Gelisah

45 1 0
                                    

Setelah menunggu hasil pemeriksaan nara sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah. Dengan senang hati nara menyambut keputusan sang dokter yang memperbolehkannya pulang dengan syarat ia tidak boleh terlalu banyak beraktivitas. Namun yg namanya nara tetaplah nara. Biar  sekalipun donghae pernah menyuruh anak itu berkelakuan baik namun ujungnya pun bakal balik seperti semula. Lalu bagaimana dengan syarat sang dokter?
Kita liat saja apa yang bakal terjadi nanti.

"yah nanti nara boleh langsung sekolah kan ya?. "tanya nara yang langsung ditatap garang oleh ayah serta ke 3 abangnya.

"gak sayang. "

"kok gitu si yah. "ujarnya lagi dengan wajah bingung.

"dengerin kata dokter kamu tadi, jangan ngelawan.ayah sama abang-abang kamu gak mau kamu kenapa-kenapa nantinya. "ujar jongsuk dengan nada tegas

"tapi yah nara-"

"sekali-sekali turuttin kata ayah."potong mingyu yang kali ini angkat suara. Mau tak mau nara pun mengikuti perkataan ayahnya itu.

Hening,cukup hening diperjalanan kali ini tidak ada yang buka suara. Begitupun dengan nara dia lebih memilih diam memperhatikan jalanan diluar yang entah mengapa saat ini sangat menarik dipandang.

"mau mampir sebentar?. "tanya jongsuk buka suara.

"boleh si yah, kebetulan chanyeol laper. "ujar chanyeol yang langsung diangguki oleh mingyu dan wonwoo.

"nara gimana?. "tanya jongsuk seraya melirik nara disebelahnya. Pertanyaannya pun kini diabaikan oleh nara, jongsuk tau anaknya itu sedang merajuk karna perkataannya tadi.

Merasa tak ada jawaban dari putrinya,ia pun dengan segera langsung menepikan mobilnya dan menatap anak kesayangannya.

"kita pulang. "ucapnya tegas dan langsung menancap gas.

Ke 3 orang itu hanya bisa menghela napas gusar ketika mendengar ucapan sang ayah. Mereka bertiga hanya bisa pasrah mengikuti perkataan sang ayah. Membantah pun percuma karna nantinya mereka bukan memperbaiki keadaan yang ada malah memperburuk suasana.

👾👾👾

"

makasi ka udah mau jemput aya."ujar seorang gadis yang senang karna dijemput sang kekasih.

Hening,tak ada balesan dari sang cowok.ia pun berinisiatip untuk membuka obrolan.

"kaka udah makan?kalo belum kita makan bareng-"

"bisa diem gak?."tanya lay dingin menatap wajah cewek disampingnya.

"kaka kenapa? Aku ada salah ya sama kaka?. "tanya aya balik kearah lay yang diabaikan oleh lay.

Lagi. Kali ini aya, gadis yang notabenenya menyukai lay cowok yang berada dihadapannya itu harus menelan kenyataan pait.cowok dihadapannya tidak pernah menyukainya, jangan kan menyukai meliriknya aja ia enggan.

"ka aku mohon kasi aku jawaban, biar aku bisa memperbaiki diri aku."ujarnya yang masih setia menatap wajah lay.

Lay pun yang mendengar ucapan aya ia pun dengan sengaja memberhentikan mobilnya membuat tubuh aya hampir terpentok dashboard jika tangan lay tidak menghalangi jidat cewek dihadapannya.

"mak-"

"jujur gua benci lu, lu cerewet, gak bisa diem banyak bacot,yang paling gua benci dari sifat lu itu ngaduan orangnya. "ujar lay jujur dihadapan aya.

"tapi aku ga-"

"kenapa harus lo?. "tanya lay tajam.

"ak-"

guru matematik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang