Happy Reading !!!
***
“Uhh, sweet banget sih kalian!” gemas Iris ketika melihat dua pria beda usia kesayangannya tengah anteng di dalam kolam renang, dimana Agas mengajari anak semata wayangnya berenang.
Suara Iris tersebut berhasil mengambil perhatian ayah dan anak itu. Ethan bahkan sampai menjerit kesenangan karena akhirnya sosok cantik yang dirindukannya pulang.
Tidak jauh berbeda dengan Ethan, Agas pun sama senangnya mendapati perempuan itu menampakkan diri di kediamannya. Tiga hari rumah terasa sepi tanpa adanya perempuan itu. Padahal Kalea dan kedua orang tua Agas rutin datang demi mengunjungi Ethan.
“Peluk,” Ethan merentangkan kedua tangannya begitu berhasil sang papa membawanya naik dari dalam kolam.
“Dih gak mau, kamu basah. Mandi dulu sama Papa sana, nanti boleh peluk,” Iris bergidik lalu melempar handuk yang ada di kursi kepada Agas juga Ethan, setelahnya perempuan itu melenggang ke dalam rumah setelah meneriakan bahwa dia akan menunggu di ruang tengah.
Tidak butuh waktu lama, Ethan yang sudah selesai mandi dan berpakaian lengkap berlari menghampiri Iris yang duduk si sofa dengan ponsel di tangan, Iris baru saja memposting satu fotonya yang sempat dia abadikan untuk kenangan juga bukti bahwa dirinya sudah pernah mengunjungi negara tetangga satu itu.
Sesuai janji yang sudah diucapkannya tadi, Iris memeluk bocah itu dengan penuh kerinduan, melayangkan kecupan demi kecupan yang membuat Ethan tertawa kegirangan setelah itu membawa anak itu duduk di sampingnya dan Iris memberikan oleh-oleh yang sudah dijanjikannya.
“Gimana, suka gak?”
“Suka banget Tante. Terima kasih,” ucapnya dengan seruan gembira, membuat senyum Iris terukir lebar dan kembali menjatuhkan satu kecupan pada pipi bocah itu.
“Di jaga baik-baik loh, ya, Than. Jangan di rusakin!” peringat Iris mengingat bagaimana sukanya Ethan merusakan mainannya.
“Hehe, Ethan akan jaga baik-baik ini, Tan. Ethan janji!” ujarnya sungguh-sungguh. Dan setelahnya Ethan asyik dengan mainan barunya itu sampai mengabaikan Iris yang masih berada di sampingnya. Kebiasaan Ethan jika sudah berurusan dengan kesukaannya.
“Papa kamu ke mana sih? Kok gak turun-turun?” tanya Iris saat batang hidung Agas tidak juga tampak.
“Gak tahu, Tan, mungkin masih mandi,” jawab bocah itu dengan kedikan singkat.
Iris akhirnya mengangguk dan memilih bangun dari duduknya. Iris berniat masak untuk makan malam mengingat jam sudah menunjukkan pukul lima sore, karena dirinya juga yakin bahwa Ethan dan Agas pastilah lapar setelah berenang tadi.
“Ethan mau makan apa malam nanti, biar Tante masakin?”
“Udang tepung dong, Tan, Ethan mau makan itu. Sekalian sama sayur bayamnya juga, pakai ayam sama sosis. Ethan kangen masakan Tante Iris,” katanya begitu manis, membuat Iris lagi-lagi menarik senyum. Bahagia rasanya mendapati Ethan merindukan masakannya. Tidak jarang hal seperti ini membuat Iris ingin cepat-cepat menjadi bagian dari Agas dan Ethan dalam ikatan yang sesungguhnya. Iris ingin selalu bisa menghabiskan waktu bersama dua pria kesayangannya itu.
“Kalau gitu Ethan main sendiri dulu, ya, Tante mau masak.” Sebuah acungan ibu jari Ethan berikan, lalu kembali asyik pada mainannya, sementara Iris mulai melangkah menuju dapur yang sudah begitu akrab dengannya. Iris siap memasak penuh cinta untuk orang-orang tercintanya.
Di tengah kesibukan Iris berkutat dengan perkakas dapur, Agas tidak lama turun dari lantai dua, menghampiri anaknya dan kemudian ikut bermain dengan bocah itu hingga kedatangan tamu yang tidak di sangka-sangka mengalihkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan Duda
General FictionIris tidak menyangka bahwa dirinya akan memiliki kekasih seorang duda yang memiliki satu orang anak menggemaskan, yang sosoknya tidak sengaja dirinya temui di sebuah taman, tengah menangis tergugu akibat di tinggal orang tuanya. Awal kisahnya bermu...