Wuxie, Pangsi dan Zhang qilling atau sebut saja segitiga besi.
Yaps baru saja mereka membuat nama untuk persahabatan mereka yang baru terjalin dalam perjalanan kali ini.***
Waktu telah menunjukkan pukul 09.30 siang, dan mereka baru saja memasuki rute tak bertuan, mengikuti aliran sungai yang kering.
kegiatan di gurun Gobi benar-benar berbeda dari eksplorasi hutan atau lautan.Ada banyak sumber daya yang tersedia di laut dan hutan, selama memiliki keterampilan untuk bertahan hidup, dirimu bisa bertahan lama di dua tempat ini.
Namun Gurun Gobi justru sebaliknya.
Di sini, hanya ada pasir. Bahkan jika kamu memiliki tiga kepala dan enam lengan, kamu tidak dapat menemukan apa pun di gurun yang dapat menopang kehidupanmu sendiri.
Cekungan Qaidam di gurun Gobi pada awalnya merupakan tempat berkumpulnya sungai, sebagian besar sungai berasal dari puncak salju Tanggula dan Kunlun, tetapi dalam sepuluh tahun terakhir terjadi perubahan iklim, banyak sungai besar telah berubah menjadi tanah, apalagi saluran sungai kecil.
__
Ternyata dalam perjalanan mereka telah diikuti oleh rombongan Aning, benar saja bahwasanya Wuxie bisa menjadi penunjuk jalan menuju Makam kuno Istana Ratu barat.
"Wuxie, sepertinya kita diikuti rombongan orang asing." Kata Pangzi.
Wuxie menoleh ke belakang dan benar saja mereka diikuti beberapa mobil yang terlihat membawa peralatan modern untuk eksplorasi.
"Aning." Sahut Zhang qilling singkat.
"Aning? Ah aku ingat mereka yang berusaha merebut topeng rubah perunggu waktu itu, iya kan xiaoge?" Tanya Wuxie hanya ditanggapi dengan anggukan singkat dari Zhang Qilling.
Pangzi membatin dapat dipastikan bahwa mereka sengaja memancing wuxie mengikuti jejak Wu San Shing, dan memanfaatkannya untuk tujuan mereka sendiri. Kau masih seperti dulu Aning yang licik.
Kendaraan yang ditumpangi Wuxie di cegat oleh satu mobil Jeep berwarna coklat milik salah satu anak buah Aning. Mungkin Aning yang memerintahkannya.
Semua penumpang turun tak terkecuali Rombongan Aning.
Wuxie mulai merasa cemas kalau-kalau mereka kembali berniat jahat, namun karena disampingnya berdiri saat ini adalah Zhang Qilling dengan tampangnya yang dingin dan tenang? Ia menjadi sedikit merasa terlindungi.
"Wehew kalian para bos besar ada urusan apa?" Tanya Pangzi lengkap dengan gayanya yang sok akrab.
"Tenang kami hanya ingin mengajak untuk kerjasama." Jawab Aning.
"Apa yang akan kita dapat jika bekerjasama dengan mu ha?" Pangzi.
"Tentu saja perlengkapan yang lebih modern."
Wuxie yang hanya mendengarkan kini ikut menyela pembicaraan.
"Aku tak ingin kalian merusak dan mencuri barang-barang yang ada di Makam Kuno.""Oh.. tenang saja, organisasi kami telah mendapat izin untuk petualangan kali ini, dan kami tak membutuhkan benda-benda peninggalan sejarah yang kau maksud." Jelas Aning.
"Lalu untuk apa kau pergi?" Tanya Wuxie yang belum mengerti apa sebenarnya tujuan Aning.
"Untuk mengetahui legenda Makam Kuno Istana Ratu Barat yang tercatat memiliki ramuan keabadian."
"Baik lah, kita bekerjasama." Jawaban akhir dari Wuxie.
Benar-benar naif.
***
Setelah negosiasi kerjasama, kini mereka menjadi satu rombongan dengan kecepatan sedang mereka melewati gurun pasir.
Menuju kota hantu dengan petunjuk dari salah satu warga setempat yang konon katanya kota tersebut merupakan sebuah wilayah dengan batu-batuan menjulang tinggi dan kerap memakan Manusia yang berani masuk kedalam wilayah tersebut.
Namun saat di perjalanan tiba-tiba angin berhembus makin kencang dan menerbangkan pasir serta tanaman kering. Membuat penglihatan menjadi semakin tidak jelas.
"Badai pasir." Gumam Zhang Qilling.
"Bagaimana.. Xiaoge?" Tanya Wuxie
"Berhenti!" Lagi-lagi hanya jawaban singkat.
Lalu Pangzi menghentikan laju kendaraan. Sebelum itu ia telah memberi tanda lampu agar kendaraan yang ada di belakangnya ikut berhenti, ya.. jika mereka bisa melihat di tengah badai pasir.
Sementara Aning yang baru pertama kali melewati rute Padang pasir, ia hanya bisa bergantung pada anak buah berpengalaman yang ia sewa.
Semua menjadi semakin kacau, pendengaran dan penglihatan menjadi seperti tak berfungsi.
Wuxie, Pangzi dan Zhang Qilling keluar dari mobil dengan menggunakan kacamata yang dapat menghalau angin dan kain untuk menutupi hidung.
Karena situasi yang sangat runyam dan Wuxie yang tidak memiliki pengalaman berpetualang sama sekali membuatnya terpisah dari dua temannya.
Wuxie merasa bingung, karena hanya sendiri saat ini, Wuxie mungkin pintar dalam teori namun ia sama sekali belum pernah terjun pada petualangan seekstrim saat ini.
Tiba-tiba tercium bau mesiu yang menyengat, di tengah badai seperti ini.
Ketika Wuxie memikirkannya, ia tahu ada yang salah.
Kelompok orang ini terlatih dengan baik. Bagaimana mereka bisa kacau?dalam ekspedisi, meluncurkan bom sinyal adalah metode komunikasi yang hanya akan digunakan dalam keadaan darurat, karena jangkauan propagasinya terlalu lebar dan konsumsi amunisinya besar, umumnya hanya ketika ia menghadapi bahaya besar, atau objek komunikasi terlalu jauh, sehingga menggunakan bom sinyal.
Sekarang dalam kondisi buruk seperti ini seharusnya mereka menggunakan suar sinyal bukan bom sinyal.*Suar adalah suatu pistol yg meluncurkan cahaya untuk penerangan/sebagai tanda(sinyal).
______
Wuxie tersesat.
Sendirian.
Ditengah Padang pasir.
Didalam badai pasir.Akankah ia selamat? Sudah dikatakan jikalau punya kemampuan bertahan hidup di gunung dan lautan, lalu apa yang kau lakukan di Padang pasir nan tandus? Akankah masih berguna kemampuan mu?..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Tomb : Makam Kuno Istana Ratu Barat (Ultimate Note)
Aventuramenceritakan tentang tiga pria yang dipertemukan dalam perjalanan menjelajah makam kuno Istana Ratu Barat "Segitiga Besi" ↓↓ → Wu Xie/Tuan Naif → Zhang QiLing/XiaoGe → Wang pangZi ikuti kisah seru petualangan penjelajah makam Liarkan imajinasi anda...