Siang ini, tak seperti biasanya yulia sudah berada di perpustakaan istana. Dia menjelajahi rak tentang kekuatan cahaya milik nya. Kata johnny pengetahuan nya tentang kekuatan dunia ini kurang karena selama ini yulia selalu menghindar, jadi bagus kalau dia mulai mempelajari. Tentu saja, mark sudah berjanji untuk membantu melatih nya. Karena saat ini kekuatan nya masih sangat di rahasiakan, agar tidak terjadi kehebohan dalam istana.
'Sumber dan pemakaian kekuatan cahaya'
"Aha!" Celetuk yulia senang saat menemukan buku yang sepertinya bagus sebagai dasar.
Tangan nya pun segera meraih buku yang ada di rak atas itu. Untungnya, dia masih bisa menggapai nya dengan susah payah. Yulia pun menepuk sampul buku itu dan mengusap nya.
"Salam pada putri yulia, cahaya kekaisaran"
Haap!
Yulia tersentak kaget begitu mendengar suara yang menyapanya. Buru buru dia menoleh untuk melihat orang itu. Rasa kaget nya pun bertambah saat melihat pria yang berdiri di depan nya.
"C-count millier! Senang bertemu dengan anda" sapa yulia buru buru menyingkirkan rasa gugup nya dan bertindak normal.
Sial sekali, kenapa harus bertemu dengan pria ini dari sekian banyak orang?!. Selama berada di tubuh yulia, dia belum pernah sama sekali bertemu dengan count millier. Tentu saja karena tak ada alasan juga untuk mereka bertemu.
"Sungguh pemandangan yang menakjubkan bisa bertemu dengan anda disini, saya dengar anda jarang keluar dari istana anda" ucap millier melirik kearah buku yang yulia bawa
"Yah.. ada yang harus kulakukan disini" jawab yulia mempertahankan senyuman nya.
"Buku yang bagus nona" ucap millier
'Si-sial, dia memancingku!' Batin yulia panik
"Ah.. benarkah! Terlihat membosankan!" Seru yulia mengelak
"Aku bertemu dengan putra mahkota saat aku mau melihat novel disini, dia menyuruhku membawakan buku ini" lanjut yulia beralasan
"Begitu.. ya? Ternyata rumor kedekatan anda dengan putra mahkota benar adanya" ucap millier membuat yulia semakin panik
'Gi-gila! Pria ini terlalu pintar! Sulit menyembunyikan identitasku' batin yulia.
"Benarkah? Saya senang bisa mendapat rumor baik sebagai seorang adik" alih yulia.
Kumohon. Percayalah!!!
"Adik..." gumam millier terlihat berpikir.
Seketika jantung yulia berdetak lebih kencang. Ada perkataan kita bisa mengenali perkumpulan kita sendiri. Sama seperti orang loyal bisa mengetahui orang loyal lainnya. Yulia juga bisa mengenali orang cerdik lainnya dengan cepat.
Dalam satu kali tatapan mata dan pandangan yang saling bertemu pun, kemungkinan bisa saling mengenali itu sangat tinggi. Karena itu yulia harus tampak lebih bodoh dari biasanya, benar benar bodoh.
"Sayang nya, di sini hampir tidak ada buku yang nona cari" ucap millier membuat yulia tiba tiba senang karena sepertinya rencananya berhasil.
"Yahh apa boleh buat, aku akan membeli nya saja" ucap yulia senang
"Omong omong, saya turut prihatin atas pembatalan pertunangan nona" ucap millier
"Terima kasih, aku masih baru memasuki usia pernikahan, jadi tak perlu terburu buru" ucap yulia
"Yang mulia kaisar khawatir anda tak dapat pasangan yang cocok, jika terus bermain main" ucap millier membuat yulia terdiam
"Aku senang sekali melihat kepedulian yang mulia kaisar dan kau padaku" balas yulia tersenyum bodoh
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Historical Fictionpadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!