Hii
Happy reading..
Thanks readers,
Jangan lupa Vote and coment
.. you Miss me? Ah yes i miss
...
"Wuxie!" Teriak Xiaohua sambil berlari
Srakkkk
..
Kacamata hita telah sampai tiga langkah lebih cetap di depan Xiaohua, dengan sigap dirinya menendang ular yang hendak mematuk Wuxie.Kacamata hitam menilai jika Wuxie tidak bisa melihat sekitar, karena itu dirinya nekat menggunakan kakinya untuk menghadang ular itu.
Dari belakang terlihat pangzi berjalan tergopoh-gopoh "Tuan naif,, kenapa kau begitu lambat." Dirinya berkata dengan enteng tanpa melihat sekitar.
Selang beberapa detik tidak ada jawaban dirinya baru menegakkan badan dan melihat suasana berubah sangat menegangkan.
"Xiaohua, Xiaohua kaulah itu?" Ucap Wuxie sambil berdiri perlahan dengan kedua tangan berusaha meraba mencari Sosok yang ia panggil.
"Apa yang terjadi?" Tanya Xiaohua.
"Mataku tidak bisa melihat dengan jelas." Tutur Wuxie.
Sementara itu Pangzi langsung menuju Zhang Qilling untuk memeriksa kondisinya.
"Xiaoge demam, istirahat sebentar akan membuatnya baik-baik saja." Ucap Pangzi sambil menata bantalan untuk Xiaoge.
"Kacamata, apa kau baik baik saja?" Tanya Xiaohua sambil melihat ke arah kakinya."
"Tentu saja, sepatu ku ini sangat tebal, terbuat dari kulit pilihan tidak mungkin gigitan ular itu bisa menembusnya." Ucap kacamata Hitam dengan percaya diri sebelum kemudian jatuh pingsan dengan posisi telungkup, sangat buruk.
"Keras kepala" dengus Xiaohua.
..
Tiga jam telah berlalu, penglihatan Wuxie berangsur membaik, Zhang Qilling sudah kembali sadar, Dan satu lagi, Kacamata hitam yang sedang asik menguliti ular yang mematuknya dan membuatnya pingsan dengan posisi yang sangat tidak aestetik.
..
Setelah bercengkrama dan beristirahat sejenak, mereka melanjutkan Perjalanan..
Dua jam kembali berlalu,
Hari semakin sore, senja di pelupuk hampir menghilang
Mereka telah sampai di dasar patung, dan aliran air di bawah sana semakin mendesak mengalir deras, terlihat aliran air berlumpur di bawah akar pohon. Wuxie tidak tahu apa yang akan terjadi di bawah sana. "Pangzi mari kita berhati-hati, mungkin ada beberapa celah reruntuhan di bawah lumpur untuk menuju ke bawah tanah." Ucap Wuxie."Ini seperti pergi ke dasar sumur." Sahut Xiaohua
Pria gendut itu bahkan tidak mendengarkan. Semua perhatiannya hanya tertarik pada patung batu di satu sisi.
Di bawah pencahayaan panjang dan terang, dapat terlihat lebih banyak detail.
Wuxie mendekat dan mencoba menelusuri ukiran patung batu itu.
"Ukiran batu ini tampaknya diukir dari batu monolitik. Banyak tempat telah robek dan retak, karena sejumlah besar tertutup lumut membuatnya terlihat lebih aneh dan jelek. Aku tidak bisa merasakan apa keseluruhan yang disampaikan patung itu." Ucap Wuxie berusahalah menafsirkan penggambaran dari ukiran dan patung batu...
.
.
.
***
Mereka berkeliling melihat sekitar, sementara itu pangzi mengubah sorotan cahaya ke bawah air.
Terlihat Patung batu itu hampir terbungkus di antara dua pohon dipterocarpus besar. Bagian rawa itu benar-benar terjerat oleh akar-akar pohon.
Di bagian yang lebih dalam dari permukaan air, ada beberapa bayangan aneh, pada saat bersamaan, bentuknya sangat tidak beraturan dan menyusut di dalam akar pohon. tidak ada yang tahu apakah itu bagian dari ukiran batu. Atau sesuatu makhluk aneh yang sedang memperhatikan mereka dari dasar.
Wuxie merasakan hal aneh, begitupula dengan Xiaohua, Pangzi dan Xiaoge, kecuali Kacamata hitam yang tampak terlihat santai, bagaimana tidak? Dirinya justru akan semakin melihat jelas ketika berada di tempat yang gelap.
"Semakin gelap maka akan semakin jelas." Ucapnya dengan gaya maskulin
". Bukan bayangan, tapi sebuah lubang." Ucap Zhang Qilling
Mereka semua mencoba memperhatikan lebih detail tentang pernyataan Xiaoge.
"tampaknya air di sini mengalir ke lubang hitam." Ucap Xiaohua
"Benar saja, seperti yang dikatakan Pan Zi, ada celah di bawah patung yang mengarah ke bawah tanah." Seru Wuxie merasa sedikit senang dengan penemuan mereka.
"Bagaimana? Apakah kita akan turun dan memeriksa ada apa disana?" Tanya pangzi.
"Um tentu saja." Ucap Wuxie.
"Wuxie apakah kau akan baik-baik saja masuk ke dalam air?" Tutur Xiaohua mengkhawatirkan saudaranya.
"Tenang saja, aku sedikit pandai berenang, hehe." Ucap Wuxie yang kurang meyakinkan.
"Tuan Hua, kau tenang saja, ada si biksu Zhang yang akan menjaganya." Ucap kacamata hitam sambil menepuk pundak sebelah kiri Xiaohua.
Mereka bersiap, menggunakan setelan baju renang lengkap dengan kacamata, memperhitungkan kemungkinan buruk yang akan terjadi dan menyusun formasi menyelam.
Kacamata hitam berada di depan diikuti Xiaohua, kemudian Pangzi, Wuxie dan terakhir Zhang Qilling sebagai penutup barisan.
..Bersambung ..
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)
Aventuramenceritakan tentang tiga pria yang dipertemukan dalam perjalanan menjelajah makam kuno Istana Ratu Barat "Segitiga Besi" ↓↓ → Wu Xie/Tuan Naif → Zhang QiLing/XiaoGe → Wang pangZi ikuti kisah seru petualangan penjelajah makam Liarkan imajinasi anda...