《Selamat Membaca》MANIS TAPI SADIS
Chapter 23
• • • • • • •
"Hey,apa yang kau lakukan disini?" tanya seseorang anak laki-laki kepada seseorang anak perempuan yang sedang duduk sendiri dibangku taman dibawa pohon.
Tapi anak perempuan itu hanya diam dan menatap sekilas orang yang bertanya padanya tadi.
"Huemmm,aku sedang bicara denganmu!" kesalnya.
"Aku sedang melihat langit" akhirnya anak perempuan itu berbicara.
"Benarkah?,.....siapa namamu?" tanya anak laki-laki itu lagi.
"Dhilla" jawabnya singkat.
"Wahh namamu imut sekali,.....namakuu Reza" anak laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
• • • • • • • • •
Dhilla mulai sadar dari pingsannya saat mimpi itu kembali terkenang dikepalanya.
"Dhilla!, kau sudah sadar ya?" ucap seseorang yang tidak asing lagi baginya.
"A--Azka?," gumamnya.
"Aku dimana?,"
"Ini adalah rumahku,maaf karena lancang membawamu kesini" ucap Azka dengan wajah yang bersalah.
"Bagaimana kau bisa menemukanku?" tanya Dhilla.
"Haha gelang itu, bukankah sudah dijelaskan oleh pak Iqbal dulu?.Itu adalah alat pelacak yang semua siswa Crime Extermination sudah diberikan" jelas Azka tertawa kecil.
"Disini,......hanya kita berdua?" Dhilla bertanya saat menyadari tak ada orang selain mereka berdua.
"Iya benar, Rara terluka dan Nanda harus menghantarnya kerumah sakit,kalau Indra harus merawat beberapa siswa yang terluka.Walaupun kita berhasil menggalahkan orang-orang itu tapi tetap saja ada yang lengah dan akhirnya terluka." Azka menjelaskan panjang lebar.
"Jadi hanya kita berdua?," Dhilla mencoba untuk memastikan tapi kali ini ia menatap tajam Azka.
Walaupun busananya masih utuh dan masih menggunakan seragam sekolah, Dhilla tetap curiga pada pria itu,kan bahaya kalau hanya laki-laki dan perempuan berdua saja.
"Kau ini jangan berfikir yang bukan-bukan aku adalah laki-laki yang baik dan menghormati perempuan,ingat itu baik-baik!" Azka berucap kesal dan menatap tajam juga pada Dhilla.
"Benarkah?,terima kasih kalau begitu" ucap Dhilla tersenyum tulus tanpa ia sadari.
Azka yang melihat itu kaget karena pertama kali inilah dia melihat Dhilla tersenyum.
"K--kau senyum padaku?" tanya Azka.
"Eh?" Dhilla malah bingung dan mencoba untuk mengelak.
"Kau salah tingkah?" Tanya Azka yang semakin membuat Yaya merasa tidak nyaman dan tidak tenang seperti biasanya.
Pertama kali inilah ia tidak bisa tenang dalam situasi seperti ini,biasanya mah dia tenang tenang aja dan cuek.
Tapi kali ini kenapa?..."Ergh,kenapa kau keluar sekolah?,bukankah kau juga harus membantu Indra untuk merawat siswa yang terluka" tanya Dhilla yang mencoba untuk mengelak dari pertanyaan Azka.
"Yang terluka tidak banyak kok,lagian aku sudah meminta izin pada Guru" jelas Azka.
S K I P
//langit, bisakah kau turunkan hujan dengan petir, aku ingin kabur dari sekolah tanpa terlihat dan merobohkan sekolah tanpa tertangkap :D//Setelah sampai didepan rumahnya, Dhilla membuka pintu mobil Azka.
"Terima kasih karena datang menyelamatkanku.....Azka" ucapnya dengan suara pelan namun didengar oleh Azka.
"Tidak masalah,kapanpun kau membutuhkan bantuan kau bisa menghubungiku"
Dhilla tidak menanggapinya ia lalu menutup pintu mobil itu.
_________
Setelah masuk kedalam rumah Dhilla langsung mendudukkan dirinya disofa.
Sunyi,ibunya pasti masih bekerja lagian itu masih jam 10 siang.
"Kenapa?"
"Kenapa aku bisa tersenyum tadi ya?" Dhilla berucap sendiri.
Pasalnya baru pertama kalinya ia tersenyum tulus seperti itu dengan seorang pria lain selain Reza.
Ya, dulu ia bisa tertawa riang, bahkan tersenyum ketika bersama dengan Reza, namun kini berbeda.
TBC
Oke segitu saja ya dulu soalnya aku ketik ini tengah malam '-' hehe....
Maaf typo dan gaje
See you🌸
Wassalamualaikum wr wb

KAMU SEDANG MEMBACA
Manis Tapi Sadis
Actionmenceritakan tentang sebuah sekolah yang isinya hanya anak anak genius dan diberikan misi misi super berbahaya. serta kedatangan seorang gadis psycho yang bikin kita pengen nyopotin jiwa raga ini hanya gara gara kelakuannya. inilah dia