Misi selesai

24 2 0
                                    

Hai lagi...

Kasian Dhilla sedang Sad di dunia nyata, semoga cepet bahagia lagi yah.

Oh ya btw di cerita ini karakter Dhilla kan dijelaskan Pintar nah aslinya emang pintar sih :v tapi kalo untuk karakter lain ada yang aku tambahin dikit sifatnya gituh....

Oke bacot
Cus langsung baca
Wkwkw
Admin baru aja ngeliat ada awan yang bentuknya menyerupai tangga....
Katanya kalo ada awan yang bentuknya kayak tangga berarti ada yang lagi masuk surga :v (kebetulan tadi ada orang meninggal)

Mari bersama sama kita bacakan surat al-fatihah untuk almarhum agar tenang disana. (Khusus untuk muslim)

    《Selamat Membaca》

Manis Tapi Sadis

Chapter 14

Farhan perlahan-lahan mulai bangkit.

"S--senior Azka?" gumam Farhan saat melihat seseorang yang dulunya pernah ia kagumi dan ia idolakan.

(Author : widih, Azka jadi senior+diidolakan 😂😂😂 ngak nyangka)

"Lo?,....Farhan kan?" Azka bertanya sambil mendekati Farhan yang masih lemah tapi sudah berdiri,tubuhnya agak bungkuk dan tangan kirinya memengangi perutnya.

"Hehh Farhan!! Lo ngelakuin kejahatan?! Ingat! Lo pernah sekolah di sekolah pembasmi kejahatan! " Rara menekankan kata 'ingat'dan menatap marah seseorang pemuda yang sudah babak belur.

"Lo udah lupa tujuan sekolah itu dibangun......Farhan?" Nanda bertanya.

"Gua----gua cuma nuruti permintaan nyokap gua" ucapnya menundukkan kepalanya.

"Heh?apa maksud ibumu?" Sahut Ayuri setelah sekian lama diam.

"Gua ngak bicara sama lo!" Farhan menatap sinis Ayuri.

"Cih" kesal Andin.

"Ayo girls,kita pergi dari tempat sampah ini gua muak!" Andin lalu beranjak keluar dari ruangan diikuti para anggotanya.

"Buat apa ibu lo nyuruh lo nyulik Aisyah si tukang numpang makan?" tanya Indra

"Emm--ent---"

"Jangan bergerak!" Ucap seseorang lengkap yang tidak lain dan tidak bukan adalah seseorang polisi sambil menyodorkan pistolnya.

"Huh?kenapa ada polisi?" Gumam Dhilla.

Sesaat kemudian beberapa orang polisi juga ikut masuk dan segera mengamankan bangunan tua itu.

"Mana gadis yang bernama Aisyah?" tanya salah satu polisi itu.

Azka lalu menunjuk seorang yang masih terbaring dilantai,kali ini Aisyah benar-benar tidak sadarkan diri.

"Bawa dia kerumah sakit!"

Setelah membawa Aisyah ke mobil ambulans
Polisi lalu menghampiri Farhan yang masih setia ditempatnya.

"Kau,kau Farhan?" tanya polisi itu.

"I--iya" ucapnya terbata.

"Ikut kami kekantor polisi!"

"Apa!?" Ucap seseorang.

"Afriya kita harus nolongin si gembel Farhan!" ucap Aldi  yang menarik tangan Afriya.

Ternyata ketiga pemuda itu sedang bersembunyi dibalik tembok,tempat yang sangat sempurna untuk bersembunyi.

"Ta--tapi ada polisi lo lihat itu kan?"
Afriya agak ketakutan.

"Tapi  Farhan itu teman kita!" sahut Adinda langsung berlari keluar.

"A--ADINDA!" teriak Aldi.

Saat Farhan akan dimasukkan kedalam mobil polisi ia sempat melirik seseorang dari kejauhan yang sepertinya sedang bersembunyi dibalik pepohonan.

Itu adalah ibunya yang menatap kasihan padanya. Farhan hanya tersenyum tulus dan mengalihkan pandangannya kedepan.

(Kasian nasib Farhan, demi ibunya)

"TUNGGUU!" teriak seseorang yang sontak membuat orang-orang termasuk tim Azka menoleh kebelakang dan mendapati seorang yang sedang berlari kearah mereka.

"Al--di?" ucap Farhan.

"Sorry Farhan" Aldi ngos-ngosan didepan mereka semua karena tadi ia berlari.

"Pak tahan saya juga!, saya juga ikut-ikutan menculik gadis itu" ucap Aldi menatap serius para polisi.

"Hehh?" Azka dan kawan-kawan kecuali Dhilla terheran-heran,begitu juga para polisi.

"B--baik silahkan masuk" ucap Polisi itu bingung karena pertama kali ini ada seseorang yang berani menyerahkan dirinya dan mengakui kesalahannya.

"Dia hebat" gumam Dhilla agak kagum.

"Kami juga"

Dan muncul 2 orang Remaja lagi.

Semua orang semakin bingung. Farhan sampai tercenggang.

"Ke--kenapa kalian ngak lari gembel?!" Farhan bertanya.

"Karena kita semua adalah teman,kau tidak ingat saat kau memohon bantuan pada kami,dan kau juga bilang apapun yang terjadi akan kau tanggung semua" ucap Afriya mengingatkan Farhan kembali saat mereka pertama bertemu disebuah taman kecil.

"Dan satu kata-kata yang sangat berharga bagi kami yang telah kau ucapkan waktu itu" Aldi tersenyum tipis.

"Teman yang sesungguhnya tidak akan meninggalkanmu walau appapun yang terjadi,meski seluruh dunia sudah tidak menganggapmu lagi ada." Lanjutnya.

Farhan menatap berbinar-binar pada mereka bertiga,tak sadar air matanya sudah menetes.

"Kami semua adalah temanmu yang sesungguhnya" kali ini Adinda yang berkata-kata.

"Hufhh,sudah cepat masuk" perintah polisi yang sepertinya menahan tangis karena terharu.(wkwkwk gaje)

___________

"Semuanya sudah selesai ya?" tanya Bu Shiren saat melihat Dhilla diambang pintu

Jam sudah menunjukkan 11 malam.

"Pergi mandi dulu kau bau" ejek Bu Shiren.

Tanpa menjawab Dhilla langsung masuk dan naik kekamarnya.

"Kesetian dalam pertemanan" batinya tersenyum dan mengambil sesuatu didalam laci.

"Hey, Reza apa gua bisa ketemu sama lo lagi?" ucap Dhilla mengelus sebuah foto.

________

Azka sudah sampai dirumahnya,dan sedang duduk santai dikursi belajarnya.

"Besok hari minggu, gua bakal datang lagi kerumah si kulkas itu" ia ngomong sendiri sambil melihat keluar jendela.Bintang-bintangnya sangat indah.

"Okay, gua bakalan segera tidur karena besok gua bakalan sibuk" ucap Azka beranjak dari kursinya dan naik kekasurnya.

TBC

Hujan💦💧🌧⛈️
Eh berhenti_-

Wah wah ada pemeran baru nih keknya.

Kalian dukung siapa nih?

Azka x Dhilla?
Or
Reza x Dhilla?

Tinggalkan komentar dibawah
Vote guys, vote itu gratis dan ngak ada ruginya tau.....

Tinggal nekan juga ngak bakalan hilang dah tu jari aku janji deh

Wassalamu'alaikum wr wb

Manis Tapi Sadis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang