16

1.5K 180 52
                                    

***

"Tuan kita sudah sampai, gundukan batu di depan sudah termasuk kawasan kota hantu." Ucap orang Tibet yang di bawa Xiao Hua.

Mereka turun dan melihat ada jejak perkemahan, serta perapian yang terlihat masih baru dan berasap.

"Kelihatannya mereka baru saja pergi bos." Kata anak buah Xiao Hua yang telah memeriksa keseluruhan jejak perkemahan.

"Cepat bawa perlengkapan dan kita menyusul." Perintah xiao Hua.

Dua orang anak buah Xiao Hua telah siap dengan ransel serta kompas begitu juga dengan xiao Hua yang mengenakan jaket parasut dengan warna dominan putih, bukankah sangat terlihat jelas bahwa xiao Hua sangat memperhatikan kebersihan.

Hanya demi Wuxie dia datang ke tempat seperti ini.

"Tuan, Kalau begitu saya akan kembali, saya tidak bisa mengantar masuk ke tempat itu tuan." Tutur orang Tibet itu.

"Baik lah, silahkan pergi, bayaranmu sudah ku transfer."

"Terimakasih banyak tuan." Sambil membungkuk pamit.

..
.

Setelah orang Tibet itu pergi, xiao Hua bertanya pada anak buahnya.

"Apakah orang kita sudah memberi kabar?"

"Sudah bos, dia bilang jika tuan Wuxie terluka namun~"

"Wuxie Terluka!?" Sahut xiao Hua memotong omongan, terlihat jelas kekhawatiran dari nada bicaranya.

"I..iya bos, namun selain Aning yang tidak mengizinkan tuan Wuxie untuk kembali ke kota agar mendapat penganan medis, Tuan Wuxie sendiri juga memaksa untuk tetap melanjutkan perjalanan."

"Aku tahu, sudah dipastikan bahwa anak itu akan sangat keras kepala."

Mereka terdiam sejenak dan mengawasi situasi serta mencari arah darimana akan memasuki kota hantu dan mengejar rombongan Wuxie.

"Apa kau yakin orang kita yang ada di tim Aning saat ini bisa melindungi Wuxie?" Tanya xiao Hua memecah keheningan, sambil berjalan menyusuri area dengan banyak bebatuan menjulang tinggi.

"Tentu bos, sudah dapat dipastikan bahwa kemampuan melebihi orang biasa." Jawab si anak buah yang ditanya.

"Siapa namanya?"

"Dia menyuruh saya untuk memanggilnya kacamata hitam, dan dia juga tidak memberitahukan tentang nama serta latar belakangnya."

"Bodoh! Kenapa kau memilih orang seperti itu ha!?" Sentak Xiao Hua, yang merasa bahwa orang yang dicari anak buahnya tidaklah kompeten.

"Ma.. maaf bos, namun menurut para orang-orang yang bekerja di bidang penjarahan makam, orang itu memang memiliki kemampuan yang hebat, dan menurut informasi yang saya dapatkan, orang itu adalah orang buta maka dari itu ia selalu mengenakan kacamata hitam."

Xiao Hua terdiam dan berpikir

"Benar juga, dia bisa mengirim pesan dan mendapatkan informasi dengan cepat, aku ingin tahu seperti apa kemampuan si buta."




_

Dasar Maniak uang, ternyata si kacamata hitam tidak hanya mendapat bayaran dari satu tim.

Bahkan ia mendapatkan bayaran dari ke tiga tim dalam satu waktu, sangat hebat.

Pertama ia mendapatkan tawaran untuk menjadi penasihat tim Aning, dan setuju namun ia akan datang menyusul saat mereka tiba di kota hantu.

Dan ternyata kacamata hitam juga mendapatkan tawaran dari Wu san Shing untuk menjadi mata-mata di tim Aning, kemudian barulah Xiao Hua mencari orang agar bisa melaporkan situasi mengenai Wuxie yang terseret kedalam kelompok Aning.


Sangat hebat bukan?

.
.

.

Dilain tempat

"Aning, sebaiknya kita istirahat dulu, kasihan Wuxie sudah kewalahan." Tutur Pangzi yang berlari ke depan untuk berbicara dengan Aning, sementara Wuxie berjalan di belakang dengan Xiaoge di sebelahnya.

Aning menengok ke belakang dan melihat semua orang masih terlihat biasa saja kecuali Wuxie yang sudah banyak berkeringat. Apa anak itu tidak pernah berjalan jauh, fisiknya sangat lemah!

Kemudian Aning menjawab Pangzi.

"Tidak bisa, kita sudah menunda perjalanan kemarin, karena badai dan karena Tuan naifmu itu."

"Hey! kau tidak bisa keterlaluan pada Wuxie, bukankah kau yang memaksa anak itu untuk terlibat bahkan dengan cara licikmu kau menipunya dengan mengatasnamakan Wu san Shing." Geram Pangzi pada wanita satu ini.

Dalam hati, Aning memang merasa kasian pada kondisi Wuxie saat ini, namun logikanya terus memaksa untuk mendapatkan hal yang telah menjadi ambisinya selama ini.

"Semuanya berhenti dan kita beristirahat 15 menit di sini!" Seru Aning pada semua orang.

"Akhirnya.. aku kira kau sudah tidak punya hati" dengus Pangzi sambil berjalan menuju Wuxie.

***

Tài hǎo la

Terimakasih untuk semuanya
Sampai berjumpa pekan depan, semoga menikmati cerita yang saya buat..

Jangan lupa vote ya kawan, hanya satu dalam satu chapter:)

Hargailah sebuah karya kecil ini


The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang