Jangan lupa Vote and coment.
.
.Hari sudah semakin petang dan Zhang qilling masih belum bisa keluar dari tempat ia terjatuh.
ku mohon bantulah aku
Zhang qilling terus berusaha mendaki ke atas dengan menggapai bebatuan dan tanaman rambat yang ada, dirinya merangkak naik sedikit demi sedikit, dengan keadaan kakinya yang sudah hampir mati rasa, Zhang qilling tetap memaksakan diri dan mengerahkan seluruh kemampuannya agar bisa keluar dari tempat itu.
Jika bukan karena memikirkan Wuxie, mana mungkin Zhang qilling menjadi seceroboh itu bahkan tindakannya menjadi terlihat kacau karena pemikirannya yang kalut.
____Sementara itu di lain tempat terlihat Wuxie yang masih belum sadarkan diri dengan ditemani Xiaohua dan juga Pangzi yang senantiasa mengajaknya berbicara walau tidak ada tanggapan atau respon apapun.
"Pangzi, dimana Zhang qilling? " Tanya Xiaohua.
"Huh.. Xiaoge, entahlah mungkin dia sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan Wuxie." Jawab Pangzi sambil melihat sekeliling mencari sosok Xiaoge.
"Apa dia pergi dari rombongan?"
"Ku rasa iya, aku sudah tidak melihatnya sejak Wuxie pingsan."
"Kenapa dia pergi tanpa izin?" Tanya Xiaohua yang masih belum paham tentang Zhang qilling.
"Ya itu karena dalam dunia Xiaoge hanya ada dirinya sendiri, jadi baginya tidak ada yang penting untuk dimintai izin." Jawab Pangzi.
"Benarkah?"
"Mn, kecuali Wuxie."
"Hah?" Xiaohua masih belum paham dengan apa yang dimaksud Pangzi.
"Meskipun Xiaoge tampak pendiam, dingin dan cuek kepada semua orang namun dirinya tidak akan pernah bisa untuk tidak memperdulikan Wuxie. Apa Kau paham yang ku maksud Tuan muda Xie." Jawab Pangzi sedikit kesal di akhir kalimat.
"Ah begitu ternyata."
Eughhh..
UhukkkWuxie mengaduh kesakitan namun ia masih tetap tidak membuka matanya, Xiaohua dan Pangzi merasa begitu panik mengdengar Wuxie seperti ini, bahkan Aning yang sedang menyalakan perapian dibuat panik dan segara mendekat ke arah Wuxie.
"Wuxie!" Teriak ketiganya.
"Apa dia akan segera sadar?" Pertanyaan spontan dari mulut Aning.
"Aku harap begitu." Sahut Xiaohua.
"Mana tuan Li, cepat panggil dia untuk memeriksa keadaan Wuxie." Tutur Pangzi sambil menatap Aning dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
Sebenarnya Pangzi ingin marah pada perempuan itu, namun ia tidak bisa karena bagaimanapun Wuxie juga selalu menyetujui permintaan Aning.***
Di lain tempat
"Ey kacamata hitam sebaiknya kau kembali ke rombongan Aning atau nanti dia akan mencurigai mugang menghilangkan dari tim terlalu lama." Nasihat Wu San Shing."Em kau benar, baiklah paman ketiga, aku akan pergi sekarang."
"Ya hati-hati di jalan."
"Tenang saja kemampuanku sangat mumpuni terutama di malam hari hahaha." Dengan nada penuh percaya diri Kacamata Hitam pergi melenggang.
"Jaga Ponakan ku dengan baik!!!" Teriak Wu San Shing.
Kacamata hitam hanya membalas dengan melambangkan tangan tanpa menoleh ke belakang dan terus melanjutkan langkahnya sembari bergumam.
"Ponakan mu sangat naif, kau menipunya agar dia tidak mendekat ke arahmu kemudian dia berhasil mengejar jejakmu dan ternyata kau tidak ada di depan sana, kau malah masih berada di belakangnya, bersembunyi, lalu apa bedanya kau dengan wanita picik itu.
Tapi.. untunglah ada si biksu Zhang dia pasti akan melindungimu Wuxie."__
***Tim Aning membagukan rangsum atau bekal.
Mereka makan sesuatu malam ini, sementara itu Pangzi kembali ke mulut ngarai, mengambil beberapa cabang dan mengeringkannya, kemudian membakar api unggun untuk membuat tumpukan arang di sekitar Wuxie supaya merasa lebih hangat.Xiaohua bertanya kepadanya "apa yang ingin kamu lakukan?"
Pangzi menjawab "saat ini kita sudah melewati ngarai pantas saja tidak ada sinyal sama sekali dan waktunya telah lewat beberapa hari. Jika tidak ada kecelakaan, paman ketiga, mereka harusnya segera tiba di mulut ngarai."
"Ada hujan ringan. Sekarang sungai di atas tanah di permukaan tidak tahu apakah masih ada di sana atau tidak, mungkin aliran sungai dapat berubah apagi itu kawasan gurun-- eh tunggu. Paman ketiga? Apakah dia masih berada di belakang kita?" Kata Xiaohua.
"Ya.. paman ketiga sedang mengikuti jejak yang ku tinggalkan, Wuxie juga sudah mengetahui hal ini namun tidak dengan Aning, jadi jangan beritahukan hal ini padanya."
"Kalau begitu cepatlah hubungin Paman agar segera menjemput Wuxie!"
"Saat ini tidak bisa." Ucap Pangzi.
"Apa maksudmu!? Bukankah kau tahu cara berhubungan atau menghubungi Paman Ketiga!" Karena terlalu Kalut Xiaohua pun di buat menjadi sangat kacau karena memikirkan keadaan Wuxie.
"Memang benar namun ketika malam hari, menyalakan asap sebagai sinyal akan sangat sia-sia karena itu tidak akan terlihat, jika menyalakan suar mungkin akan terlihat karena bercahaya namun rombongan telah sepakat hanya menggunakan asap berwarna sebagai sinyal. Kau harus tenang Xiaohua, mungkin saat ini Zhang qilling juga sedang mencari solusi." Jelas Pangzi.
"Haaarrrh–, maafkan aku, aku tidak dapat berpikir jernih–, kalau begitu segera memperingatkan paman tentang situasi di sini dan membuat mereka waspada." Tutur Xiaohua.
"Akan aku lakukan besok pagi."
___
Setelah Wuxie yang mengaduh kesakitan, Tuan Li berspekulasi bahwa Wuxie kemungkinan bisa bertahan lebih lama dari dugaannya, dirinya tidak dapat menjelaskan secara medis namun jika di jelaskan secara logika, Wuxie memiliki tekad yang kuat untuk kembali sadar dan tetap bertahan.
Bersambung
Xièxiè
Akhirnya bisa di upload setelah 4 kali penulisan, ketik hapus ketik hapus, saking buntunya ngatur Alur.Jangan Lupa follow me, biar tahu update terbaru 😆
Tidak lupa mengucapkan terima kasih dan maaf Jk banyak kata yg typo, sebenernya temen kasih saran biar bisa dapet penghasilan dari Wattpad, cmn aku ga setuju,
toh aku nulis karena suka ada yg baca ada yg nungguin kelanjutan cerita kn kasian klo tiba-tiba part selanjutnya di private,
jadi.. tenang aja ya readers cerita ini bakal berlanjut sampai tamat dan gratis bisa di baca siapapun! yg bisa baca tentunya🤣新年快乐
Selamat Tahun BaruZaijian
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)
Pertualanganmenceritakan tentang tiga pria yang dipertemukan dalam perjalanan menjelajah makam kuno Istana Ratu Barat "Segitiga Besi" ↓↓ → Wu Xie/Tuan Naif → Zhang QiLing/XiaoGe → Wang pangZi ikuti kisah seru petualangan penjelajah makam Liarkan imajinasi anda...