"Apa.. anda akan terus menolak saya seperti ini?"
Seketika senyum palsu yang ada di wajah gadis itu pun luntur. Dia menatap pria di depan nya yang juga menatap nya dengan serius.
"Saya.. sedang fokus dengan karir saya, jadi belum ada pikiran untuk menikah" jawab yulia memberi alasan
"Saya tak paham kenapa pernikahan bisa menahan pekerjaan anda, saya tak apa jika anda masih mau bekerja meski sudah menikah" ucap jeffrey
"Sayang nya, saya tak punya pikiran untuk hamil terlebih dahulu" balas yulia
"Akan saya turuti, apapun keinginan tuan putri, saya tak masalah untuk menunda masalah anak" balas jeffrey
"Maaf tuan, anda berkata apapun, pikiran saya takkan berubah" ucap yulia datar
"Saya benci mengatakan ini, tapi bukan kah tuan putri akan melewati usia pernikahan?" Ucap jeffrey kini sedikit mengancam
"Sayang sekali, di tempat asal saya, menikah di umur 20 tahun itu tergolong ceroboh" balas yulia menolak
"Yang mulia, anda bisa mendorong saya sekeras mungkin, tapi seperti yang saya katakan kemarin, saya takkan melepaskan anda" ucap jeffrey
"Saya tak tahu tuan duke adalah orang yang terikat masa lalu, saya telah berubah-"
"Anda tampak bersinar saat rapat tadi, sama seperti tuan putri yang saya dambakan tahun lalu. Mungkin satu satu nya yang berubah adalah saya" potong jeffrey
"Apa?-"
"Sepertinya saya menahan terlalu lama orang sibuk, sampai bertemu dalam waktu dekat....- lady." pamit jeffrey segera pergi.
"Hah..." yulia menghela nafas nya lelas
"Dia keras kepala sekali kan?"
"Kyaaa!" Teriak gadis itu kaget dan menoleh
"Kakak- maksud ku grand duke" ucap yulia menenang kan dirinya
"Kupikir kau banyak kerjaan, tapi kau masih disini?" Tanya pria itu
"Ah.. banyak orang yang mengucapkan selamat, jadi aku meladeni nya" balas yulia
"Tapi yang tadi itu tidak terlihat seperti ucapan selamat" sindir johnny mengejek
"Katakan intinya saja, aku sibuk" ucap yulia berjalan pergi di ikuti oleh johnny
"Aku akan segera mengirim undangan untuk berkunjung, datang lah besok siang" ucap johnny
"Lalu apa gunanya mengirim surat jika kau sudah mengatakan waktu nya" keluh yulia
"Itu hanya formalitas, kita tak boleh menimbulkan rumor membentuk aliansi" ucap johnny
"Baiklah, aku akan mengosongkan waktu ku besok" balas yulia
"Omong omong, apa yang kau bicarakan dengan mark?" Tanya yulia lagi
"Kalau itu pembicaraan yang harus kau tahu, aku pasti sudah menahan mu tadi" jawab johnny mengelak
"Yasudah" balas yulia mengerti kalau johnny tak ingin membicarakannya
"Kau tak penasaran?" Tanya johnny bingung
"Kalian tak perlu memberitahu ku semua nya, itu tak seperti aku juga tak punya hal yang kurahasiakan" jawab yulia santai.
Johnny menghentikan langkah nya, membuat yulia maju beberapa langkah dari nya. Pria itu menatap punggung adik nya yang perlahan menjauh. Entah kenapa dia merasa itu akan benar benar terjadi.
"Yulia" panggil johnny membuat gadis itu menoleh.
Yulia sempat bingung lantaran tak menemukan johnny yang berada di samping nya. Dia pun menoleh kebelakang dan menemukan kakak nya itu ada beberapa langkah di belakang nya.
"Eh? Ada apa?" Tanya yulia bingung
"Ini sudah 3 tahun kan" celetuk pria itu
"Benar" jawab yulia penasaran
"Kau tahu? Terkadang kau bersikap seperti seseorang yang akan pergi jauh kapan pun juga" ucap johnny membuat yulia terkejut
"Saat memikirkan itu, itu membuat ku khawatir" lanjut johnny
"Bahaya sekali, kalau begitu aku tak boleh membuat kakak ku khawatir kan?" Celetuk yulia tersenyum cerah
Johnny pun tersenyum mendengar jawaban gadis itu, lalu berjalan menghampiri nya.
"Kau boleh penasaran apapun itu, kami bukannya berusaha menyembunyikan nya juga" ucap johnny
"Ya, aku tahu" jawab yulia paham
"Aku tak penasaran karena aku sudah bisa menebak apa yang kalian bicarakan" lanjut gadis itu
"Oh ya?"
"Kalau tak ada dugaan pengkhianatan atau kudeta, berarti itu tentang ku dan duke callington" tebak yulia
"Benar juga, lagipula kau akan tahu apa yang terjadi sebentar lagi" balas johnny
☕☕☕
Esok nya...
"Saya memberi salam pada grand duke utara" ucap yulia pada johnny saat datang ke rumah nya
"Kau sudah datang" ucap johnny lalu duduk di sofa
"Kastil mu yang ada di ibukota bagus sekali, ini mungkin lebih bagus dari istana ku" celetuk yulia duduk di hadapan johnny
"Aku menghabis kan banyak uang dalam renovasi nya" jawab johnny bangga
"Omong omong, teh nya panas" celetuk johnny saat yulia meraoh cangkir teh yang sudah tersaji
"Benar juga, ini kan akan jadi pembicaraan yang panjang" balas yulia menjauh kan tangan nya
"Harus dari mana aku mulai......."
Yulia pun mulai menceritakan pada johnny keputusan apa yang dia ambil dan pemikiran nya. Pria itu hanya mendengarkan secara seksama, mencoba memahami pemikiran yulia. Hingga tak terasa, 1 jam telah berlalu.
"Aku mengerti, dan menghormati keputusan mu" ucap johnny saat yulia selesai menceritakannya
"Tapi menunjukkan perlawanan pada duke barat akan membuat kekaisaran kesusahan, kita harus menjaga baik hubungan dengan nya" lanjut pria itu
"Aku mengerti, aku akan menjaga sikap ku" ucap yulia
"Sebenarnya aku ingin menawarkan untuk bertemu dengan orang baru untuk mu, tapi melupakan dengan cara itu cenderung menyakitkan bagi pihak baru" celetuk johnny
"Lagi pula aku baru saja memulai periode jabatan ku, akan muncul rumor buruk jika aku berkencan dengan seseorang" balas yulia setuju
"Untuk sementara ini, memang lebih bagus kau fokus dengan pekerjaan nu, banyak sekali bangsawan yang meremehkan karena tidak tahu" ucap johnny
"Omong omong tentang pekerjaan, ini" yulia mengeluarkan sebuah kotak yang terkunci rapat.
"Suntikkan pada orang orang yang kau pilih, sisa nya terserah kau mau kau sebarkan lewat mana" ucap yulia
"Sempurna, kira kira harus berapa hari reaksinya muncul?" Tanya johnny
"3 hari, satu minggu sebelum itu, aku akan berlibur ke utara, untuk meminimalisir kecurigaan" ucap yulia
"Kalau begitu kita hanya tinggal menyebarkan nya kan" ucap johnny
"Kabari aku kalau rencana sudah di mulai" ucap yulia lalu berdiri dari tempat nya
"Karena sudah selesai, saya takkan mengganggu waktu anda lebih lama lagi" pamit yulia
"Aku akan pulang besok, sampai bertemu lagi nanti" ucap johnny membalas.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Ficção Históricapadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!