10. Pilih Siapa?

5.1K 129 26
                                    

"Lyon, aku tertinggal tas Dior di mobilmu, aku harus mengambilnya."

Lyon melihat istrinya menuruni tangga dengan buru-buru. Dia sudah berpakaian rapi, tapi rambutnya masih dalam gulungan.

"Hati-hati Lydia, Jangan lari kayak gitu, ya ampun." Lyon mencemskan Lydia yang begitu lincah berlari layaknya remaja.

Lyon sedang duduk sambil minum kopi. Lydia mendekati suaminya yang menyodorkan kunci mobil padanya. Lydia bergegas berjalan cepat ke mobil milik suaminya. Ia harus mengambil tas miliknya yang tertinggal. Ada anting yang kemarin ia beli, Lydia ingin memakainya hari ini.

"Nah ini dia tasku." Lydia meraih Dior   sambil tersenyum lega. Lydia tertegun sejenak setelah mengambil tas miliknya. Mobil Lyon terasa berbeda. Banyak yang di bayangkan oleh Lydia.  Tiba-tiba ia membayangkan ada wanita lain duduk di dalam mobil suaminya. Perselingkuhan yang dulu pernah di lakukannya membuat Lydia harus selalu waspada pada kelakuan suaminya

"Ah tidak, aku terlalu curiga." pikirnya.

Lydia membuka dasbor. Tanpa bermaksud apa-apa, Lydia hanya ingin melihat saja. Sudah lama tidak melihat-lihat mobil suaminya.

"Apa ini, untukku? Kau akan memberimu kejutan?"
Lydia nyaris tersenyum, namun ia curiga. Kotak cincin ini sepertinya bukan untuknya. Kotak itu seperti di letakkan asal-asalan di dalamnya. Tidak ada pita, tidak ada apapun yang menghiasi kotak cincin itu. Benda itu polos dan seperti sering di buka.

Tangan Lydia bergerak untuk meraih kotak itu, ia penasaran ingin melihat isinya, tapi tiba-tiba saja Lyon muncul.

"Lama banget, Ngapain?" tegurnya.

Lydia tekejut, ia buru-buru melempar kotak mungil itu lagi dan menutupnya secepat mungkin. Lydia keluar dari mobil sambil meraih tasnya.

"Aku memeriksa isi tasku, antingku masih ada kok, tunggu ya."

"Jangan lama-lama, aku nunggu di sini ya, barang-barang semua sudah masuk?"

"Belum, aku akan menyuruh Andy membawanya kemari."

Lydia meninggalkan Lyon. Rencananya mereka akan ke Bandung.  Lydia sudah lama sekali tidak menemani suaminya ke Bandung, jadi ia akan ikut sekarang, Jeno juga sudah memberinya izin ketika makan malam semalam.

Lyon agak mencemaskan keadaannya sekarang. Kalau Lydia ikut serta ia tidak akan bebas lagi menemani wanita keduanya. Seharusnya ia ke Bandung bersama Desiree, tapi karena Lydia ikut bersamanya, Desiree terpaksa berangkat sendiri ke Bandung. Kasian juga membiarkan ia berkendara sendiri. Akhirnya Lyon memberikan tiket penerbangan.

Sebenarnya Desiree agak kesal dan kecewa. Seharusnya ia bermesraan sepanjang perjalanan menuju Bandung, tapi Lydia ternyata ikut pulang ke Bandung. Desiree yakin betul Lydia akan jadi prioritas utamanya dan ia harus mengalah.

Sampai di Bandung Lydia membereskan barang-barang yang di bawanya dari Jakarta, kali ini dia mengajak Tia salah satu asisten rumah tangganya untuk menemaninya.

"Sayang, aku akan pergi sebentar. "

Lydia melihat Lyon sudah kembali rapi dan bersiap akan pergi. Lyon tengah memakai jam tangannya setelah berpakaian. Aroma tubuhnya harum setelah memakai parfum kesukaannya.

"Apa?  Langsung pergi? Kamu nggak istirahat dulu di rumah? Kita akan makan malam sebentar lagi." Lydia heran.

"Maaf sayang, aku janji hanya sebentar, aku harus melihat proyek kita sudah sejauh mana,  aku hanya ingin bertemu Arga. "

Lyon mendekati Lydia lalu meraih wajah istrinya itu. Ia melumat bibir ranum.

"Ok, hati-hati."

Lydia melepas kepergian Lyon. Pria itu kembali memasuki mobilnya. Lyon mengganti cincin pernikahannya seperti biasanya. Setelah itu ia menggerkkan mobilnya.

Affair  #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang