"Lakukan ritual nya, butuh berapa lama?" Ucap yulia pada stella yang ada di depan nya
"Hah kau ini, aku sudah tahu kau akan bilang begitu, jadi lusa kita bisa melakukan nya" ucap stella menghela nafas tapi malah tersenyum senang
"Apa aku akan jadi warga dunia ini?" Tanya yulia
"Iya, kau takkan butuh obat obatan lagi, dan kalau beruntung kau mungkin dapat kekuatan mu juga" ucap stella
"Aku lebih suka kalau itu sihir" celetuk yulia
"Kau benar baik baik saja? Ini terasa aneh karena kau menerima ini begitu saja" ucap stella
"Aku tipe orang yang takkan setengah setengah, sudah begini lebih baik sekalian saja" ucap yulia
"Bayaran mu akan ku berikan setelah semuanya selesai" lanjut yulia menerawang ke arah jendela
"Simpan saja, aku tak butuh, sebagai ganti nya kau harus jadi teman ku" balas stella santai
"Untuk apa?" Tanya yulia bingung
"Kau ini kan putri, banyak sekali keuntungan yang bisa kudapat kalau berteman dengan mu" jawab stella
"Haha, benar juga.. aku ini putri ya" celetuk yulia
"Omong omong, orang yang dari asal mu itu akan segera tiba" ucap stella
"Pria itu?" Tanya yulia bingung
"Begitu mendengar tentang nya, kakak mu yang grand duke itu langsung membukakan gerbang teleportasi agar pria itu bisa mempercepat perjalanan nya" cerita stella
"Syukurlah setidak nya ada yang bisa ku tanyakan pada orang itu" balas yulia
"Jadi apa rencana mu?" Tanya stella
"Saat ini, aku sudah memutuskan nya" celetuk yulia
"Apa?"
"Kalau aku tak bisa ke korea, akan ku bawa korea kemari!" ucap yulia dengan semangat yang menggebu gebu.
.....
Keesokan hari nya....
Yulia sedang mengaduk adonan di depan nya dengan serius. Hari ini dia ingin membuat tteok, dan memasak tteokbokki untuk makan siang nya.
"Nona, biar saya saja yang lakukan" ucap pelayan dapur
"Tidak usah, kau tidak tahu caranya" ucap yulia sambil terus membuat gochujang
"Tapi..-"
"Ssst, kerjakan saja yang kusuruh, jangan hiraukan aku" potong yulia
"Tentu saja harus di hiraukan, putri macam apa yang mengaduk di dapur hah?"
Yulia menoleh begitu mendengar kalimat itu. Dia bisa melihat mark yang berkacak pinggang di pintu dapur.
"Aku tidak bisa bermain dengan mu, jangan ganggu aku" celetuk yulia datar
"Hahhhh, yang lain pergilah, aku harus bicara berdua dengan nya" titah mark membuat semua yang ada di sana pun pergi.
"Bentar lagi kan jam makan siang, kenapa kau menganggu mereka" ucap yulia
"Memang nya gara gara siapa mereka harus pergi" balas mark sinis
"Dimana johnny?" Tanya yulia
"Dia sibuk dengan urusan pemindahan gelar dan semacam nya, biarkan saja" jawab mark setengah tak peduli
KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Male Lead
Ficción históricapadahal aku hanya ingin hidup tenang sebagai putri kerajaan di sini!!