eight

1.6K 198 12
                                    

Maaf uploadnya rada lama, karena aXian baru sembuh nih, setelah beradaptasi dengan berbagai obat, bener" bikin badan terasa bengkak+sesak nafas π_π tapi sekarang udah sembuh yeayy.. ^^



Selamat membaca.













Wuxie berjalan perlahan menuju suara sinyal, hanya terlihat remang-remang di tengah badai, namun kini ia sudah tidak melihat apapun lagi, bahkan pendengarannya terasa kebas karena gemuruh angin yang teramat kencang.

Ketika tersesat maka satu-satunya pilihan adalah untuk tetap melangkah maju, jika beruntung kau akan menemukan jalan keluar/orang lain, dan jika tidak maka kau akan tersesat semakin jauh.

"Xiaoge, Pangzi, Paman ketiga, aku takut aku ingin pulang, bukan tempat seperti ini yang ingin aku tuju, kenapa ini begitu sulit." Rancau Wuxie dalam batinya.

Wuxie tidak terlalu memperhatikan lingkungan. Namun, ketika bepergian dalam angin yang sangat kencang, sebenarnya tidak ada yang diperhatikan sama sekali, dan semua energi harus diletakkan pada keseimbangan antara tujuan dan tubuh di depan Anda.

Tiba-tiba, Wuxie masih merasakan ketakutan dalam beberapa saat, tetapi ia segera menghilangkan rasa takut itu.

.

Tidak peduli bagaimana Wuxie berlari, cahaya masih di luar jangkauan, seolah-olah ia tidak dekat sama sekali. Wuxie terengah-engah dan ingin menyerah, tetapi ia harus terus berusaha.

Badai sudah berangsur angsur reda.
Pandangan Wuxie mulai buram lampu di depan terlihat kabur.

Tepat ketika Wuxie hampir kehilangan kesadaran dan jatuh ke tanah, tiba-tiba, seseorang  merengkuh. Wuxie tidak lagi memiliki kekuatan fisik, berlutut di tanah dengan tarikan. Melihat ke atas, "aku mengenali mata kedua lelaki itu, yang satu adalah Xiaoge dan yang lainnya adalah Wang Pangzi."

"Akhirnya kami menemukanmu tuan naif." Seru Pangzi.

Sedangkan Xiaoge masih menjadi sandaran Wuxie duduk sembari memberikan air minum.

"Baiklah Wuxie kita harus segera berkumpul dan kembali ke tempat aman untuk menghindari badai susulan, kelihatannya kau sudah tidak mempunyai tenaga untuk berjalan, apakah perlu aku gendong Tuan naif?" Penuturan Pangzi beserta gayanya dengan nada sedikit menggoda.

Wuxie hanya menatapnya dan mengedipkan mata perlahan dengan bulu mata lentiknya terlihat sedikit anggun mungkin?

Sedangkan Xiaoge bergegas melepas Pedang yang ia gendong dan melampirkan ke pundak Wuxie kemudian menggendong Wuxie dengan ringanya.

"Eh Xiaoge tunggu aku..!" Seru Pangzi yang ditinggal begitu saja, bergegas memungut ransel Wuxie dan membawakannya.

***

Zhang Qilling terlihat berjalan ringan dengan Wuxie di punggungnya.
Raut wajahnya yang dingin dan tatapan matanya yang terlihat sedikit menyiratkan rasa khawatir.

"Xiaoge." Panggil Wuxie dengan suaranya yang lemah dan sedikit serak.

Zhang qilling yang di panggil hanya menyahut dengan gumaman.

"Xiexie(terimakasih)." Sabung Wuxie sebelum akhirnya pingsan.

Pangzi yang melihatnya menjadi panik, benar-benar pria lemah dan naif.
"Demam." Kata Pangzi.

***
Setelah sampai di tempat yang dirasa lumayan aman untuk menghindari badai,
Wuxie kelelahan, beberapa orang datang dan menyeret Wuxie ke dasar parit. Di sisi dasar parit, terdapat pohon Populus euphratica yang besar, batang Populus euphratica sudah terkubur di dasar parit. Hanya sebagian kecil yang terlihat, mereka semua menyusut dalam tanah dan tidak ada angin sama sekali.

Wuxie terbangun dari pingsannya.
dan seseorang dari team Aning bertanya "Apakah ada bagian tubuh yang memar?"
Wuxie menggelengkan kepala dan berkata "saya baik-baik saja."

Sejujurnya, Wuxie masih ingat pengalaman badai salju di Gunung Changbai. Sekarang lebih nyaman daripada saat itu. Setidaknya kita bisa bersembunyi tanpa khawatir akan beku.

Ya, sebelumnya Wuxie pernah mengikuti pendakian gunus es yang dipenuhi dengan salju sepanjang tahun dan disanalah ia mendapatkan pengalaman mengenai badai salju.

Seperti biasa Xiaoge sangat pendiam, dan hanya duduk menyendiri sambil mengamati situasi.

Sementara Pangzi sedang menyiapkan teh hangat untuk Wuxie.

Sejujurnya Wuxie tidak baik-baik saja, namun karena sungkan dan takut merepotkan maka ia akan berpura-pura seolah dirinya benar-benar tidak mengalami luka.

Terdapat beberapa memar di dada Wuxie dan ia juga merasakan bahwa nafasnya sedikit sesak namun ia tetap diam karena ia merasa bahwa ia hanya kelelahan dan mengenai memar di tubuhnya ia juga tidak mengerti karena setahunya Wuxie tidak terjatuh atau melukai dirinya sendiri.

______

Nantikan kelanjutannya..
Apakah benar Wuxie bisa bertahan sampai menemukan tujuannya?

The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang