Pengganggu

13 2 0
                                    

WARNING: Typo dimana-dimana

Saya salah ternyata kemarin
Yang Nama Akira itu sebenarnya namanya adalah Reza tapi karena keseringan ngetik kata Akira jadi gini deh.....
Gomen para pembaca

     《Selamat Membaca》

MANIS TAPI SADIS

Chapter 19

Malam hari yang suram,sunyi,gelap,dan lembab terlihat disebuah tokoh makanan seseorang sedang membereskan barang-barang jualannya.Disebelahnya juga terdapat tokoh tapi sudah menjadi abu akibat kebakaran minggu lalu.

Pemilik tokoh itu lalu mengunci pintu dan segera beranjak pergi tapi tiba-tiba......

BRAAKKK

Sesuatu yang keras tiba-tiba dilempar kuat kearah kepalanya yang membuatnya langsung jatuh pingsan.

Tubuhnya lalu diseret seseorang menuju kesuatu tempat.

____________

"Ugghhh,s--sakit"

Orang itu tersadar dari pingsannya.

"Ehh,aku dimana?,kenapa aku terikat seperti ini?" tanyanya pada dirinya.

"Wah udah sadar?" Tiba-tiba sebuah suara muncul dari arah samping kirinya,orang itu segera memutar kepalanya kearah sumber suara itu.

"K--kauu?" Orang itu terkaget saat melihat wajah orang disebelahnya.

"Hallo paman,apa kabarmu?" anak itu bertanya sambil tersenyum menyeramkan kearah seseorang pria yang sedang terikat.

"Apa yang kau lakukan padaku?"

"Aku hanya ingin menguji seberapa tajam pisau ini" ucapnya dengan nada seram.

"Kau bocahh!" marah pria itu yang mebcoba untuk memberontak.

"Kau yang telah membakar tokoh kue orangtuaku,padahal kau temannya.Karena kaulah aku kehilangan orang yang berharga bagiku." ucap Dhilla yang langsung menatap narah pria yang diketahui namanya itu adalah tuan Fauzan.

****

Fauzan adalah teman dari orang tua Dhilla, mereka berdua mempunyai toko yang berdekatan dan menjalankan bisnis bersama-sama,damai kan?. Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama saat   Fauzan mulai iri karena bisnis orangtua Dhilla lebih maju dibanding bisnisnya sehingga pikiran jahat menguasai dirinya dan mendorongnya membakar toko milik orangtua Dhilla.

****

"Tau apa bocah sepertimu ini?" marah Fauzan.

Dhilla yang berumur 7 tahun itu tidak merespon ia langsung menusuk-nusuk tubuh Fauzan yang menjerit kesakitan.

"AARRGHH,T--TOLONG!" teriaknya.

Dhilla tersenyum lalu ia melakukan hal yang lebih parah dari sebelumnya.

Ia kemudian menusukkan pisau itu ke bola mata Fauzan dan menarik kasar pisau itu sehingga biji matanya terikut keluar.

Fauzan sudah tidak berdaya lagi untuk berteriak,tubuhnya mulai melemah,yang ia rasakan hanyalah sebuah kesakitan yang tidak bisa diungkapkan rasanya seperti apa,ia hanya tinggal menunggu saja kapan malaikat maut akan menjemputnya.

Menyadari Fauzan sudah tidak bersuara lagi, Dhilla kemudian menyeret tubuh pria itu kesebuah tempat entah kemana mungkin ia bermaksud untuk menyembunyikannya.Semua alat-alat yang ia pakai membunuh pun ia buang sehingga tidak ada bukti lagi.

Dhilla membersihkan tempat itu dari semua darah.Walaupun ia baru saja menginjak 7 tahun tapi ia sudah bisa menjadi seseorang kriminal yang membunuh dengan sadis.

Manis Tapi Sadis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang