Taman Hiburan

17 4 0
                                    

《Selamat Membaca》

MANIS TAPI SADIS

Chapter 17

Setelah menunggu hampir 45 menit,akhirnya Dhilla pun selesai dan sedang menuruni anak tangga.

(Biasa cewek, dandan mah hampir sejam, ngak tau deh apa yang dilamain)

"Eh buset! Lama bet perempuan dandan ngak tau deh mereka ngapain aja di dalem kamar...ngepet kali ya" batin Azka sambil melihat Dhilla yang berjalan kearahnya.

"Kenapa lo kesini?" Dhilla bertanya sedikit kesal.

"Emm,mau jalan-jalan?" ajak Azka.

"Ngak!" Dhilla menolak mentah-mentah.

"Pergi saja Dhilla,kasian Azka sudah jauh-jauh datang kesini" ucap ibunya yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.

"T--tapi!"

" pergi saja,tidak apa-apa sekalian juga mengenal tempat ini kan" ujar bu Shiren tersenyum tipis.

Dhilla kemudian menyeringai dan menoleh kearah Azka. Di wajah pria itu terlihat sekali menaruh harapan.

"Cih, terserah lo aja deh tapi bentar doang" ucap Dhilla menatap tajam Azka.

Mendengar jawababan itu Azka langsung tersenyum lebar,seandainya Ibu Shiren tidak disini Azka pasti akan melompat-lompat kegirangan.

______

Mereka berdua sudah berada dihalaman rumah Dhilla.

"Kita mau kemana?" Dhilla bertanya.

"Kesuatu tempat yang hebat"

"Emangnya disini ada yang kayak gitu?"

"Beh dasar penghuni baru, cuma karena nih tempat banyak kejahatan bukan berarti mengurangi jumlah tempat wisata" Azka menjelaskan penuh semangat.

"Kita naik apaan??" Dhilla bertanya lagi.

"Naik bis ajalah dari pada naik mobil" ucap Azka tersenyum.

"Padahal gua ngak suka keramaian"

"Nanti lo juga bakalan terbiasa,Ayo jalan" Azka lalu menarik tangan Dhilla agar ikut dengannya.

________

Setelah sampai dihalte bis,mereka berdua langsung duduk berdampingan.Tidak terlalu banyak orang hari ini.

"Jadi tadi malam ditemukan mayat seseorang preman dijurang ya?" orang yang tidak duduk jauh dari mereka pun bertanya pada teman disebelahnya.

Dhilla sedikit menoleh dan mencoba untuk mendengarkan pembicaraan kedua orang itu.

"Iya,cara dibunuhnya juga sadis.Perut dari preman itu robek dan usus-ususnya terkeluar dan berserakan,kepalanya juga berlubang dan otaknya terkeluar" setelah mengucapkan hal tersebut,kedua orang asing itu bergidik ngeri.

Dhilla kemudian menoleh kearah Azka dan berbisik padanya.

"Lo denger ngak yang mereka omongin?" Dhilla berbisik pada Azka.

"Pembunuhan yang sadis, kira kira pelakunya siapa ya?" tanya Azka.

Dhilla terdiam,tapi saat akan membuka mulut tiba-tiba bis yang mereka tunggu pun tiba.

"Ayo!"

Sekali lagi Azka menarik tangan Dhilla untuk naik ke bis.

______

Setelah sampai ketujuan,mereka berdua pun turun didekat sebuah taman.

Bukan taman biasa,taman ini sangat luas,ramai,dan indah,lebih tepatnya seperti Festival Bulanan.

Manis Tapi Sadis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang