Keluarga terdahulu bermarga Wu merupakan keluarga yang terkenal sebagai salah satu anggota mistyc nine sebuah organisasi yang sudah ada pada zaman penjajahan Jepang di wilayah Shanghai atau lebih tepatnya Tiongkok, organisasi tersebut dipimpin oleh orang dengan marga Zhang.
Misty nine beranggotakan sembilan kepala keluarga dan memiliki marga yang berbeda-beda, organisasi itu dibentuk untuk melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang pada kala itu dan lebih tepatnyapula untuk melindungi budaya/makam kuno agar tidak di eksploitasi oleh pihak Jepang.
Sampai saat anggota organisasi tersebut meninggal satu persatu dan masa penjajahan pun telah berlalu.
Keturunan dari merekalah yang melanjutkan untuk menjaga makam kuno agar tidak diambil alih oleh pihak asing.
Namun selang beberapa keturunan mereka terpecah belah dan menjadi serakah.
"Oww ternyata begitu" gumam Wuxie sambil menutup bukunya.
"Okeh sampai sini dulu, aku harus pergi tidur karena aku akan kembali ke Tiongkok besok pagi." Monolognya.
Saat ini Wuxie sudah menyelesaikan pendidikannya di Jerman dan berencana untuk kembali ke keluarganya, lebih tepatnya paman, karena Wuxie tidak memiliki siapapun lagi selain paman kedua dan paman ke tiga.
Paman kedua bernama Wu er Bai sedangkan paman ketiga bernama Wu san Shing, Wuxie lebih dekat dengan paman ketiga yang mengasuhnya sejak kecil, dikarenakan sebuah tragedi kecelakaan kedua orang tuanya telah meninggal dunia saat Wuxie berusia 5 tahun.Wuxie amat menyukai sejarah, ia juga tertarik untuk melestarikan dan melindungi benda-benda peninggalan prasejarah.
Dikarenakan pendidikannya telah usai, kini ia mulai mencari tahu lebih dalam tentang apa itu makam kuno dan dimanakah letak makam tersebut melalui note/catatan dari leluhurnya.
***
Dengan style yang sederhana namun tampak modis Wuxie berjalan sambil menyeret koper dan melihat ke segala arah guna mencari utusan anak buah dari pamannya yang akan menjemputnya di bandara Beijing.
"Tuan muda.., maaf membuat anda menunggu." Sapa seorang lelaki bertubuh kekar dengan stelan serba hitam layaknya supir? Atau bodyguard.
"Ah iya.. tidak masalah." Ucap Wuxie sambil tersenyum.
***
Setibanya Wuxie di rumahnya yang dulu. ternyata tidak ada siapapun selain lelaki yang bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Ia menghela nafas sambil berkata
"Ya.. tak apa, jangankan menungguku pulang, menyambutku saja paman rubah tua tak Sudi."Siapa lagi paman yang disebut rubah tua selain paman ketiganya Wu san Shing, yang sangat pintar berbohong. em.. entahlah mungkin Wuxie nya saja yang terlalu naif?
Ow jangan lupakan benda yang dibawa Wuxie dari museum Jerman sebagai hadiah karena ia merupakan siswa dengan nilai sejarah tertinggi mengenai relief dan benda-benda peninggalan.
Topeng rubah perunggu. Benda itulah yang di pilih Wuxie sebagai hadiah atas prestasinya. Kenapa ia memilih benda seperti itu? Tentu saja karena ia pecinta sejarah dan ingin mengembalikan benda tersebut ke asalnya.
_
Wuxie sedang mencoba menghubungi paman ketiganya namun tak ada jawaban dan sekarang ia sedang mencoba menghubungi paman kedua."Hallo.. paman, kenapa kau tak menyambutku pulang ha!?."
"Hallo, oh wuxie ternyata, maafkan pamanmu ini yang terlalu sibuk sehingga lupa bahwa kau akan kembali hari ini hehe."
"Dimana paman ketiga? Kenapa aku tak bisa menghubunginya? Saat aku datang kerumahnya sangat sepi."
"paman ketiga mu sedang sibuk biarkan sajalah, lebih baik sekarang kau istirahat."
"Huffft baiklah, sampai jumpa paman."
Tanpa basa-basi lagi Wuxie sudah mematikan telephon secara sepihak, masabodo dengan paman kedua nya yang berteriak kesal di sebrang sana, salah sendiri tidak menyambutnya pulang, batin Wuxie.
***
Hari sudah menunjukan pukul 15.00 yang artinya sebentar lagi senja akan menyapa, tanpa menunggu lebih lama lagi Wuxie segera bersiap dan bergegas menggunakan mobil Jeep dengan paduan warna merah dan hitam menuju sebuah kuil di wilayah terpencil untuk mengembalikan topeng rubah perunggu.
Sesampainya di tempat tujuan Wuxie melihat jam di tangannya pukul 17.25.
Ternyata hari sudah semakin gelap dan Wuxie hanya datang sendiri ketempat itu. Dasar tuan naif.
"Permisi.. apakah ada orang?"
Beberapa kali Wuxie berteriak sambil mencari dari berbagai sudut kuil tua namun tetap saja tidak menemukan adanya manusia di tempat itu.
Selang beberapa menit ia mendengar suara deru mobil dari luar kuil dan ia bergegas melihat siapa yang datang.
Ternyata segerombolan orang asing yang datang menggunakan 6 mobil canggih yang dapat dikendarai dengan mudah dalam kondisi gurun pasir.
Letak kuil tersebut memang berada di tengah gurun pasir oleh karena itu Wuxie memilih mengendarai mobil Jeep agar mudah melalui trac gurun.
...
"Wow ramai sekali, eh siapa mereka, kenapa membawa senapan, apakah mereka akan berburu di gurun pasir, tapi hewan apa yang akan mereka dapatkan, apakah unta, ah sudah lah lebih baik ku tanya saja." Monolog Wuxie dengan pemikirannya yang sangat naif dan tidak berpikir bahwa ia akan dalam bahaya hanya karena benda yang ia bawa.
______________
Wuxie hanya datang ketempat itu seorang diri dan mereka yang baru saja datang dengan membawa senjata. Apakah yang mereka inginkan? Bagaimana nasib Wuxie di tempat itu? Siapa yang akan menolongnya?
Akankah ada seseorang membantunya?
ZaiJian
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)
Aventuramenceritakan tentang tiga pria yang dipertemukan dalam perjalanan menjelajah makam kuno Istana Ratu Barat "Segitiga Besi" ↓↓ → Wu Xie/Tuan Naif → Zhang QiLing/XiaoGe → Wang pangZi ikuti kisah seru petualangan penjelajah makam Liarkan imajinasi anda...