18

1.5K 189 65
                                    

.
.
.

Waktu hampir menunjukan tengah hari, matahari kian meninggi terlihat bersinar terik.

Kacamata hitam serta Xiao Hua dan dua anak buahnya mempercepat perjalanan menyusuri tiap persimpangan kota hantu.

"Kelihatannya itu rombongan Aning." Kata si Kacamata hitam.

Dari kejauhan memang tampak beberapa orang berkerumun, Xiao Hua langsung bergegas memperpanjang jarak langkah kakinya agar cepat sampai tujuan, mengedarkan pandangannya mencari Wuxie.

__
Karena hanya Wuxie yang mengenakan jaket merah, sementara rombongan Aning mengenakan seragam, dari kejauhan Xiao Hua sudah dapat mengenali manusia yang menyingkir dari rombongan dengan posisi tubuh sedikit membungkuk.

"Itu pasti Wuxie."Kata Xiao Hua sedikit bersemangat.

"Hm sepertinya keadaan bocah itu makin memburuk." Kacamata hitam menanggapi sambil berjalan menyamai langkah Xiao Hua.

Sementara Xiao Hua yang mendengar penuturan itu hanya merespon dengan tatapan mata yang terkesan terkejut menengok ke arah Kacamata hitam sebelum akhirnya berlari semakin cepat ke arah Wuxie.


Tepat sebelum Wuxie limbung hampir terjerembab ke depan, Xiao Hua telah lebih dulu menariknya ke belakang.

"Wuxie"

Wuxie masih sadar namun tubuhnya terasa sangat lemas, ia hanya menatap dan bersandar pada Xiao Hua.

"Duduklah." Perintah Xiao Hua sambil membantu Wuxie duduk dan bersandar di lengannya.

"Kenapa kau bisa sampai seperti ini, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apakah Aning yang telah membuatmu terluka!? Katakan padaku Wuxie!" Pertanyaan Xiao Hua bertubi-tubi ia uraikan pada Wuxie.

Sedangkan Wuxie hanya memandang dengan tatapan yang seolah mengungkapkan bahwa ia sedang bingung.

"Kami siapa?" Tanya Wuxie dengan berusaha bangun, karena ia tidak ingin membuat orang lain khawatir.

Bukankah ia aktor yang handal? Sangat bisa menyembunyikan rasa sakitnya dan mengukir senyum sebisa mungkin agar terlihat baik-baik saja.

"Aku Xie yuchen, Wuxie."

Wuxie dan Xiao Hua sudah berdiri dan saling berhadapan, Kacamata hitam juga sudah sampai dan langsung bergabung dengan tim Aning menyusun strategi memasuki Tamutuo.

"Xie yuchen.. ah Xiao Hua!?" Seru Wuxie dengan senyum yang mengembang.

"Mn, aku Xiao Hua."

"Eh bukan bukan, bukankah Xiao Hua perempuan, apa kau transgender?" Dengan polosnya berkata demikian pada Xiao Hua yang langsung di ketawai oleh dua anak buah yang Xiao Hua bawa.

"Waktu masih kecil aku hanya terlihat lebih cantik, tapi bukan berarti aku melakukan i.. itu." Sanggah Xiao Hua sedikit kesal dan juga malu.

"Aaa begitu ternyata, lama tak berjumpa Xiao Hua~
Eh untuk apa kau kesini?"

"Tentu untuk menyusul mu, ku dengar kau terluka?"

"Tidak, aku baik-baik saja, tadi hanya kelelahan hehe, sepertinya setelah ini aku harus banyak berolahraga agar tubuhku kuat." Cerocos Wuxie agar Xiao Hua percaya padanya.

"Dengan wajah pucat dan berkeringat, kau bilang baik-baik saja?" Paksa Xiao Hua agar Wuxie mau berkata jujur padanya.

"Bukankah matahari sangat terik, karena itu aku berkeringat dan berteduh di sini."

Kau berbohong lagi, keras kepala.
Batin Xiao Hua.


***


The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang