12

1.7K 205 54
                                    

Setelah 2 jam pingsan akhirnya Wuxie siuman dan yang pertama ia cari adalah Paman Ketiganya dan ia sadar bahwa paman rubah tua tidak sedang bersamanya. Betapa rindunya ia pada paman yang telah mengasuhnya sejak kecil.

__

Pangzi yang mendengar suara Wuxie bergegas memasuki tenda. "Wuxie! bagaiman keadaanmu?" Begitu kentara bahwa Pangzi tengah khawatir.

"Ah Pangzi aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir."

"Baik bagaimana, hah sudahlah." Pangzi memalingkan muka karena sedikit kesal pada sikap Wuxie yang selalu berkata baik-baik saja. Menyebalkan!

"Haih Pangzi, maaf.. sudah membuat mu khawatir."
Sedangkan Pangzi yang di ajak bicara malah hanya memalingkan muka melihat ke luar tenda tanpa minat menjawab perkataan Wuxie."

"Xiaoge lihat, Pangzi begitu kejam mendiami ku padahal aku sedang sakit." Akhirnya Wuxie mengakui bahwa dirinya sedang sakit.
Walau dengan rengekan manja mengadu pada Xiaogenya yang sedari tadi hanya diam mengamati Wuxie dan Pangzi berbicara.

Karena Zhang Qilling benar-benar tidak pandai mencari kata yang pas untuk menjawab Wuxie, akhirnya dia hanya diam sambil menatap Wuxie yang menjadi kesal karena tidak mendapatkan respon dari keduanya.

"Hwaaaaaa... Mereka berdua tidak ada yang mau menjawabku, paman.. aku merindukanmu." Wuxie berbicara sambil menatap ke depan seolah ada manusia lain yang sedang ia ajak bicara.

Huft.. kenapa Tuan Naif jadi secengeng ini, apakah jika sakit anak ini akan menjadi begitu rewel dan sensitif? Batin Pangzi sambil melihat tingkah absurd Wuxie.

Wuxie baru terbangun dari pingsan dan bertingkat seperti tidak terjadi apapun layaknya anak kecil, walau sakit anak kecil tetap akan bertingkah seolah tidak merasakan apapun.

Xiaoge mulai khawatir dengan Wuxie yang terlalu banyak bergerak dalam posisi duduknya.
"Wuxie, tenanglah jangan banyak bergerak!" Teguran halus dari Xiaogenya membuat Wuxie terdiam dengan wajah cemberut dan mengedipkan matanya lambat sambil menatap Xiaoge.

Aih menggemaskan batin Xiaoge dan Pangzi.

***
____________

Dua jam sebelumnya


Tuan Li datang dengan tergopoh-gopoh menuju tenda medis dan segera mengambil peralatan memeriksa keadaan Wuxie.

Memberinya cairan infus dan mengecek tubuh Wuxie, benar dugaan Tuan Li bahwa  terdapat memar di dada Wuxie.

Tuan Li menggelengkan kepala sambil berdiri berbalik menatap orang-orang yang menunggu hasil pemeriksaan.

"Menurut gejalanya seharusnya ini Trauma toraks atau terjadi keretakan pada tulang rusuk." Tutur Tuan Li.

"Trauma toraks?" Tanya pangsi memperjelas.

Tuan Li menjelaskan "gejala Trauma toraks, merupakan luka atau cedera yang mengenai rongga toraks atau dada yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding toraks."

"Apakah berbahaya?" Pertanyaan singkat dari Zhang Qilling.

"Akan berbahaya bila keretakan terjadi di tiga tulang rusuk, untuk Wuxie saat ini dilihat dari gejalanya mungkin belum terlalu berbahaya dan untuk mengetahui lebih lanjut harus menjalani pemeriksaan CT scan pada rongga dada."

Mengingat bahwa tuan naif begitu keras kepala pasti akan menolak kembali ke kota untuk mengobati lukanya. Monolog Pangzi.

Aning yang sejak tadi hanya diam mendengarkan kini mulai bertanya. "Tuan Li kenapa bisa jadi seperti ini?" Sambil memandang Wuxie yang masih belum tersadar dari pingsan.

"Mungkin dia terjatuh atau terkena pukulan benda tumpul ditambah dengan fisiknya yang terlalu lelah dan tidak terbiasa dengan lingkungan baru." Tutur Tuan Li.

"Kapan dia sadar?" Tanya Zhang Qilling begitu kentara bahwa ia hanya peduli pada Wuxie.

"Mungkin satu sampai dua jam kedepan baru akan tersadar, karena saya memberi obat bius agar mengurangi rasa sakitnya_"

Setelah mengatakan itu Tuan Li dan Aning pergi keluar tenda dan melanjutkan kegiatannya masing-masing.

"Xiaoge, apakah menurutmu Wuxie akan mau jika dibawa kembali ke rumah sakit kota?" Tanya Pangzi pada Zhang qilling tanpa mengalihkan perhatiannya pada Tuan Naif.

"Tidak akan." Jawab Zhang Qilling singkat.

"Lalu bagaimana."

"Aku akan menjaganya." Nada penuh keyakinan Zhang qilling.

______

***

See you next time di chapter berikutnya..

Ga bisa janji bakal update Minggu depan

maaf ya..

mulai susah bagi waktu tapi klo liat banyak notif yg vote and coment
Bakal di usahakan deh👌
Maaf juga part nya kurang panjang hehe semoga para pembaca senang

越来越困难
Yuè lái yuè kùnnán
Semakin sulit

谢谢
Xiexie

The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang