datang

78 4 0
                                        

Haii☺

Aku minta maaf ya kalau misalnya cerita ini membosankan dan terlalu banyak kesalahan.Aku juga manusia biasa,aku terlalu banyak kekurangan sejujurnya aku sudah lelah dengan semua masalah yang mulai datang lagi,yang dulunya sudah hampir selesai tapi malah bertambah moodku selalu saja berantakan kadang juga aku stress,jadi aku mohon untuk para pembaca tolong mengerti kalau misalnya nanti aku lama meng-up dan ceritanya semakin membosankan,aku tidak akan memaksa kalian untuk terus membaca cerita ini sampai selesai tapi terima kasih banyak yang selalu like dan komen🌸❤.

         《Selamat Membaca》

MANIS TAPI SADIS

Chapter 6

Jam sudah menunjukkan 5:55 sore.Terlihat Dhilla yang sedang duduk santai disofa ruang tamunya,sampai pada akhirnya.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu rumahnya
"Astaga sore sore bute macam ni masih ade yang nka bertamu? Gua geplak juga lama lama?" Gumam Dhilla lalu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu yang masih diketuk itu.

"Astagfirullah! Ngak bisa sabaran banget sih!"  gumam Dhilla kesal.

Dhilla kemudian membuka pintu dengan agak kasar,matanya menangkap sesosok laki-laki yang sedang tersenyum lebar kearahnya.

"Haii Dhilla! ,"sapanya.

Dhilla menatap kesal kearahnya "ngapain lagi lo kesini?".

"Lo lupa ya? Hari ini kan kita punya misi yang cukup beresiko." Azka melipat tangan didepan dada.

"Tapi lo bilang jam 8."ketus Dhilla.

"Gua pengen datang lebih awal agar bisa melihat calon ibu mertua gua nanti sekaligus ngelamar lo agar kita bisa membangun keluarga yang sa--"ucapan Azka terpotong saat Dhilla menyumbatkan biskuit kedalam mulutnya.

"Berisik! Jaga ucapan lo ya! Dasar bodoh! "maki Dhilla menatap tajam Azka.

Beberapa saat setelah kejadian itu tiba-tiba Bu Shiren datang dari arah dapur.

"Ehh, Dhilla kenapa ini? " Bu Shiren bertanya dan agak heran karena melihat Dhilla yang kesal dan seseorang anak laki-laki mulutnya penuh dengan biskuit.

"Tidak ada, cuma ada monyet yang pengen makan biskuit ku" jawab Dhilla.

"Ohh begitu,silahkan masuk Ibu akan membawa biskuit lebih banyak lagi,"Bu Shiren erucap sambil mempersilahkan mereka masuk.

_________

Azka sedang duduk disofa ruang tamu,ia hanya sendiri karena Dhilla izin mandi dulu dan Bu Shiren kedapur untuk membuat teh hangat.

Mata Azka tertuju kesebuah bingkai foto kecil yang terletak diatas meja dibalik sofa dihadapannya.

Ia kemudian mendekat dan meraih foto itu.Terlihat sesosok anak perempuan kecil yang sedang tersenyum lebar kearah kamera,sangat imut dengan Pita di sekitar rambutnya.

"Ekhemm!"

Azka tersadar dari lamunannya dan menoleh kearah kanan dan mendapati Bu Shiren sedang membawa 3 gelas minuman  yang berisi teh.

"Ehh, m---maaf bu ak--aku tidak bermaksud lancang,ak--aku hanya err i--itu"ucapan Azka tergagap karena merasa sudah tidak sopan dengan seenaknya menyentuh barang orang.

"Tidak apa-apa,Ayo duduk." Bu Shiren tersenyum lembut mempersilahkan Azka kembali duduk.

"Eumm,maaf bu a--aku tidak bermak--"

"Tidak apa-apa santai saja,orang-orang memang selalu begitu" Bu Shiren terkekeh kecil.

Ini aneh ibu Shiren tipe orang yang hangat,ramah, dan lemah lembut sementara Dhilla adalah kebalikan,dengan wajah datar dan sikap dinginnya,matanya yang selalu terlihat sayu seperti kurang tidur.

"Oh ya siapa namamu?"tanya Bu Shiren.

"Ehh emm,namaku Azka teman sekelas Dhilla" Azka agak gugup dan canggung.

"Ehhh,kau berteman dengan Dhilla?"Bu Shiren agak kaget.

"I--iyaa hehe"jawab Azka masih canggung.

"Padahal dia itu sangat sulit lho mendapat teman".

"Huh,kenapa begitu?"tanya Azka.

"Entahlah ibu juga tidak tahu,tapi ibu ingat dulu dia juga punya satu teman anak laki-laki,"ucap Bu Shiren tersenyum "Mereka berpisah sekitar 10 tahun yang lalu saat kami akan pindah ke Batam."sambungnya.

"Oh begitu siapa nama temannya?" Azka bertanya penasaran.

"Ibu lupa ahaha,tanyakan pada Dhilla dia pasti masih mengingatnya"ucap Bu Shiren tertawa kecil.

__________

" Heh Farhan si berang berang, nyokap lo kapan sih datangnya?!"gerutu  Aldi yang memukul tangannya sendiri saat seekor nyamuk hinggap dan akan menghisap darahnya.

"Adinda, pinjam hp lo bentar?"mohon Farhan.

"Hadeeh ngak punya pulsa lo sampai minjem HP gua segala? Nah nah nah!!" Adinda lalu memberikan ponselnya dengan kesal.

Farhan lalu meraihnya  dan mulai mengetik sesuatu dilayar ponsel itu.

"Heh Farhan! HP lu kagak ada pulsanya??"tanya Afriya

"Ya punyalah tapi gua lagi ngehemat pulsa gua aja"jawab Farhan tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel yang sedang ia ketik itu.

Duttt......Duttt....Duttt...

Suara ponsel yang sedang menghubungi seseorang,Farhan menempelkan ponsel itu ketelinganya.

Beberapa saat kemudian sebuah suara muncul

~~~Via Telefon~~~

("Ya hallo siapa ini?")

"Ibu kapan datangnya sihh?,disini sudah mulai banyak nyamuk".

("Sebentar lagi,ibu terperangkap macet disini")

"Sebaiknya ibu cepat sebelum bius ini hilang dan gadis itu malah sadarkan diri dan berteriak,kami tidak membawa kain untuk membungkam mulutnya"jelas Farhan kesal lalu mematikan ponsel milik Adinda,takut nanti pulsanya habis.

~~~Via Telfon Off~~~

"Sama sama Adinda, nyokap gua lagi kejebak macet" Farhan berucap sedangkan Adinda hanya menganga.

Sementara kejadian yang bersamaan dirumah Dhilla.

Dhilla sudah selesai mandi lalu menuruni anak tangga dan melihat Ibunya dan Azka sedang berbincang-bincang.Jam masih menunjukkan 6:37 sore menjelang magrib,masih lama lagi jam 8.

"Ehh Dhilla kau sudah selesai ya?,kalau begitu temani Azka ya ibu akan memasak dulu" Bu Shiren lalu beranjak dari duduknya dan berjalan kearah dapur.

"Heiii Dhilla!"seru Azka melambai-lambaikan tangannya.

Dhilla hanya menatap kosong kearahnya lalu pergi duduk disofa sebelah kiri Azka. .

"Dingin banget sih jadi orang, coba ramah dikit kek kayak nyokap lo"kesal Azka memonyongkan bibirnya.

"Kek bocah lu tau ngak, lagian ngapain lo datang jam segini?" Dhilla menatap sinis Azka.

"Gua pengen mengenal lo lebih jauh""

TBC

Oke kurasa itu sudah cukup untuk hari ini.
Karena saya gabut hehe, author minta maaf sekali kalau ceritanya banyak sekali kata kata kasar/yang menyinggung kalian. Karena ini untuk pertama kalinya author bikin cerita tentang kehidupan nyata hehe

See you🌸

Wassalamu'alaikum wr. Wb

Manis Tapi Sadis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang