24

1.4K 169 28
                                    

2 jam telah berlalu.

Setelah kepergian Zhang Qilling, Wuxie mulai demam tinggi dan menggigil namun dirinya masih belum membuka mata.

Pangzi dan Xiaohua di buat panik olehnya, Tuan Lu saja sudah menyerah.

Untuk selamat atau tidaknya hanya tinggal menunggu keajaiban.

"Cepat minta pertolongan! Apapun cepat lakukan. Kenapa kalian hanya diam saja Ha!"
Bentak Xiaohua pada anak buahnya.

Mereka masih berusaha mencari sinyal agar bisa memanggil bala bantuan.

Matahari sudah sepenuhnya tenggelam, sekeliling hutan dengan banyak pepohonan menjulang tinggi serta semak belukar terlihat semakin menakutkan, suara serangga malam mulai berbunyi, bahkan derik ular terdengar berdesis.

Semua orang mulai menyalakan lampu dan perapian untuk Mencegah hewan buas mendekat.

Pangzi memakaikan selimut kepada Wuxie, dengan telaten dirinya merapihkan penampilan Wuxie yang masih belum sadar hingga larut malam, dirinya begitu perhatian dan hati-hati merawat tubuh Wuxie seolah dirinya sedang merawat seorang bayi.

"Tuan naif, aku sudah menyelimuti tubuhmu dengan sangat rapat, agar kau tidak merasa dingin dan agar kulitmu tidak di gigi nyamuk, cepatlah sadar, aku akan selalu di sampingmu." Ocehan Pangzi tiada henti, dia sungguh cerewet dan selalu ada saja hal-hal yang akan keluar dibicarakan dari mulutnya. Dia sedang berusaha menghibur diri karena sejatinya dirinya merasa teramat sangat sedih melihat sahabatnya sedang berjuang antara hidup dan mati.

Apalah daya di tengah hutan belantara yang sangat sulit di datangi manusia di malam gelap gulita, ditengah bisingnya serangga malam mencari mangsa dan gemercik air terjun mengalir, kunang-kunang mulai berterbangan di atas aliran sungai terlihat indah.

Xiaohua bangkit dari duduknya dan mendekat ke tepi air di mana diatasnya banyak terdapat kunang-kunang yang bercahaya
"Aku mohon selamatkan Wuxie, berikanlah pertolongan." Gumam Xiaohua sambil menunduk memandang ke arah air di bawahnya.

Beberapa dari Tim Aning masih berusaha menghubungi bala bantuan, dan beberapa di antaranya ada yang tidak perduli bahkan mereka sudah beranjak tidur dengan nyenyak.

Aning juga melakukan hal yang sama, dirinya terus menghubungi Tuan Hendrik tanpa henti. Dirinya merasa sedikit khawatir dan takut dan hatinya ia takut jika Wuxie tidak bisa bertahan malam ini.

Apa aku sudah keterlaluan memaksa Wuxie untuk terus melanjutkan perjalanan, namun dirinya juga menyetujui itu
Monolog Aning.

***

Diain tempat terlihat rombongan Wu san Shing sedang mendirikan tenda, Kacamata Hitam yang belum mengetahui kabar terbaru tentang Wuxie, masih asik kesana-kemari menawarkan kacamata dan nasi goreng bambu yang ia bawa untuk ia jual di tengah hutan. Yang ia pikirkan hanyalah uang uang dan uang selebihnya dia memiliki keahlian dan setia kawan.

___

Xiaoge masih di perjalanan menuju Rombongan Paman ketiga/Wu san Shing, di tengah gelapnya malam dengan berbekal penerangan cahaya senter dirinya berjalan dengan gesit melewati semak belukar, melompat dan menghindar lalu sesekali berlari, dirinya merasa sangat kalut memikirkan kondisi Wuxie.

Dirinya tidak memperhatikan jalan di depan,

Srakkkk bugggh

tanpa sengaja Zhang qilling terjatuh kedalam lubang yang cukup dalam dirinya jatuh tersungkur dan munisaja kakinya terluka, kenapa dia bisa seceroboh itu?

Zhang qilling merasa geram, marah, sedih, dan kecewa dalam satu waktu. Kenapa hal sial harus menimpanya disaat dirinya sedang dalam waktu yang genting.
Dirinya mencoba berdiri dengan tertatih, pergelangan kakinya terasa sangat sakit jika di gerakan sedikit saja, entah itu patah atau hanya terkilir.

Argh.. menyakitkan.
Wuxie..

Wuxie~
Bertahanlah, aku pasti akan menyelamatkanmu

Menyakitkan adalah ungkapan rasa yang baru pertama kali Zhang Qilling ucapkan, karena ketika sebelumnya dirinya juga pernah terluka lebih parah dari ini, ia tetap tidak pernah berkata menyakitkan/sakit, dirinya tidak pernah mengungkapkan apapun perasaannya.

Namun apa ini!? kali ini dirinya mengatakan itu! mungkin dirinya memang benar merasa sangat sakit di bagian lain dalam dirinya.

Wuxie..
___________
Bersambung



Zaijian

The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang