidak menyahut, untuk pertama kalinya Desiree sangat bahagia karena Lyon memuji kecantikannya. Biasanya Lyon tidak pernah mengatakannya secara langsung.
Tapi hari ini, Desiree di buat melayang.

"Sungguh?" tanya Desiree lembut.

"Iya sayang. "

"Kalau begitu kamu bisa memilihku kan?"

Lyon tidak menjawab Pertnyaan Desiree. Tapi dia menatap Desiree tanpa berkedip. Desiree bisa menduga Lyon tidak akan menjawab. Desiree tahu Lyon tidak akan pernah memilihnya. Lyon sudah mengatakannya berkali-kali.

Lyon menelan ludahnya dengan frustasi. Jakunnya bergerak. Desiree tersenyum, Lyon semakin bingung di buatnya. Lyon benci memilih.

"Tetaplah bersamaku." kata Lyon dengan suara setengah berbisik. Tubuh Desiree seperti di aliri darah baru. Tubuhnya hangat dan itu rasanya sangat nyaman. Akhirnya Lyon menginginkannya.

Affair  #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang