"Kenapa anda berpikir saya akan menyukai gadis berambut hitam yang anda sebutkan?" Tanya jeffrey meskipun tersenyum tapi terasa 10 kali lebih menakutkan
"Ka-kau tidak??" Balas yulia gugup dan menghindar setengah mati
"Saya menyukai rambut merah" jawab jeffrey menyebut warna rambut milik yulia
"Be-begitu ya.." ucap yulia terus berusaha memundurkan badan nya meskipun tak bisa kemana mana.
"Apa anda mencoba menjodohkan saya setelah anda pergi?" Tanya jeffrey tajam
"I..itu.. aku kan.." yulia memutar otak nya secara keras
"Aku kan?" Desak jeffrey mendekatkan wajah nya membuat yulia semakin kelabakan
"Ha-hanya.." yulia semakin gugup dengan tipis nya jarak mereka, otak nya sudah tak bisa di ajak buat berpikir. Sejak kapan pria itu bisa seganas ini.
"Hanya..?" Desak jeffrey kini jarak bibir mereka hanya tinggal 10 senti.
BBAAMMM!
Rasanya jantung yulia meledak begitu saja. Gadis itu bisa merasakan tali rasionalitas nya yang sedang berusaha keras untuk tidak putus.
"Nona" panggil jeffrey dalam
"Y-ya.." jawab yulia dengan kegugupan level maksimal.
Cup.
Sebuah kecupan mendarat begitu saja, di barengi dengan ciuman panas. Yulia bisa merasakan jeffrey yang akan memakan nya lewat ciuman itu. Udaranya seakan di rebut habis oleh pria itu. Nafasnya terasa sangat berat. Yulia harus berpegangan pada pria itu agar tak terjatuh.
"Anda belum menjawab saya" bisik jeffrey di tengah kegiatan mereka
"Cadangan! Itu plan b" keluh yulia lalu mendorong jeffrey menjauh.
Untung sekali, sedetik lebih lama maka yulia mungkin benar benar kehilangan akal rasional nya.
"Lagipula harus ada yang mengurus mu setelah aku pergi" lanjut gadis itu membuat jeffrey memicingkan matanya.
"Lalu, anda menyuruh saya mendekati wanita itu? Anda benar benar berpikir begitu?" Desak jeffrey
"Ma-maaf" ucap yulia
"Wah.. apa anda tahu bagaimana perasaan saya waktu membaca surat ini?!" Oceh jeffrey kesal
"I-itu.."
"Biar saya tebak, ciri ciri gadis ini, adalah pemeran utama wanita kan" ucap jeffrey datar
"Jangan salah paham, aku hanya mengikuti alur" bantah yulia
"Bagaimana saya bisa tidak salah paham!" Seru jeffrey
"Sebenarnya anda menganggap saya ini apa?" Tanya jeffrey
"He-hei, kenapa menanyakan hal itu lagi" ucap yulia
"Aku kan sudah memilih mu, apa itu belum cukup" lanjut gadis itu
"Anda harus berjanji untuk tidak menyuruh saya memilih orang lain" ucap jeffrey
"Baiklah, aku berjanji" balas yulia menyerah
"Bisakah kau menyingkir? Aku harus pergi ke stella sekarang" ucap yulia mendorong badan jeffrey lalu menjauh
"Hari ini? Bukankah masih ada waktu?" Tanya jeffrey
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Fiksi Sejarahpadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!