Yulia menatap buku yang ada di paha nya. Buku itu kini tinggal selembar terakhir sebelum ending. Dia menghela nafas nya panjang.
'Setelah aku menyelesaikan ini, kita lakukan saat itu'
Mulut sialan, bagaimana bisa aku mengatakan nya seringan itu. Sekarang bagaimana aku harus mengatakan nya ke jeffrey? 'Aku sudah selesai, ayo lakukan?' Apa aku gila? Aku tak mungkin mengatakan hal itu!!.
"Hahhhh" hela yulia sekali lagi
"Sialan! Cepat selesaikan saja bacaan mu, kenapa memandang penuh pikiran ke arah lembar terakhir?! Memangnya akhirnya seburuk itu?" Tanya mark kesal pada yulia
"Ck. Bisakah kau diam, aku ini sedang berpikir keras" ucap yulia keaal
"Kau? Berpikir keras? Serumit apa ending nya hingga membuatmu yang bahkan tak pernah berpikir sekeras itu saat memikirkan strategi" oceh mark bingung
"Maka dari itu bisakah kau diam, aku sedang mencoba mengambil keputusan" balas yulia kesal
"Yasudah, aku akan berbaik hati, katakan masalah mu, akan ku coba beri solusi" ucap mark
"Apa kau ingin balasan?" Tanya yulia
"Sial..! Kau anggap apa aku ini, ini gratis!" Jawab mark kesal
"Hah, baiklah lagi pula takkan ada rugi nya untukku" ucap yulia.
Mark pun mengangguk lalu memasang telinga nya dengan baik. Sedangkan itu yulia bersiap untuk menceritakannya.
"Aku punya janji pada seseorang, dan harus kutepati saat menghabiskan buku ini" ucap yulia mengawali
"Dan kau belum bisa menepati nya sekarang?" Tanya mark
"Ti-tidak, bukan begitu, tentu saja aku bisa, cuman aku belum siap saja" bantah yulia
"Itu nama nya kau tak bisa menepati nya" celetuk mark
"Ck, bukannn, aku bisa melakukan nya jika dia menagih sekarang juga..-"
"Lalu?" Tanya mark bingung
"Masalahnya, aku bingung bagaimana mengungkit janji ini. Ini sudah lewat satu bulan, dan dia tak pernah mengungkit nya lagi" ucap yulia
"Jadi kau mau mengungkitnya?" Tanya mark
"Kalau aku mengungkit nya, apa aku terlihat berharap lebih?" Tanya yulia balik
"Hahhh sebenar nya janji apa?!!!" Tanya mark kesal
"Itu takkan ku beritahu!" Seru yulia kesal
"Lalu sebenarnya apa yang kau inginkan?" Tanya mark bingung
"Waktu yang cukup untuk mengungkit nya?" Jawab yulia ragu
"Kalau begitu tinggal bilang saja kau belum menyelesaikan bukunya, bukankah itu mudah?" Tanya mark
"Eh? Benar juga, bisa seperti itu!" Seru yulia sadar
"Wah biasanya kau kan selicik itu, tapi bagaimana bisa tak pernah terpikirkan hal ini?" Tanya mark bingung
"Sialan, aku ini masih punya moral tahu!" Seru yulia kesal
"Memangnya dengan siapa kau berjanji?" Tanya mark
"Untuk apa kau tahu?" Tanya yulia dingin
"Tajam sekali ucapan mu itu" gerutu mark
"Pokok nya terima kasih, lain kali akan ku kabulkan permintaan mu" ucap yulia
"Wah wah, aku sampai membuat yulia yang terhormat ini berhutang? Sehebat apa janji itu?" Goda mark
"Kalau tak ada yang ingin kau bicarakan sana pergi, ini sudah sore-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Ficção Históricapadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!