bu Shiren

18 3 0
                                    

《Selamat Membaca》

MANIS TAPI SADIS

Chapter 15

Jam sudah menunjukkan 1:52 pagi.Langit masih gelap seperti malam tapi terlihat dari kejauhan seseorang sedang menyeret sesuatu yang jika diperhatikan itu adalah sebuah tubuh manusia yang sudah berlumuran darah.Orang yang menyeret manusia tidak bernyawa itu juga dipenuhi darah,mulai dari bajunya dan juga diwajahnya.

Setelah itu,yang dilakukannya adalah melempar mayat itu kesebuah jurang dan ia segera pergi dari sana.

*****

Tok tok tok

Suara kentukan pintu sedikit menganggu tidur Bu Shiren,dengan langkah yang agak dicepatkan ia kemudian membuka pintu rumahnya yang diketuk seseorang.

"Siapa sih malam" begini datang bertamu" gumam wanita itu.

Dan saat ia membuka pintu ia melihat sesosok anak perempuan yang sangat ia kenali,bajunya sudah dilumuri dengan darah,begitupun diwajahnya yang sontak membuat Ibu Shiren kaget dan hampir berteriak,jantungnya juga hampir copot untung saja tidak ada penyakit jantung.

"D--dhilla?,darimana kau?" tanyanya.

"Langkah kaki orang yang sedang berlari mengganggu tidurku, saat kucari orangnya tiba tiba dia muncul dari belakang dan menodongkan pisau kearahku" jelas gadis yang bernama Dhilla itu.

"Dan kau membunuh--"

"Dia bilang akan membunuhku jika tidak ingin memberikan uang yang banyak padanya" Dhilla berucap datar.

Bu Shiren lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Sejauh ini sudah berapa banyak orang yang kau bunuh?" tanya bu Shiren tapi Dhilla hanya diam tak merespon.

"Kau adalah murid Crime Extermination School,kau pasti sudah tahu kan tujuan ibu memasukkanmu kesekolah itu?" tanya Bu Shiren lagi.

"Agar aku tidak membunuh?" balasnya.

"Benar,kau tahu setiap orang yang kau bunuh itu akan kau tanggung dosanya" Bu Shiren menatap khawatir pada Dhilla.

(Ngeri punya temen mem Dhilla kalo dia beneran ada ;-; eh kan dia emang beneran ada 😂 canda Dhilla)

"Tapi,orang itu yang duluan mengangguku"

"Yasudah,pergi mandi lagi dan tidur kembali jangan mudah terpancing dengan apapun." Bu Shiren menarik tangan anak gadisnya itu kedalam rumahnya.

__________

Pagi sudah datang,matahari bersinar cerah pagi ini,udara yang masih segar dan langit yang masih indah terlihat seseorang pemuda sedang mengendarai sebuah sepeda menuju kesuatu tempat sambil menikmati alam yang sangat damai ini.

*****

Azka menyandarkan sepedanya dipagar rumah seseorang.Ia dengan penuh keberanian mulai melangkahkan kakinya kehalaman rumah,dan sampailah didepan pintu dan mengetuknya.

Tokk tokk tokk

Tidak menunggu lama,pintu itu pun terbuka dan terlihatlah sesosok wanita yang sedang membukakanya pintu.

"Ehhh,kau anak yang waktu itu kan?" Bu Shiren bertanya sambil tersenyum hangat padanya.

"I--iya bu" jawab Azka agak gugup.

"Ayo silahkan masuk" Bu Shiren lalu memberi jalan pada Azka.

"Tidak perlu bu,aku hanya ingin mengajak Dhilla keluar,emmm bolehkan bu?" Azka meminta izin.

Bu Shiren kemudian terdiam dan setelah beberapa saat ia tersenyum dan mengatakan
"Tentu saja boleh,tapi sepertinya Dhilla belum bangun tidur" Bu Shiren lalu terkekeh.

"Ayo masuk dulu" Bu Shiren menawarkan sekali lagi dan dibalas anggukan oleh Azka dengan senyuman hangat.

Setelah duduk disofa.

"Dhilla temanmu datang!" Bu Shiren agak berteriak.

"Hehe tunggu dulu ya"

"Iya bu" jawab Azka agak canggung.

"Tidak perlu panggil ibu dulu,kan kamu belum menikah dengan Dhilla" sekali lagi Bu Shiren terkekeh.

(Busyet bu Shiren kayaknya pengen anaknya nikah ama Azka deh 🤣🤣🤣astaga)

Azka yang mendengar itu sedikit kaget dan ikut terkekeh.

"Siapa?"

Terdengar suara seseorang dari lantai atas dan suara langkah kaki menuruni tangga.

Azka sedikit berdiri mencoba untuk melihat orang yang sedang ia tunggu.

Ketika Dhilla sudah berada ditengah-tengah tangga ,rambutnya agak berantakan,dengan daster berwarna putih hanya samoai selututnya.

ASTAGFIRULLAH DEMI KALENG KALENG ANTIK!!

Azka otomatis berteriak begitupun dengan Dhilla.

Bu Shiren menutup kedua telinganya.

"H--hantuu!!" Azka mencoba untuk kabur.

"A--apa?" Dhilla lalu melotot kearah Azka.

"Itu---lo Dhilla?" Azka bertanya mencoba untuk menahan tawanya.

"Kenapa,apa ada yang salah denganku?"

Ingin sekali rasanya Azka tertawa terbahak-bahak dan ingin mengomentari keadaan Dhilla yang seperti seseorang hantu,tapi ia menahannya karena disitu ada Ibu Shiren.

"Hehe,kau pergi mandi dulu Dhilla,kau seperti Nenek Lampir saja" Bu Shiren kemudian terkekeh.

Tanpa menjawab Dhilla lalu melangkah lagi keatas,tapi dengan langkah yang agak dipercepat.

"Emm,tunggu disini dulu ya, Dhilla baru mau mandi" ucap Bu Shiren

"Baik bu"

"Panggil saja Bibi,nanti kalau kau sudah menikah dengan Dhilla baru panggil aku ibu hahaha" Bu Shiren tertawa kecil.

Azka juga begitu.

"Ternyata ibunya Dhilla juga menyetujuinya ya" batin Azka tersenyum lebar.

TBC

Hujan 🌂💦☔
Musim hujan gini enaknya minum teh sambil baca cerita nih....

See you
Wassalamu'alaikum wr. Wb

Manis Tapi Sadis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang