Five

2K 203 3
                                    

Suara kicauan burung yang indah di pagi hari terdengar bersahutan,
Sinar mentari yang hangat terasa lembut menyapa.

"Eungh,.. sudah pagi ternyata." Lenguhan serta suara khas orang bangun tidur, siapa lagi jika bukan tuan naif kita Wuxie.

Setelah semalam melalui perjalanan yang melelahkan dan setibanya di rumah, ia bergegas membersihkan diri dan beringsut untuk tidur.

Saat di perjalanan, Wuxie mendapat saran dari Wang Pangzi sebagai teman barunya untuk menyerahkan topeng rubah perunggu kepada pihak museum di Beijing.

Alhasil pagi ini ia bergegas menuju museum dengan ditemani Pangzi.

_

"Terimakasih banyak atas jasa anda yang telah memberikan kami benda sejarah ini." Ucap salah seorang dari pihak museum yang didatangi Wuxie dan Pangzi.

Wuxie hanya menanggapi ucapan tersebut dengan anggukan dan senyuman.

***

Saat di perjalanan pulang Wuxie mendapatkan pesan dari nomor telepon yang tidak diketahui.

Wuxie, apa kau tidak ingin tahu dimana paman Ketiga mu berada?

Setelah pesan itu dibaca lalu muncul lagi satu pesan dengan foto sebuah peta dan bertuliskan Tamutuo.

Pangzi yang merasa penasaran dengan pesan yang dibaca Wuxie memutuskan untuk bertanya.

"Heh Tuan naif, kau mendapat pesan apa dan dari siapa? Kenapa wajahmu menjadi masam begitu hah?."

"Seseorang baru saja mengirimiku pesan mengenai paman ketiga yang mungkin kini ia sedang dalam perjalanan menuju tempat ini." Jawab Wuxie dengan memperlihatkan sebuah peta.

"Tamutuo.. " Heran Pangzi,

mungkinkah Aning yang mengirimkan pesan tersebut agar memancing Wuxie datang ketempat itu dan memanfaatkannya untuk membuka jalan.

"Em, sepertinya aku pernah melihat peta ini sebelumnya.." ujar Wuxie sambil mengingat dimana ia melihat hal seperti ini.

"Bukankah Makam Kuno Istana Ratu Barat berada di kawasan Tamutuo." Ceplos Pangzi.

"Ahh.. iya aku ingat, aku pernah melihat sesuatu seperti ini di catatan kakek ku." Binar Wuxie yang merasa bahwa ia dapat menemukan tempat yang akan dituju Paman ketiga.

Aku rasa rubah tua itu tak pernah benar-benar berhenti dari hobinya sebagai penjarah makam, awas saja jika nanti aku menemukanmu.
Batin Wuxie.

"Aku rasa kau tak harus pergi ke tempat itu Wuxie." Bujuk Pangzi.

"Memangnya kenapa."

"Siapa tahu orang yang mengirimkan pesan itu hanya ingin memanfaatkan mu." Jawab Pangzi.

"Aku tak perduli, aku hanya ingin tahu dimana paman ketiga dan sebenarnya apa yang mereka semua coba sembunyikan dariku, bahkan aku seperti diasingkan karena Paman ketiga dengan sengajanya memaksaku untuk meneruskan pendidikan di Jerman." Jelas Wuxie panjang lebar.

"Baiklah baiklah tuan naif, aku akan menemanimu, kau pasti akan sangat membutuhkan bantuan ku." Narsis Pangzi.

"Ya ya ya, karena kau juga berprofesi sebagai perampok makam."

"HM.. itu dulu sebelum aku bertemu denganmu."

***

Sesampainya di rumah, Wuxie segera menyiapkan barang yang akan ia bawa dalam petualangannya yang pertama.

Wuxie dan Pangzi berencana akan berangkat ke Tamutuo besok pagi, dan saat malam hari Wuxie berusaha mencari catatan kakeknya yang dulu pernah ia baca saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.




_____________
Apakah perjalanan Wuxie akan baik-baik saja? Dan apakah Wuxie berhasil sampai ke Makam Kuno yang ia tuju???

Nantikan kelanjutannya:)

***
Malem ini a xiao tidak bisa tidur nyenyak karena lagi kurang sehat, jadi axiao gunakan waktu ini untuk menulis hehe

Semoga kalian suka:) xiexie


The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang