31''

1.3K 166 42
                                    

Hai...
Terimakasih banyak untuk para pembaca setia, maaf sekian lama baru update lagi,

Vote and coment, siapa tahu nambah semangat author buat ngelanjutin part nya.

Btw, apa kabar kalian semua???

Pengen beli laptop biar ga perlu pake hp adek buat nulis:(
Sabar..arez pelan-pelan ngumpulin😂

Happy reading

_________


"Pangzi, apa sebaiknya kita berhenti dulu dan menunggu Wuxie sampai?" Tutur Xiaohua, tak di pungkiri bahwa dirinya mengkhawatirkan Wuxie.

Pangzi tampak berfikir dan menimang pertanyaan Xiaohua.

"Ey tuan muda Hua, kau tenang saja, Ada si biksu Zhang bersamanya." Tutur Kacamata hitam.

"Aisssh.. tetap saja aku mencemaskan nya!"

"Hm.. baiklah lebih baik kita menunggunya disini, jika sampai 2 jam kedepan masih belum terlihat maka kita akan kembali menyusulnya " ucap Pangzi memberi keputusan.







***


Di lain tempat dan di satu waktu, Zhang qiling begitu kalut mendapati Wuxie yang tak sadarkan diri di pangkuannya.

"Hey ..Wuxie, bangun." Sembari menepuk pipinya,masih tak ada respon

Akhirnya Zhang qiling mengeluarkan belati dari sakunya membuat sayatan lagi dan lagi di tangannya, memberikan tetesan darah untuk Wuxie, berharap bisa membuatnya membuka mata.

Masih sama, tak ada reaksi, selang beberapa detik Wuxie mulai terbatuk dan memuntahkan darah, entah itu darah Dari tubuhnya atau darah Zhang Qiling.

"Tidak!" Spontan Zhang Qiling merengkuh tubuh Wuxie dengan lembut membersihkan darah yang mengotori bajunya.

"Tidak, Wuxie,, arghh aku harus bagaimana." Oceh Zhang Qiling, dirinya bingung, kalut, takut, dan sangat mencemaskan Wuxie, pemikiran negatif mulai muncul, dirinya terus berkata tidak, terus menyangkal pemikiran buruk.

"Semua akan baik-baik saja, kau tetap akan hidup, aku akan menjagamu, aku akan memenuhi janjiku." Gumam Zhang Qiling.

Untuk yang kedua kalinya, Zhang Qiling mencium bibir merah Wuxie, rela menggigit lidahnya sendiri agar mengeluarkan darah dan memberikannya pada Wuxie, hanya tiga detik.

"Wuxie." Panggil Zhang Qiling.

Meskipun masih tidak ada respon, setidaknya denyut nadi Wuxie mulai berjalan normal.

***








Tak terasa, tujuan mereka datang melewati gurun dan lembah Tamutuo kini telah berubah, dalam benak masing-masing pencarian mereka hanya untuk menyelamatkan nyawa.

..
Wuxie mulai sadar, pandangannya tidak terlalu jelas, namun instingnya menjadi semakin tajam, gerak serangga di dalam hutan, suara gemericik air terjun, angin, bahkan jejak binatang, dapat ia rasakan.

"Xiaoge, kau dimana?"
Panggil Wuxie sembari mengucek matanya, berharap bisa memandang sekitar dengan jelas.

"Aku disini." Jawab Zhang Qiling sembari berjalan menuju Wuxie.

Dilihatnya Wuxie nampak kebingungan, dan terus menerus mengucek matanya.
"Berhenti menggosok matamu." Tutur Zhang Qiling sembari memegang tangan Wuxie dan menghentikannya.

"A.. aku .. tidak bisa melihat dengan jelas." Tutur lirih Wuxie, sebenarnya ia takut.

"Jangan takut, ada aku disini." Ucap Zhang Qiling menenangkan.

"Mn.."

Dalam hati Zhang Qiling berkata
Ada baiknya kau tidak melihatku yang seperti ini, namun aku juga tidak mengerti ada apa dengan penglihatan mu Wuxie.

Keadaan Zhang Qiling yang terlihat pucat dengan tangan penuh sayatan, lukanya tidak bisa kembali sembuh dengan cepat seperti sebelumnya membuat dirinya terlihat begitu mengenaskan, adai Wuxie melihat dirinya yang seperti itu mengkin ia akan sangat khawatir.

Bersambung



See you

The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang