《Selamat Mambaca》
MANIS TAPI SADIS
Chapter 18
Setelah mereka berdua turun dari wahana itu. Dhilla menatap sinis Azka yang senyum-snyum sendiri.
"Wah, kayaknya tadi ada yang meluk gua nih?" Azka tersenyum semakin lebar.
Dhilla hanya diam masih menatap tajam orang itu. Azka tanpa merasa bersalah sedikitpun langsung mencubit gemas pipi tembamnya itu.
"Jangan sentuh gua!." bentak Dhilla.
"Tunggu, kenapa tadi lo teriak?" tanya Azka.
"Lo bodoh atau kesambet cicak hah?! Ya jelaslah karena gua takut" marah Dhilla.
"Gua pikir gadis kayak lo ngak takut apa pun hehe" Azka tertawa kecil.
Dhilla tidak merespon tapi membalasnya dengan tatapan tajam.
"Ayo kita jalan lagi!" ajak Azka.
"Ngak! Gua mau pulang!." tolak Dhilla lalu mulai melangkahkan kakinya untuk pergi tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh Azka.
"Kenapa lagi?" Dhilla menatap kesal Azka.
"Ini masih jam 9 pagi dan lo udah mau pulang?"
Dhilla tidak menjawab.
"Ahhh, lo ngak asik." tanpa berfikir apapun Azka dengan lancang dan tidak merasa bersalahnya menarik paksa tangan Dhilla agar ikut dengannya.
"Heyy,le--lepasin gua!" Dhilla berusaha untuk menyingkirkan tangan orang yang mengenggam erat tangan kanannya.
"Ngak!" ucap Azka yang terus menarik tangan gadis yang berusaha untuk melepaskan tangannya.
"Kita bakalan jadi pusat perhatian kalo lo terus memberontak" ucap Azka santai.
Mendengar ucapan itu Dhilla tidak lagi memberontak dan hanya diam mengikuti Azka berjalan.
"Good Girl" gumam Azka sedikit melirik kearah gadis kulkas itu.
_________
"Lihat boneka itu" Azka mengarahkan telunjuknya kesebuah boneka beruang.
"Trus?" tanya Dhilla.
"Lo mau?" Azka malah bertanya balik.
"Ngak!" jawab Dhilla yang mulai kesal lagi.
"Gua tau lon pengen,so jangan malu," ucap Azka sok tahu.
"Ti---"
Ucapan Dhilla terpotong saat Azka kembali menarik tangannya kearah penjual boneka itu.
"Permisi pak,berapa harga boneka beruang itu?" kata Azka mengarahkan telunjuknya ke boneka yang ia inginkan itu.
"Murah saja,tapi kalau kau menginginkannya kau harus melempari kaleng-kaleng ini sampai semuanya terjatuh" ucap sang penjual.
"Hehh,mudah!" Azka lalu tersenyum keren.
"Eits,jangan bahagia dulu,isi dari kaleng itu adalah batu-batu yang berat,hanya beberapa orang saja yang bisa menjatuhkannya" ucap orang itu tak kalah kerennya.
"Heh,tidak masalah." Azka lalu memberikan sejumlah uang dan mengambil sebuah bola kecil untuk melempar kaleng itu.
"Lihat ini Yaya" Azka menoleh kearah Azka dengan senyuman keren miliknya tapi lagi-lagi Dhilla tidak merespon apapun.
Azka lalu menfokuskan pandangannya kearah kaleng-kaleng yang sudah tersusun itu.
Ia kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan dan......
KAMU SEDANG MEMBACA
Manis Tapi Sadis
Actionmenceritakan tentang sebuah sekolah yang isinya hanya anak anak genius dan diberikan misi misi super berbahaya. serta kedatangan seorang gadis psycho yang bikin kita pengen nyopotin jiwa raga ini hanya gara gara kelakuannya. inilah dia