"Kau sibuk?"
Mark menoleh saat mendengar pertanyaan itu. Dia dapat melihat johnny yang berdiri di pintu nya. Sedikit bingung karena tak dapat pemberitahuan bahwa pria itu akan berkunjung.
"Ada apa kemari?" Tanya mark bingung
"Hari ini yulia mengetahui kekuatan nya kan, karena aku tak datang di ritual nya, paling tidak aku harus datang sekarang" jawab johnny
"Eh.. benar juga, hari ini ya, aku lupa karena sibuk" celetuk mark ingat
"Ingin datang bersama?" Tawar johnny
"Ayo, bagaimana kalau kita beli kue untuk perayaan terlebih dahulu?" Ajak mark beranjak dari tempat nya
"Aku sudah membawanya" ucap johnny menunjukkan kotak di tangan nya
"Menurutmu dia dapat apa?" Tanya mark sambil berjalan di koridor
"Entahlah, yulia sangat ingin mempunyai sihir" jawab johnny
"Menurutmu apa alasan nya terobsesi dengan sihir?" Tanya mark
"Mungkin karena dia lebih dekat dengan sihir dari pada yang lain" jawab johnny
"Betul juga, ku pikir apa karena dia terluka karena sihir, jadi punya tekad untuk menaklukkan nya juga" celetuk mark
"Sebenarnya aku sempat berpikir apa mungkin dia ingin kabur sehingga memilih sihir" ucap johnny
"Apa menurutmu kita egois karena menahan nya?" Tanya mark
"Tidak, kurasa yulia juga ingin tinggal disini" ucap johnny
"Sejak bertemu pria bernama jake itu, entah kenapa dia terlihat lebih baik" lanjut pria itu
"Omong omong, apa kau tidak terganggu? Pada kenyataan yang yulia katakan" tanya mark
"Apapun itu, aku memutuskan untuk tidak memikirkan nya, sejak adanya yulia, kita jadi dekat, untuk apa memikirkan hal yang bisa merobohkan tali ini" jawab johnny
"Kau lebih tenang dari pada yang ku duga ya, padahal aku sudah mengacungkan pedang ku" balas mark
"Aku kan yang paling tua" celetuk johnny sombong.
Saat berada di pintu masuk istana yulia. Mereka dapat melihat jeffrey yang ingin keluar juga. Mark pun mengernyit lalu memanggil pria itu.
"Putra mahkota, grand duke" salam jeffrey saat menemui mereka berdua
"Kebutulan sekali, saya ingin bertemu anda berdua" ucap jeffrey
"Ada apa?" Tanya mark bingung
"Sebenarnya nona sudah melakukan tes dua hari yang lalu, dan sudah 2 hari ini beliau tetap berada di kamar nya" cerita jeffrey
"Mendengar itu, sepertinya hasil tesnya tidak sesuai ya" ucap johnny
"Benar, namun, berbeda dari kemarin, nona tidak mengamuk dan hanya tenggelam dalam pemikiran nya sendiri" jelas jeffrey
"Saya mohon bantuan nya" ucap jeffrey menunduk
"Tak perlu kau minta pun itu sudah jadi tugas kami" ucap mark
"Kalau begitu biar saya antarkan" ucap jeffrey menunjukkan jalan
"Omong omong, aku ingin berlatih pedang dengan mu kapan kapan" celetuk johnny
"Dia bukan lagi ksatria" cegah mark karena tahu itu bukan hanya sekedar latihan.
"Dia tak bisa menikah dengan yulia dengan panggilan budak nya" balas johnny dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Ficción históricapadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!